Ji Seok-yeong

dokter

Ji Seok-yeong (1855-1935) adalah seorang dokter dan penulis dari Korea.[1] Ia dikenal akan jasanya dalam meningkatkan kesehatan rakyat melalui vaksinasi cacar pertama di Korea pada bulan Desember 1879.[2][3]

Ji Seok-yeong
Lahir15 Mei 1855
Seoul
Meninggal1 Februari 1935
Korea
KebangsaanKorea
Nama lainChi Sǒk-yǒng
PekerjaanDokter, penulis
AnakJi Mu-yeong

Kehidupan awal dan pendidikan sunting

Lahir dari keluarga bangsawan di Nakwon-dong, Seoul, masa kecilnya telah dikenalkan dengan pengobatan tradisional Korea oleh sang ayah yang merupakan seorang tabib.[4] Ayahnya mendukungnya untuk mempelajari pengobatan tradisional dengan menyuruhnya belajar dengan dokter yang bernama Park Yeong-seon.[3] Saat itu, kedokteran barat baru saja diperkenalkan di Korea. Park Yeong-seon pernah dikirim sebagai penerjemah Bahasa Jepang bersama Kim Gi-su dalam misi pemerintah Dinasti Joseon untuk mempelajari kemajuan negara Jepang. Kepada Ji Seok-yeong, Park bercerita tentang kemajuan ilmu pengobatan dari barat yang dikuasai oleh Jepang. Ia juga membawa buku-buku kedokteran tentang penyakit cacar dan metode penyembuhannya, terutama tulisan karya Edward Jenner, dokter Inggris yang pertama kali berhasil melakukan vaksinasi cacar.[1] Pada saat itu, rakyat Korea sangat rentan terhdap penularan cacar yang masih menelan banyak korban jiwa pada abad ke-19.[3]

Metode penyembuhan cacar membangkitkan rasa penasaran Ji Seok-yeong. Ia berniat kuat untuk mempelajari ilmu tentang obat-obatan barat yang pada saat itu baru disediakan oleh sebuah rumah sakit milik Jepang di kota Busan. Pada tahun 1879, ia pergi ke Busan dan bertanya banyak hal tentang vaksinasi. Terkesan dengan niat Ji, dokter dari rumah sakit tersebut mengajarkan kepadanya metode vaksinasi cacar selama dua bulan.[3] Dari sini ia mempelajari pentingya vaksinasi guna mencegah penularan penyakit tersebut.

Pada bulan Desember tahun 1879, ia melakukan vaksinasi pertamanya kepada seorang anak dua tahun yang masih kerabatnya.[3] Vaksinasi itu berhasil namun selanjutnya terkendala masih sedikitnya vaksin yang tersedia. Ikut dalam rombongan misi diplomatik ke Jepang, pada tahun 1880 Ji Seok-yeong datang untuk mempelajari cara membuat vaksin cacar.[3] Kembali dengan keahlian tersebut, Ji mendirikan tempat pembuatan vaksin di Seoul dan melakukan vaksinasi cacar untuk warga di daerah-daerah.[3]

Aktivitas selama periode akhir Joseon dan penjajahan Jepang sunting

Meningkatnya pengaruh Jepang di Korea pada tahun 1800-an ditandai dengan terjadinya insiden pemberontakan terhadap pemerintah pada tahun 1882. Heungseon Daewongun kemudian mengambil alih pemerintahan dan memulai kampanye anti Jepang dan mengeksekusi banyak tokoh pro-Jepang. Karena Ji Seok-yeong berhubungan dengan tokoh-tokoh kedokteran dari Jepang, ia termasuk yang dicari pemerintah. Klinik vaksinasi cacar di Seoul dihancurkan. Demi menyelamatkan diri, Ji pindah ke daerah selatan. Walau demikian, pada bulan September 1882, gubernur provinsi Jeolla meminta pertolongannya untuk memvaksinasi masyarakat di Jeonju dan sekitarnya. Ji mendirikan sebuah biro vaksinasi di Jeonju dan dengan aktif memberi pengajaran serta menginstruksikan penggunaan vaksin. Tahun berikutnya ia membuka program yang sama di Gongju.

Ia masih terus melanjutkan belajar tentang ilmu tentang obat-obatan. Dua tahun kemudian ia menerbitkan buku berjudul teori baru tentang vaksinasi. Namun, pemerintah saat itu masih sangat anti terhadap Jepang sehingga pada tahun 1887 ia teridentifikasi sebagai orang bekerja sama dengan Jepang, membuatnya diasingkan ke Sinjido, sebuah pulau di provinsi Jeolla. Ia tinggal di sana selama 4 tahun sampai ia bebas pada tahun 1891. Pada tahun yang sama ia kembali ke Seoul dan mendirikan sebuah sekolah yang mengajarkan pendidikan mengenai vaksinasi. Beberapa tahun kemudian ia pergi ke Busan setelah mendapat pekerjaan sebagai pegawai pemerintahan. Pada tahun 1899, Ji kembali ke Seoul dan menjadi dosen bagi Sekolah Kedokteran Kyongsong. Ji bagi beberapa pihak disebut sebagai orang yang berpihak dengan Jepang karena ia tidak berpartisipasi aktif dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan Korea.[3] Hal itu dikarenakan ia lebih banyak berkonsentrasi dalam penelitian dan pendidikan kedokteran.[3] Pada saat Jepang menganeksasi Korea, ia segera pensiun dari pekerjaannya. Ia meninggal tahun 1935 dalam usia 81 tahun.

Kontribusi sunting

Ji Seok-yeong selain berkontribusi dalam bidang pengobatan, dikenal pula akan kecintaanya terhadap aksara Hangeul.[1] Ia banyak menulis dan mempromosikan pemakaian Hangeul supaya rakyat Korea semakin banyak yang dapat membaca ilmu pengetahuan dengan mudah. Menurutnya Hangeul harus menggantikan Hanja, aksara Tionghoa yang hanya dimengerti oleh sebagian kecil masyarakat. Pada bulan Februari 1908, ia menjabat kepala lembaga studi bahasa "Kukmunyeonguso" (국문연구소, 國文硏究所). Di bawah kepemimpinannya, lembaga ini berhasil menerbitkan Chajeon Seogyeo (자전석요, 字典釋要), kamus aksara Tionghoa yang ditulis dengan aksara Hangeul.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d (Inggris)Ji Seokyeong, newworldencyclopedia.org. 22-11-2016
  2. ^ (Inggris)The History of Small Pox Prevention in Korea, medhist.or.kr. 22-11-2016
  3. ^ a b c d e f g h i (Inggris)Ji Seok-yeong, a pioneer of modern Korean medicine Diarsipkan 2016-11-22 di Wayback Machine., world.kbs.co.kr. 22-11-2016
  4. ^ (Inggris)Introduction of Jenner’s Vaccine into Korea, busanddadang.com. 22-11-2016