Josiah Mwangi Kariuki

Josiah Mwangi Kariuki (21 Maret 1929 – 2 Maret 1975) adalah seorang politisi sosialis Kenya selama administrasi pemerintahan Jomo Kenyatta. Dia memegang jabatan yang berbeda-beda di pemerintahan sejak 1963, ketika Kenya baru menjadi negara merdeka, hingga 1975, ketika dia dibunuh. Dia meninggalkan tiga istri dan banyak anak. Ia biasa disapa "JM".

Sebuah etalase toko yang memajang gambar salib dan potret saat kematian Kariuki, Nairobi, 1975.

Masa mudanya

sunting

J. M. Kariuki lahir di kota Kabati-ini, Provinsi Lembah Rift, Kenya dari pasangan Kariuki Kigani dan Mary Wanjiku. Dia adalah satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga lima saudara kandung. Pada tahun 1938, ia sekolah di Evanson Day School, tetapi kemudian keluar karena tidak mampu membayar uang sekolah. Dia mulai bekerja di pertanian pemukim sampai 1946, dan suatu hari dia memenangkan taruhan dalam pacuan kuda di Nakuru. Dengan menggunakan uang tersebut ia kemudian mendaftarkan diri kembali ke serangkaian sekolah dan mampu menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya pada tahun 1950. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di King's College Budo, distrik Wakiso, Uganda.

Kematiannya

sunting

Pada tahun 1974, ia terpilih kembali sebagai anggota parlemen Nyandarua dan menjadi asisten menteri di pemerintahan Kenyatta antara tahun 1974 dan 1975, padahal pemerintah tengah melakukan segala upaya untuk menggagalkan pemilihannya kembali, karena popularitasnya di kalangan rakyat Kenya yang bisa mengancam posisi Kenyatta. Dia terakhir terlihat masih hidup di Hotel Hilton, ditemani oleh pengawal Kenyatta pada 2 Maret 1975.

Jasad Kariuki ditemukan di samping Danau Magadi Road, selatan Nairobi. Tubuhnya hangus terbakar dan ditinggalkan di sarang semut. Ketika berita kematian Kariuki tersiar, mahasiswa Universitas Nairobi berbaris melakukan protes di jalan-jalan ibu kota. Pawai dibubarkan oleh polisi anti huru-hara Kenya dan kampus ditutup, tidak pernah dibuka kembali selama Kenyatta masih hidup.

Komite Khusus Parlemen yang diketuai oleh Elijah Wasike Mwangale segera dibentuk untuk menyelidiki kematian Kariuki. Anggota Komite terdiri dari: Ignatius Iriga Nderi, Ben Gethi, Wanyoike Thungu, Patrick Shaw dan pejabat administrasi senior serta politisi. Namun, tidak ada yang pernah dihukum. Sangat mungkin bahwa komite tersebut adalah sarana yang digunakan oleh pemerintah Kenyatta untuk mengurangi potensi pemberontakan. Ketika laporan akhirnya dirilis, kemarahan telah mereda dan kemungkinan terjadinya pemberontakan sudah jauh berkurang.

Pranala luar

sunting