Johnny Kitagawa
John Hiromu Kitagawa (喜多川 擴 , Kitagawa Hiromu, 23 Oktober 1931 – 9 Juli 2019), dikenal secara profesional sebagai Johnny Kitagawa (ジャニー喜多川 , Janī Kitagawa), adalah seorang pengusaha dan manajer bakat Jepang-Amerika. Ia pendiri dan presiden dari Johnny & Associates, sebuah agensi yang menaungi banyak boyband-boyband populer di Jepang, seperti SMAP, Arashi, Kanjani8, Hey! Say! JUMP, V6, NEWS, dan KAT-TUN. Pengaruh Kitagawa telah menyebar bukan hanya dalam dunia musik namun juga dalam dunia teater dan televisi. Dianggap sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia industri hiburan Jepang, ia telah memonopoli pembentukan boyband di Jepang lebih dari 40 tahun.[1]
Johnny Kitagawa | |
---|---|
Nama asal | ジャニー喜多川 |
Lahir | John Hiromu Kitagawa 23 Oktober 1931 Los Angeles, California, Amerika Serikat |
Meninggal | 9 Juli 2019 Tokyo, Jepang | (umur 87)
Pekerjaan |
|
Karier musik | |
Genre | |
Tahun aktif | 1968–2019 |
Artis terkait | |
Situs web | www |
Kehidupan awal
suntingLahir pada tahun 1928 di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kitagawa kembali ke Jepang bersama keluarganya pada tahun 1933. Ayahnya Taido adalah seorang pendeta Buddha dan kepala uskup ketiga dari kuil Buddha Koyasan di Little Tokyo dari tahun 1924 hingga 1933.[2] Kitagawa pergi ke Amerika sekitar tahun 1949. Pada awal tahun 1950, ia kembali ke Jepang untuk bekerja di Kedutaan Besar Amerika Serikat. Ketika berjalan melewati Taman Yoyogi di Tokyo, ia bertemu dengan sekelompok anak laki-laki yang sedang bermain baseball. Ia merekrut mereka untuk membentuk sebuah grup penyanyi dengan ia sebagai manajernya. Ia menamai grup tersebut "The Johnnies".[1] The Johnnies memperoleh kesuksesan dengan menggunakan formula pencampuran dari anggota menarik yang menyanyi lagu popular dengan tarian terkoordinasi. The Johnnies adalah grup pop pertama di Jepang yang seluruh anggotanya laki-laki, dan hal itu akan menjadi pola untuk grup-grup bentukan Kitagawa selanjutnya.[1]
Kesuksesan besar
suntingPada tahun 1968, kesuksesan Kitagawa semakin luas dengan boyband beranggotakan 4 orang yang ia beri nama Four Leaves (フォーリーブス , Fō Rībusu). Lagu dan tarian grup tersebut membawa mereka pada kesuksesan, dibuktikan dengan kemunculan mereka selama tujuh kali berturut-turut di program tahunan, Kōhaku Uta Gassen (紅白歌合戦 , Pertarungan Lagu Merah Putih), dimulai dari tahun 1970.[3] Four Leaves tampil bersama selama sepuluh tahun sebelum akhirnya bubar pada tahun 1978. Kemudian, pada tahun 2002 Kitagawa mengatur reuni grup tersebut.[3] Selain The Johnnies dan Four Leaves, Kitagawa juga membentuk banyak grup-grup lainnya seperti SMAP, Tokio, V6, KinKi Kids, Arashi, Kanjani8, NEWS, Hey! Say! JUMP, dan masih banyak lainnya.[1] Kitagawa telah berhasil menyebarkan pengaruhnya ke dunia per-televisian, hal itu terbukti dengan seringnya artis-artisnya muncul di televisi, dengan kebanyakan muncul di program varietas mereka sendiri. Mereka juga sering muncul di iklan, film, dan drama.[4][5] Kesuksesan artis-artis Kitagawa membuat pemasukan Johnny & Associates meningkat dengan pemasukan sekitar 2,9 miliar yen per-tahunnya pada saat boyband sedang booming.[4] Pada tahun 1997, artis-artis dari agensinya telah muncul di lebih dari 40 program televisi dan lebih dari 40 iklan.[4][6] Kesuksesan agensinya tersebut membuat Kitagawa menjadi salah satu orang terkaya di Jepang.[7]
Formula
suntingKitagawa berulang kali telah menetapkan sebuah formula standar dalam mengembangkan dan memasarkan artis-artisnya.[8]
"Saya tidak begitu tertarik dengan rekaman. Setelah kau merilis sebuah rekaman, kau harus menjual rekaman tersebut. Kau hanya harus mengedarkan satu lagu. Kau tidak dapat memikirkan yang lainnya. Hal seperti itu tidak baik bagi seorang artis."
—Johnny Kitagawa, Juni 1996[9]
Johnny & Associates selalu membuka pendaftaran untuk anak-anak yang memiliki potensi. Agensi tersebut merekrut anak-anak laki-laki yang umurnya masih belasan tahun untuk menjadi trainee di dalamnya, atau yang dikenal dengan sebutan Johnny's Jr..[1] Pendaftar yang sukses akan tinggal di asrama agensi dan menghadiri sekolah yang dikelola oleh agensi. Kemampuan mereka diasah dengan latihan menyanyi, menari dan akting.[5] Anggota Johnny's Jr. yang menjanjikan akan muncul bersama dengan artis-artis populer Kitagawa. Mereka menjadi penari latar artis-artis populer tersebut dengan tujuan utama meningkatkan kepopuleran agar dapat debut.[1] Anggota-anggota Johnny's Jr. juga muncul di "Hachi-ji da J", sebuah acara variety show mingguan. Mereka menyanyi, menari, dan menghibur untuk meningkatkan kemampuan mereka.[10] Fokus Kitagawa adalah untuk meningkatkan kemampuan artisnya untuk menjadi artis yang sempurna. Sebagai contoh, Shonentai tidak merilis single hingga semuanya bersama dalam waktu lebih dari 7 tahun.[9] "Saya tidak begitu tertarik dengan rekaman," Kitagawa berkata di sebuah interview pada tahun 1996. "Setelah kau merilis sebuah rekaman, kau harus menjual rekaman tersebut. Kau hanya harus mengedarkan satu lagu. Kau tidak dapat memikirkan yang lainnya. Hal seperti itu tidak baik bagi seorang artis."[9]
Kitagawa dikenal dengan menggunakan artis-artisnya untuk membuat stasiun televisi memberitakan kabar terbaru tentang artisnya, dan memastikan liputan pers yang menguntungkan bagi artis-artisnya dan dirinya sendiri.[5][7] Artis-artisnya tidak akan diperbolehkan untuk melakukan interview dan menghadiri program yang menayangkan liputan yang tidak menguntungkan baginya.[6] Kitagawa mempertahankan kontrol tingkat tinggi terhadap artis-artisnya.[1][11] Seluruh artisnya diminta untuk mempertahankan citra publik yang dapat menarik wanita-wanita muda; sebagai hasilnya, kehidupan pribadi mereka dilarang untuk diungkapkan kepada publik.[11] Kitagawa sendiri juga mencegah dirinya menjadi pusat perhatian publik. Ia jarang memperbolehkan fotonya diambil, dan tidak pernah tampil bersama dengan artis-artisnya.[1][11]
Klaim pelecehan seksual dan gugatan fitnah
suntingKegiatan pasca-litigasi
suntingPada tahun 2006, boyband KAT-TUN debut secara resmi dan seluruh single dan album rilisan mereka berhasil menempati tempat pertama tangga lagu Oricon; versi Jepang dari tangga lagu Amerika Billboard Hot 100. Pada tahun 2007, Hey! Say! 7, grup bentukan Kitagawa lainnya, debut sebagai unit masa terbatas. Tidak lama setelah debut, grup tersebut menjadi boyband termuda yang berhasil menempati tempat puncak tangga lagu Oricon, dengan rata-rata umur di bawah 15.[12] Kitagawa mulai dari bulan September 2007, terus terlibat dalam pekerjaan regular Johnny & Associates.[11]
Meninggal
suntingPada 9 Juli 2019, Kitagawa meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Tokyo setelah menderita stroke pendarahan subaraknoid, ia meninggal pada usia 87 tahun.[13][14][15]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h Chris Campion (2005-08-21). "J-Pop's dream factory". The Guardian Music Observer Monthly. London (dipublikasikan tanggal 21 Aug 2005). Diakses tanggal 2 Feb 2009.
- ^ Kazahaya, Katsuichi. (1974) Koyasan Beikoku Betsuin 50 nen shi. pp. 138-9.
- ^ a b "Four Leaves Taabo battling cancer". Japan Zone. 19 Januari 2009. Diakses tanggal 5 Februari 2009.
- ^ a b c Justin McCurry (23 April 2000). "Japan's star-maker accused of sexually abusing boys". Kobe Observer. London. Diakses tanggal 4 Feb 2009.
- ^ a b c Bruce Wallace (28 Jan 2007). "The story is written on this actor's face". The Los Angeles Times. Diakses tanggal 16 Nov 2010.
- ^ a b "In Japan, Tarnishing a Star Maker". The New York Times. 30 Jan 2000. Diakses tanggal 2 Feb 2009.
- ^ a b Calvin Sims (14 Apr 2000). "Lawmakers In Japan Hear Grim Sex Case". The New York Times. Diakses tanggal 4 Feb 2009.
- ^ Alex Hoban (11 Feb 2009). "Turning Japanese: The seedy underworld of music moguls". The Guardian. London. Diakses tanggal 23 Mar 2009.
- ^ a b c McClure, Steve (1996). "You Look Like a Music Star". Billboard. Nielsen Business Media. 108 (35): 76–80. ISSN 0006-2510. Diakses tanggal 30 Januari 2010.
- ^ Phillip Brasor (15 Sep 1999). "Young at heart, but never free of Johnny". The Japan Times. Diakses tanggal 6 Feb 2009.
- ^ a b c d Phillip Brasor (16 Sep 2007). "They're fey, maybe not gay, but anyway, the 'talent' are coming out to play". The Japan Times. Diakses tanggal 2 Feb 2009.
- ^ "Hey! Say! 7 youngest boy band's place in history (Japanese)". Oricon. Diakses tanggal 23 Mar 2009.
- ^ "Japanese entertainment mogul Johnny Kitagawa dies at age 87". Kyodo News. 9 July 2019. Diakses tanggal 9 July 2019.
- ^ https://www.bbc.com/news/world-asia-48927331
- ^ https://www.japantimes.co.jp/culture/2019/07/09/music/johnny-kitagawa-dead-87/