Osteoporosis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 139.192.23.84) dan mengembalikan revisi 8171879 oleh Bonaditya |
→Pencegahan: 'Tabungan tulang' |
||
Baris 95:
== Pencegahan ==
Pencegahan osteoporosi meliputi:
Mengkonsumsi [[kalsium]] dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal
Pembentukan tulang yang maksimal terjadi sejak usia 5 tahun hingga puncak kepadatan tulang terjadi pada usia 35 tahun, setelah itu proses pengeroposan tulang yang cepat atau lambat tergantung dari apakah butir 1 dan 2 tersebut di atas tetap dilakukan atau tidak. Biasanya di Indonesia osteoporosis terdeksi pada usia 40 hingga 45 tahun pada wanita dan usia 50 tahun pada pria. Tetapi sekarang ini dijumpai penderita osteoporosis berusia 30 tahun. Hal ini kemungkinan terjadi karena kurangnya aktifitas fisik dimana taman-taman/tempat bermain untuk anak-anak sangat berkurang dibanding masa lalu dan anak-anak sekarang lebih sering bermain games dan gadgets yang hanya duduk saja, walaupun mungkin kecukupan gizi kalsium/susu anak-anak tersebut telah mencukupi. Untuk itu perlu dilakukan edukasi pada guru dan orangtua, bahwa bergerak, berolahraga dan bermain yang menggunakan aktifitas fisik itu perlu selain gizi dan kalsium/susu, agar tercapai kepadatan tulang maksimum sebagai 'tabungan tulang'.<ref>{{cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2014/12/13/osteoporosis-affecting-younger-people.html |title=Osteoporosis affecting younger people |author=Corry Elyda |date=13 December 2014}}</ref>
Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. [[renang|Berenang]] '''tidak''' meningkatkan kepadatan tulang.
|