JPEG

metode kompresi foto digital

Joint Photographic Experts Group (JPEG) merupakan skema kompresi file bitmap.[2] Awalnya, file yang menyimpan hasil foto digital memiliki ukuran yang besar sehingga tidak praktis.[2] Dengan format baru ini, hasil foto yang semula berukuran besar berhasil dikompresi (dimampatkan) sehingga ukurannya kecil.[2]

JPEG

Gambar dengan kompresi JPEG yang makin menurun dari kiri ke kanan
Ekstensi berkas.jpg, .jpeg, .jpe
.jif, .jfif, .jfi
Jenis MIMEimage/jpeg
Type codeJPEG
Uniform Type
Identifier
public.jpeg
Bilangan magisff d8 ff
Dikembangkan
oleh
Joint Photographic Experts Group, IBM, Mitsubishi Electric, AT&T, Canon Inc.[1]
Rilis pertama18 September 1992; 31 tahun lalu (1992-09-18)
Jenis formatFormat pemampatan gambar berkehilangan
StandarISO/IEC 10918, ITU-T T.81, ITU-T T.83, ITU-T T.84, ITU-T T.86
Situs webwww.jpeg.org/jpeg/

Sejarah JPEG sunting

Dikembangkan awal tahun 1980 oleh Joint Photographic Experts Group (JPEG).[3] JPEG merupakan format paling sering digunakan di internet.[3] Implementasi format JPEG terbaru dimulai sejak tahun 1996 dan semakin berkembang dengan inovasi format baru yang menyertai perkembangan teknologi yang memanfaatkan format JPEG lebih luas.[3] Walaupun format JPEG merupakan metode kompresi gambar yang gratis, sebuah perusahaan bernama Forgent pada tahun 2002 mempatenkan format ini dan akan menarik biaya lisensi.[4] Segera Group JPEG mengumumkan sebuah format JPEG 2000 sebagai sebuah format pengganti.[4] Namun dua hal di atas terlambat, karena JPEG sudah digunakan secara luas dan hak paten belum ditetapkan oleh pengadilan.[4]

Standar kompresi file gambar yang dibuat oleh kelompok Joint Photographic Experts Group ini menghasilkan kompresi yang sangat besar tetapi dengan akibat berupa adanya distorsi pada gambar yang hampir selalu tidak terlihat.[5] JPEG adalah sebuah format gambar, sangat berguna untuk membuat gambar jenis fotografi berkualitas tinggi dalam ukuran file yang sangat kecil.[5] Format file grafis ini telah diterima oleh Telecommunication Standardization Sector atau ITU-T dan Organisasi Internasional untuk Standardisasi atau ISO.[5] JPEG kebanyakan digunakan untuk melakukan kompresi gambar diam menggunakan analisis Discrete Cosine Transform (DCT).[5]

Meskipun kompresi gambar JPEG sangatlah efisien dan selalu menyimpan gambar dalam kategori warna true color (24 bit), format ini bersifat lossy, yang berarti bahwa kualitas gambar dikorbankan bila tingkat kompresi yang dipilih semakin tinggi.

Keunggulan sunting

Bersama dengan GIF, JPEG adalah salah satu dari dua standar format file gambar yang digunakan dalam halaman-halaman web, dan memang tepat digunakan untuk gambar-gambar yang melibatkan representasi gambar berkualitas fotografi.[5]

Dalam penggunaan untuk web, JPEG dapat disimpan dalam varian progresif yang memungkinkan untuk melakukan proses dekompresi secara perlahan dari suatu tampilan kasar sampai ke detail tampilan yang tertinggi.[5] Video digital dapat juga disimpan dalam format JPEG menggunakan standar M-JPEG (motion JPEG) yang didukung oleh banyak perangkat keras CODEC.[5]

Keuntungan lain format JPEG adalah dapat diterima pada hampir semua program-program komputer, baik yang berbasis Windows maupun Apple Macintosh.[2] Format JPEG tentu saja dapat diterima pada perangkat lunak Powerpoint, Word, Excel, dan sebagainya.[2]

Tabel Komparasi Karakteristik Jenis File Gambar dalam Web sunting

Tabel komparasi karakteristik jenis file gambar dalam web.[6]

Jenis File Kompresi Transparasi Kelebihan
JPEG JPEG menggunakan Lossy Compression Scheme.

Ini berarti bahwa pada faktanya seseorang akan kehilangan beberapa data pada saat melakukan kompresi file. Dengan kata lain terjadi penurunan kualitas gambar pada saat seseorang membuka, mengubah, dan kemudian menyimpan gambar tersebut (bergantung pada tinggak degradasi yang dipilih).

JPEG tidak mendukung transparansi JPEG mendukung 16 juta warna. Jadi walaupun terjadi penurunan kualitas gambar, format ini sangat cocok untuk menggunakan pada penampilan gambar fotografi. Namun, dibandingkan format lain, browser membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memuat file JPEG.

Format turunan untuk stereoskopik 3D sunting

JPEG Stereoscopic sunting

 
Contoh file stereoskopik .JPS

JPS adalah citra JPEG stereoskopik yang digunakan untuk membuat efek 3D dari citra 2D. Ini berisi dua gambar statis, satu untuk mata kiri dan satu untuk mata kanan; dikodekan sebagai dua gambar berdampingan dalam satu file JPG. JPEG Stereoscopic (JPS, ekstensi .jps) adalah format berbasis JPEG untuk gambar stereoskopik.[7][8] Ini memiliki berbagai konfigurasi yang disimpan di bidang penanda JPEG APP3, tetapi biasanya berisi satu gambar dengan lebar ganda, mewakili dua gambar dengan ukuran identik dalam pengaturan berdampingan mata silang (yaitu bingkai kiri di sebelah kanan gambar dan sebaliknya).[9] Format file ini dapat dilihat sebagai JPEG tanpa perangkat lunak khusus, atau dapat diproses untuk dirender dalam mode lain.[10][11]

Format Multi-Picture JPEG sunting

JPEG Multi-Gambar
Ekstensi berkas.mpo
Jenis MIMEhide
Uniform Type
Identifier
public.mpo-image[12]

Format Multi-Picture JPEG (MPO, ekstensi .mpo) adalah format berbasis JPEG untuk menyimpan banyak gambar dalam satu file. Ini berisi dua atau lebih file JPEG yang digabungkan bersama.[13][14] Ini juga mendefinisikan segmen penanda JPEG APP2 untuk deskripsi gambar.[15][16] Berbagai perangkat menggunakannya untuk menyimpan gambar 3D, seperti Fujifilm FinePix Real 3D W1, HTC Evo 3D, camcorder ekstensi JVC GY-HMZ1U AVCHD/MVC, Nintendo 3DS, Panasonic Lumix DMC-TZ20, DMC-TZ30, DMC-TZ60, DMC-TS4 (FT4), dan Sony DSC-HX7V. Perangkat lain menggunakannya untuk menyimpan "gambar pratinjau" yang dapat ditampilkan di TV.[17][18]

Dalam beberapa tahun terakhir, karena meningkatnya penggunaan citra stereoskopik, banyak upaya telah dihabiskan oleh komunitas ilmiah untuk mengembangkan algoritma untuk kompresi citra stereoskopik.[19][20][21]

Referensi sunting

  1. ^ "T.81 – DIGITAL COMPRESSION AND CODING OF CONTINUOUS-TONE STILL IMAGES – REQUIREMENTS AND GUIDELINES" (PDF). CCITT. September 1992. Diakses tanggal 12 July 2019. 
  2. ^ a b c d e Adi Kusrianto (2008). Berkreasi Membuat Album Foto denbgan PowerPoint 2007. Elex Media Komputindo. ISBN 978-979-27-2881-1. 
  3. ^ a b c Edi S. Mulyanta (2006). Dari Teori Hingga Praktik : Pengolahan Digital Image dengan Photoshop CS2. ANDI. ISBN 979-763-337-3. 
  4. ^ a b c Agustinus Stephen (2007). File Piracy, Membongkar Seluk-Beluk Pembajakan dan Pencurian File di Internet. Elex Media Komputindo. ISBN 978-979-27-1545-3. 
  5. ^ a b c d e f g Wahana komputer (2004). Kamus Lengkap Jaringan Komputer. Salemba Infotek. ISBN 979-9550-42-4. 
  6. ^ Adhi R. & Andy S. (2006). Mastering CMS MAMBO/JOOMLA+CD. Elex Media Komputindo. ISBN 979-20-3260-3 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan). 
  7. ^ J. Siragusa; D. C. Swift (1997). "General Purpose Stereoscopic Data Descriptor" (PDF). VRex, Inc., Elmsford, New York, US. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-10-30. 
  8. ^ Tim Kemp, JPS files Diarsipkan 2009-01-18 di Wayback Machine.
  9. ^ Richter, Thomas (September 2016). "JPEG on STEROIDS: Common optimization techniques for JPEG image compression". 2016 IEEE International Conference on Image Processing (ICIP). hlm. 61–65. doi:10.1109/ICIP.2016.7532319. ISBN 978-1-4673-9961-6. 
  10. ^ "Overview of JPEG". jpeg.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-21. Diakses tanggal 2017-10-16. 
  11. ^ Tom Lane, January 16, 2013: jpeg-9, API/ABI compatibility, and the future role of this project Diarsipkan 2018-12-04 di Wayback Machine.
  12. ^ "CGImageSource.SupportedTypes". Claris FileMaker MBS Plug-in. MonkeyBread Software. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-30. Diakses tanggal 2023-05-21. 
  13. ^ "Multi-Picture Format" (PDF). 2009. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-04-05. Diakses tanggal 2015-12-30. 
  14. ^ "MPO2Stereo: Convert Fujifilm MPO files to JPEG stereo pairs", Mtbs3d.com, diarsipkan dari versi asli tanggal 31 May 2010, diakses tanggal 12 January 2010 
  15. ^ ISO/IEC JTC 1/SC 29. "Programme of Work, (Allocated to SC 29/WG 1)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-31. Diakses tanggal 2009-11-07. 
  16. ^ ISO. "JTC 1/SC 29 – Coding of audio, picture, multimedia and hypermedia information". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-03. Diakses tanggal 2009-11-11. 
  17. ^ Software That Uses or Provides libjpeg-turbo Diarsipkan 2017-03-18 di Wayback Machine.. February 9, 2012.
  18. ^ Issue 48789 – chromium – Use libjpeg-turbo instead of libjpeg Diarsipkan 2015-08-01 di Wayback Machine.. April 14, 2011.
  19. ^ Alessandro Ortis; Sebastiano Battiato (2015), Sitnik, Robert; Puech, William, ed., "A new fast matching method for adaptive compression of stereoscopic images", Three-Dimensional Image Processing, Three-Dimensional Image Processing, Measurement (3DIPM), and Applications 2015, SPIE - Three-Dimensional Image Processing, Measurement (3DIPM), and Applications 2015, 9393: 93930K, Bibcode:2015SPIE.9393E..0KO, doi:10.1117/12.2086372, diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2016, diakses tanggal 30 April 2015 
  20. ^ Alessandro Ortis; Francesco Rundo; Giuseppe Di Giore; Sebastiano Battiato, Hapus objek, International Conference on Image Analysis and Processing (ICIAP) 2013, diakses tanggal 30 April 2015 
  21. ^ "N79010 Final Call for Proposals for a Next-Generation Image Coding Standard (JPEG XL)" (PDF). ISO/IEC JTC 1/SC 29/WG 1 (ITU-T SG16). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 October 2022. Diakses tanggal 29 May 2018. 

Pranala luar sunting