Jōyō Kanji

2136 buah kanji yang disarankan untuk dikuasai agar fasih berbahasa Jepang
(Dialihkan dari Jōyō kanji)

Templat:Teks Jepang Jōyō Kanji (常用漢字, Kanji yang Biasa Dipakai) adalah sebutan untuk karakter kanji yang dipakai di Jepang sejak tahun 1981. Seluruhnya ada 1.945 karakter yang merupakan karakter standar berdasarkan Pengumuman Kabinet Jepang 1 Oktober 1981 mengenai Daftar Kanji yang Biasa Dipakai. Daftar ini berisi karakter standar yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat, serta undang-undang, terbitan pemerintah, surat kabar, majalah, dan media elektronik.

Daftar Jōyō Kanji semata-mata hanya berupa pedoman mengenai karakter yang dapat dipakai, dan tidak ada pembatasan atau paksaan bila orang ingin menulis dengan karakter lain yang tidak termasuk dalam Daftar Jōyō Kanji. Namun di sekolah-sekolah Jepang, karakter yang diajarkan dalam pelajaran bahasa Jepang dibatasi hanya pada karakter Jōyō Kanji. Karakter kanji diajarkan secara bertahap, dan karakter yang harus dipelajari di masing-masing tingkat pendidikan ditetapkan dalam Daftar Distribusi Kanji untuk Masing-masing Kelas (Kyōiku Kanji).

Pada dasarnya menurut undang-undang, kanji yang dipakai di Jepang adalah Jōyō Kanji. Kata-kata dalam karakter yang bukan Jōyō Kanji harus diganti dengan Jōyō Kanji atau ditulis dalam hiragana. Bila dokumen ditulis dengan karakter yang bukan Jōyō Kanji, karakter tersebut harus diberi furigana (karakter ruby) untuk memberi tahu cara membaca, tetapi cukup sekali di tempat pertama kali karakter tersebut dipakai dalam tulisan. Sebagian besar media massa di Jepang menggunakan Jōyō Kanji sebagai standar, tetapi masih memakai karakter lain yang tidak termasuk Jōyō Kanji. Surat kabar Jepang berpedoman pada Daftar Kanji Surat Kabar (Shimbun Kanji-hyō) yang berbeda-beda versi menurut penerbit, tetapi tetap berdasarkan Daftar Jōyō Kanji.

Sejarah

sunting

Istilah Jōyō Kanji tidak hanya berarti daftar karakter standar yang ditetapkan Kementerian Pendidikan Jepang pada tanggal 1 Oktober 1981. Istilah ini sudah pernah digunakan sebelumnya pada 1923, 1931, 1942, dan 1946 untuk usulan-usulan yang membatasi jumlah karakter yang dipakai.

Pada 1923, Kementerian Pendidikan Jepang mengusulkan 1.962 buah karakter standar ditambah 154 karakter sederhana. Usulan ini menurut rencana akan ditetapkan pada 1 September tahun yang sama, tetapi akhirnya dibatal karena pada hari itu terjadi gempa bumi besar Kanto 1923.

Usulan berjudul Revisi sehubungan dengan Usulan Reformasi Pemakaian Kana dan Daftar Kanji yang Biasa Dipakai disusun pada tahun 1931 untuk memperbaiki usulan Daftar Jōyō Kanji. Sejumlah 147 karakter dihapus dari Daftar Jōyō Kanji, dan sebagai penggantinya ditambahkan 45 karakter baru. Seluruhnya ada 1.858 karakter dalam rancangan Daftar Jōyō Kanji tahun 1931.

Pada 1942, Dewan Pertimbangan Bahasa Nasional (Kokugo Shingi-kai) menyusun Daftar Kanji Standar yang berisi total 2.528 karakter, dan 1.134 karakter di antaranya berasal dari usulan Daftar Jōyō Kanji tahun 1931. Karakter-karakter lainnya dikelompokkan sebagai Kanji yang Hampir Biasa Dipakai (Jun-jōyō Kanji) sejumlah 1.320 karakter, dan Kanji Istimewa sejumlah 74 karakter. Kanji Sederhana berjumlah 78 karakter, dan Kanji yang Diizinkan (Kyoyō Kanji) sejumlah 64 karakter.

Dewan Pertimbangan Bahasa Nasional pada tahun 1946 kembali menghapus 88 karakter dari dalam Daftar Jōyō Kanji tahun 1942, dan menambah 249 karakter baru. Seluruhnya ada 1.295 karakter dalam usulan Daftar Jōyō Kanji tahun 1946, tetapi usulan ini tidak pernah dipakai. Pada tahun yang sama, Kabinet Jepang menetapkan Daftar Kanji untuk Pemakaian Sehari-hari (Tōyō Kanji) yang berisi 1.850 karakter. Dari sejumlah 1.850 karakter dalam Daftar Tōyō Kanji, 881 di antaranya disebut Kanji yang Penting untuk Dipelajari (Kyōiku Kanji) di sekolah dasar.

Perbedaan dengan Tōyō Kanji

sunting
  • Daftar Jōyō Kanji terdiri dari Daftar Tōyō Kanji ditambah 95 karakter, dan tidak ada karakter Tōyō Kanji yang dihapus:
  • Bentuk karakter (bacaan on: , bacaan kun: akari), disederhanakan menjadi .
  • Karakter yang ditambah cara membaca bacaan kun:
    • はえる haeru, mulia
    • あやぶむ ayabumu, takut, cemas
    • いこう ikou, istirahat, santai
    • かおる kaoru, berbau harum
    • うれえる ureeru, sedih, meratapi
    • うたう utau, nyanyian, menyanyi
    • ロウ , embun
    • o
  • Dalam tabel lampiran ditambahkan:
    • 伯父 おじ "oji" paman atau kakak dari ayah/ibu
    • 叔父 おじ "oji" paman atau adik dari ayah/ibu
    • 伯母 おば "oba" bibi atau kakak dari ayah/ibu
    • 叔母 おば "oba" bibi atau adik dari ayah/ibu
    • 桟敷 さじき sajiki, tempat duduk yang tinggi sewaktu menonton sandiwara
    • 凸凹 でこぼこ dekoboko, ketidakrataan (cembung dan cekung)
  • Karakter yang mendapat pengurangan bacaan on:
    • 膚 はだ (kulit) karakter ini tidak lagi dibaca hada
    • 盲 めくら (kebutaan) karakter ini tidak lagi dibaca mekura.

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting