Blunder merek adalah sebuah kesalahan yang dikaitkan dengan penamaan merek dari sebuah produk, khususnya sebuah produk di sebuah pasar baru. Alasannya karena kurangnya pemahaman bahasa, budaya dan sikap pelanggan di pasar baru tersebut.

Ford Pinto: blunder merek di Brasil, pinto bermakna "kemaluan lelaki yang kecil" di Brasil.[1]
Merek minuman bersoda Prancis Pschitt mungkin memiliki konotasi lain dalam bahasa Inggris
Toyota MR2, pengucapan MR2 terdengar seperti kata kasar dalam bahasa Prancis "merde".[2]

Terdapat sejumlah contoh blunder merek dalam riwayat pemasaran. Terdapat juga sejumlah legenda urban terkait blunder merek, dimana hanya sedikit bukti dari blunder yang sebenarnya.

Masalah merek internasional sunting

Masalah dengan branding produk internasional sering dikaitkan dengan proses lokalisasi bahasa, di mana nama merek produk atau slogan iklan membawa arti yang berbeda dalam bahasa target pasar.[3] Selain aspek kebahasaan, masalah kepekaan budaya dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah merek.[4]

Ini adalah risiko yang dihadapi oleh perusahaan yang memasuki pasar baru. Dalam pemasaran internasional, nama merek harus khas dan mudah diucapkan di berbagai pasar, tetapi tidak boleh memiliki konotasi negatif atau cabul yang tidak diinginkan. Risiko ini biasanya dikurangi dengan memasukkan penelitian budaya ke dalam strategi branding.[5]

Kasus nyata sunting

Bahasa Inggris sunting

Contoh nama merek yang terbukti tidak cocok untuk digunakan di negara-negara berbahasa Inggris termasuk:[5]

Bahasa Indonesia sunting

  • Pada 2011, Dell Lattitude ST (bernama kode Peju) bocor di Internet dan menimbulkan berbagai reaksi dari para warganet Indonesia, karena "Peju" memiliki arti air mani dalam slang Indonesia.[7][8][9][10]
  • Pada 2019, aplikasi kecerdasan bisnis Kontool memutuskan untuk memberikan nama baru kepada mereknya karena kata "Kontool" memiliki kesamaan dengan kata "kontol" yang artinya "penis" dalam slang Indonesia.[11]
  • Memex, memiliki kemiripan pengucapan dalam bahasa Indonesia dengan kata "memek".[12][13]
  • Sangean, perusahaan elektronik Taiwan yang memiliki arti "manusia yang mudah berahi" dalam bahasa prokem Indonesia.[14]
  • Kasian, perusahaan arsitektur dan desain interior.[14]
  • BEGO, perusahaan yang bergerak dibidang kesehatan gigi, GoBlog, sistem manajemen konten yang ditulis dalam bahasa pemrograman Go[15][16][17], dan Daihatsu Be-go yang artinya "bodoh" dalam bahasa kasar Indonesia.[14]
  • Silit, produsen alat masak dari Jerman yang artinya "anus" dalam bahasa Jawa.[14]
  • teTeX, perangkat lunak distribusi TeX untuk sistem mirip Unix, dimana pengucapannya seperti kata "tetek".[18]
  • ITIL, standar manajemen teknologi informasi dan Itel Mobile, perusahaan ponsel, yang mana artinya adalah "vulva" dalam bahasa kasar Indonesia.[14]
  • Entod, perusahaan farmasi dari India yang artinya "berhubungan badan", "jahannam", "bedebah", "keparat".[14]
  • Phanteks, merek sasis komputer dari Belanda yang pengucapannya seperti kata "Pantek" jika diucapkan dalam bahasa Indonesia, dimana pantek merupakan makian dalam bahasa Melayu Sumatra dan bahasa Madura yang artinya "jahannam", "bedebah" atau "keparat".[19]
  • Siri, asisten suara milik Apple.[20]
  • Pada 2020, Bank Artos mengubah namanya menjadi Bank Jago, akan tetapi, hal ini menjadi viral dikarenakan pengucapan "Bank Jago" sangat mirip dengan bang jago (teknik retorika ad hominem untuk mengakhiri argumen secara pasif-agresif).[21][22]
  • Telaso, merek dari berbagai macam produk yang terdengar seperti sebuah makian di kawasan Sulawesi Selatan dan Barat.[23][24][25]
  • TAEK, badan energi atom turki (Türkiye Atom Enerjisi Kurumu)
  • Nissan, salah satu merek mobil yang namanya terdengar seperti nisan.
  • Hyundai Kona, SUV kompak dari Hyundai yang mempunyai arti "Hyundai sedang sekarat" dalam bahasa Polandia, dan "Kona" sendiri terdengar seperti "konak" ("ereksi") dalam bahasa slang Indonesia atau "cona" ("daerah kewanitaan") dalam bahasa Portugis.[26][27][28]

Referensi sunting

  1. ^ "Say What??? Campaigns that Failed to Translate". Glantz Design (dalam bahasa Inggris). 2012-02-27. Diakses tanggal 2021-10-12. 
  2. ^ Burton, Nigel (2015-04-30). Toyota MR2: The Complete Story (dalam bahasa Inggris). Crowood. ISBN 978-1-84797-932-2. 
  3. ^ "Five big brand translation and localization mistakes that every business can learn from". Digital Doughnut. Communitize Ltd. 18 October 2018. Diakses tanggal 28 May 2021. 
  4. ^ Fromowitz, Mike (10 February 2017). "Hall of shame: More multicultural brand blunders". www.campaignlive.com. Diakses tanggal 28 May 2021. 
  5. ^ a b Melin, Tracy L.; Ray, Nina M. (1 December 2007). "Emphasizing Foreign Language Use to International Marketing Students: A Situational Exercise That Mimics Real-World Challenges". Global Business Languages. 10. New Initiaitves, Article 3: 19. Diakses tanggal 21 March 2017. 
  6. ^ Elliott, Mark (2010). CultureShock! Belgium: A Survival Guide to Customs and Etiquette (dalam bahasa Inggris). Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd. hlm. 139–140. ISBN 978-981-4484-25-1. 
  7. ^ Andy Weir Senior News Editor Neowin @gcaweir ·. "Dell 'Peju' Windows tablet breaks cover". Neowin (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-05. 
  8. ^ Opam, Kwame. "Dell's 10-inch Sperm Tablet Will Run Windows 7". Gizmodo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-05. 
  9. ^ "Ini Dia Asal Usul Nama Dell Peju". detikcom. Diakses tanggal 2019-03-05. 
  10. ^ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". www.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-05. 
  11. ^ Untari, Pernita Hestin (2019-09-01). "Jadi Perbincangan Netizen, Ini Klarifikasi Aplikasi Kontool di Facebook". Okezone.com. Diakses tanggal 2021-10-12. 
  12. ^ Administrator (2015-02-20). "Memex". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  13. ^ hitekno.com (2019-08-01). "Memex Diklaim Bisa Kalahkan Google, Bukan Jorok Ya!". hitekno.com. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  14. ^ a b c d e f Hatta, Raden Trimutia (2019-09-03). Yulianingsih, Tanti, ed. "Selain Kontool, Nama 6 Perusahaan Dunia Ini Bikin Geleng-Geleng". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-10-12. 
  15. ^ https://golang.ch/a-golang-opensource-dynamic-blogging-system
  16. ^ https://github.com/jlelse/GoBlog
  17. ^ https://goblog.app/
  18. ^ "The teTeX Homepage". www.tug.org. Diakses tanggal 2021-10-12. 
  19. ^ "Arti Pantek dalam Bahasa Gaul yang Viral di TikTok, Begini Makna Pantek Sebenarnya". Jatengnews.id. 6 March 2022. Diakses tanggal 11 April 2022. 
  20. ^ "Arti kata nikah - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  21. ^ "Bang Jago Ternyata Bukan Cuma Meme, Tapi Beneran Ada Bank Bernama Bank Jago di Indonesia - Semua Halaman - Hai". hai.grid.id. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  22. ^ "Siap Bang Jago: Dikenal Sebagai Meme, "Bank Jago" Ternyata Betulan Ada!". USS Feed. 2020-10-05. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  23. ^ "TELASO - Vitamore R&D Ltd. Trademark Registration". USPTO. Diakses tanggal 11 April 2022. 
  24. ^ "Telaso 30W LED Flood Light, 2 Packs IP66 Waterproof, 2700Lm Outdoor Super Bright Security Lights, 6000K Daylight White, 240W Equivalent,120 Beam Angle Backyard Lights for Party,Garden,Lawn,Yard". Amazon. Diakses tanggal 11 April 2022. 
  25. ^ "Telaso iPhone SE 2020 Case 8 Bling depot 7". www.emplavisudoeste.com.br. Diakses tanggal 11 April 2022. [pranala nonaktif permanen]
  26. ^ Karkafiris, Michael. "Grab It By The Kona: Why Hyundai Might Want To Change Their New SUV's Name". CarScoop. CarScoop. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  27. ^ "Arti kata Konak - Glosarium Ilmu Pengetahuan Terlengkap". www.serbatahu.com. 
  28. ^ Roberts, Tanya (1 Juli 2019). "Five brand globalization blunders to learn from". Red Lorry Yellow Lorry. 

Pranala luar sunting