Apokrifa Alkitab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
'''Apokrif''' (atau dalam [[bahasa Inggris]] '''Apocrypha''') berasal dari kata ''apokryphos'' dalam [[bahasa Yunani]], artinya ''rahasia'', ''tersembunyi'' atau ''tidak kanonik''.<ref name="Paul"> {{en}}Paul Lawrence. 2006. The Lion Atlas of Bible History. Oxford: Lion Hudson. 13.</ref> Dengan demikian, istilah ini merujuk kepada tulisan-tulisan yang diragukan keasliannya.
Istilah ''apokrif'' biasanya digunakan oleh [[Gereja]] [[Kristen Protestan]] untuk merujuk kepada kitab-kitab yang dianggap tidak kanonik, tidak termasuk ke dalam [[kanon]] [[Perjanjian Lama]] ataupun [[Perjanjian Baru]].
Contohnya adalah kitab 1 dan 2 Makabe, Tobit, Yudit, Hikmat Salomo, Ecclesiasticus, Barukh, dan tambahan kitab Esther dan Daniel.
 
== Deuterokanonika ==
Untuk kitab-kitab yang dipandang sebagai ''Apokrif'' dalam Perjanjian Lama oleh Kristen Protestan, istilah yang umum digunakan sekarang adalah [[Deuterokanonika]], artinya kanon yang kedua, atau kanon yang kurang begitu penting. Istilah ''Deuterokanonika'' kini lebih lazim digunakan daripada ''apokrif'' yang mengandung nada negatif. Meskipun dianggap kurang begitu penting, kitab-kitab di dalam "Deuterokanonika" tetap bermanfaat karena memberikan banyak informasi mengenai tradisi [[hikmat]] dan sejarah [[Yahudi]] sekitar masa pembuangan di [[Babel]] hingga menjelang kelahiran [[Yesus]].
 
Istilah ''Deuterokanonika'' juga digunakan dalam Alkitab bahasa Indonesia yang diterbitkan bersama oleh [[Lembaga Alkitab Indonesia]] dan [[Lembaga Biblika Indonesia]]