Peperangan era Napoleon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diluar +di luar)
copyedit
Baris 189:
 
== Latar belakang, 1789–1802 ==
Revolusi Perancis mengancam kerajaan-kerajaan lain di benua [[Eropa]], dan menjadi persoalan yang lebih serius dengan ditangkapnya raja [[Louis XVI]] pada tahun 1792 dan pelaksanaan hukuman mati terhadapnya di bulan [[Januari]] tahun [[1793]]. Usaha pertama untuk menghancurkan Republik Perancis ini dimulai pada tahun [[1792]] ketika [[Austria]], Kerajaan [[Sardinia]], Kerajaan [[Napoli]], [[Prusia]], [[Spanyol]], dan Kerajaan [[Britania Raya]] membentuk koalisi pertama. Dengan ditetapkan undang-undang Perancis yang baru, termasuk wajib militer secara serentak (''levée en masse''), pembaharuan sistem militer, dan perang secara total, memberikan kontribusi bagi kemenangan [[Perancis]] atas koalisi pertama. Perang berakhir ketika [[Austria]] dituntut oleh [[Napoleon]] menerima syarat-syarat dalam perjanjian Campo Formio. Kerajaan [[Britania Raya]] menjadi satu-satunya kerajaan yang tersisa dari koalisi pertama yang memerangi Perancis sampai dengan tahun [[1797]].
 
Koalisi kedua dibentuk pada tahun [[1798]], yang terdiri atas beberapa kerajaan: [[Austria]], [[Britania Raya]], Kerajaan [[Kerajaan Napoli]], [[Kesultanan Utsmaniyah]], [[Negara Kepausan]], [[Portugal]], dan [[Rusia]]. Napoleon Bonaparte, sang arsitek utama kemenangan [[Perancis]] pada tahun lalu atas koalisi pertama, melancarkan aksi militer ke [[Mesir]] (beberapa ilmuwan diikutsertakan dalam ekspedisi ini termasuk [[Jean Baptiste Joseph Fourier]] dan [[Batu Rosetta|Jean-Francois Champollion]]).
 
Napoleon kembali ke [[Perancis]] pada tanggal [[23 Agustus]] [[1799]]. Kemudian ia mengambil alih pemerintahan pada tanggal [[9 November]] [[1799]] dalam sebuah kudeta bernama ''18 Brumaire''. Napoleon menata ulang sistem militer dan membuat pasukan cadangan untuk mendukung aksi militer di sekitar [[Rhine]] dan [[Italia]]. Di semua pertempuran, [[Perancis]] lebih unggul. Di [[Italia]], Napoleon memenangkan pertempuran dengan [[Austria]] dalam [[Pertempuran Marengo|Marengo]] pada tahun [[1800]]. Tetapi pertempuran yang menentukan terjadi di [[Rhein]], wilayah Hohenlinden pada tahun [[1800]]. Dengan kalahnya [[Austria]] ini, kekuatan koalisi kedua hancur. Akan tetapi [[Britania Raya]] tetap kuat dan memberi pengaruh yang besar kepada negara-negara lainnya agar dapat mengalahkan [[Perancis]]. [[Napoleon]] menyadari hal ini, tanpa kekalahan [[Inggris]] atau perjanjian damai dengannya maka ia tidak akan pernah mencapai perdamaian secara penuh di benua [[Eropa]].
 
== Perang Inggris dan Perancis, 1803–1814 ==
Tidak seperti anggota koalisi lainnya, Inggris tetap berperang secara kecil-kecilan dengan Perancis. Dengan perlindungan dari armada lautnya yang sangat kuat (seperti yang diucapkan Admiral Jervis "''Saya tidak menjamin bahwa Perancis tidak akan datang menyerang kita, tetapi saya menjamin bahwa mereka tidak akan datang lewat laut''"), Inggris dapat tetap mensuplai dan mengadakan perlawanan didarat secara global selama lebih dari satu dekade. Bala tentara Inggris juga menyokong pemberontak di Spanyol melawan Perancis dalam perang Peninsular pada tahun [[1808]]-[[1814]]. Dilindungi oleh kondisi alam yang menguntungkan, serta dibantu dengan pergerakan gerilyawan yang sangat aktif, pasukan Anglo-Portugis ini sukses mengganggu pasukan Perancis selama beberapa tahun. Puncaknya pada tahun [[1815]], tentara Inggris memainkan peran penting dalam mengalahkan pasukan Napoleon pada [[pertempuran Waterloo]].
[[Berkas:Jacques-Louis David 019.jpg|thumb|200px|left|''Dimahkotainya Napoleon'' (dilukis oleh Jacques-Louis David)]]
Sebenarnya perjanjian damai (''Treaty of[[Persetujuan Amiens]]'') antara Inggris dan Perancis telah disepakati pada tanggal [[25 Maret]] [[1802]]. Tetapi kedua belah pihak tidak pernah mematuhinya. Aksi militer kedua belah pihak selalu merusak perjanjian ini seperti misalnya Perancis ikut andil dalam kericuhan sipil di [[Swiss]] (''Stecklikrieg'') dan menduduki beberapa kota di Italia, sementara Inggris menduduki [[Malta]]. Napoleon juga berusaha mengembalikan hukum kolonial di laut. Pada awal ekspedisi ini kelihatan sukses, akan tetapi dengan cepat berubah menjadi bencana. Komandan Perancis, juga saudara ipar Napoleon dan hampir sebagian besar tentaranya meninggal akibat wabah penyakit kuning, dan juga karena serangan musuh.
 
Napoleon menjadi Kaisar Perancis pada tanggal [[18 Mei]] [[1804]] dan menobatkan dirinya sendiri sebagai penguasa Notre-Dame pada tanggal [[2 Desember]].
 
== Koalisi ketiga, 1805 ==
Selanjutnya Napoleon berencana untuk menginvasi Inggris, dengan menempatkan 180 ribu tentaranya disekitar kota Boulogne. Tetapi dia menyadari bahwa untuk memperoleh keberhasilan dalam rencana invasinya ini dia butuh angkatan laut yang kuat atau setidaknya mengalihkan perhatian angkatan laut Inggris dari selat Inggris. Disusunlah rencana yang kompleks untuk mengalihkan perhatian Inggris dengan menyerang posisi mereka di [[India|India barat]], tetapi mengalami kegagalan ketika armada admiral Villeneuve kembali dari aksinya di tanjung Finisterre pada tanggal [[22 Juli]] [[1805]]. Angkatan laut Inggris memblokade Villeneuve di [[Cádiz]] sampai dia meninggalkannya pergi menuju Napoli pada tanggal 19 Oktober , tetapi komandan skuadron Inggris, Lord Nelson ([[Horatio Nelson]]) mengejarnya dan berhasil menghancurkan armada ini pada [[pertempuran Trafalgar]] tanggal [[21 Oktober]], yang juga menjemput ajalnya akibat tembakan [[sniper]] Perancis (saat itulah disebut-sebut sebagai awal mula adanya penembak jitu yang membidik komandan regu, dan orang-orang penting sebagai sasarannya).
<!--duplikat paragraf berikut-berikutnya
Selanjutnya Napoleon berencana untuk menginvasi Inggris, dengan menempatkan 180 ribu tentaranya disekitardi sekitar kota Boulogne. Tetapi dia menyadari bahwa untuk memperoleh keberhasilan dalam rencana invasinya ini dia butuh angkatan laut yang kuat atau setidaknya mengalihkan perhatian angkatan laut Inggris dari selat Inggris. Disusunlah rencana yang kompleks untuk mengalihkan perhatian Inggris dengan menyerang posisi mereka di [[India|India barat]], tetapi mengalami kegagalan ketika armada admiral Villeneuve kembali dari aksinya di tanjung Finisterre pada tanggal [[22 Juli]] [[1805]]. Angkatan laut Inggris memblokade Villeneuve di [[Cádiz]] sampai dia meninggalkannya pergi menuju Napoli pada tanggal 19 Oktober , tetapi komandan skuadron Inggris, Lord Nelson ([[Horatio Nelson]]) mengejarnya dan berhasil menghancurkan armada ini pada [[pertempuran Trafalgar]] tanggal [[21 Oktober]], yang juga menjemput ajalnya akibat tembakan [[sniper]] Perancis (saat itulah disebut-sebut sebagai awal mula adanya penembak jitu yang membidik komandan regu, dan orang-orang penting sebagai sasarannya).
 
Setelah kekalahan ini, Napoleon tidak pernah lagi mempunyai kemampuan untuk menantang Inggris di laut, bahkan setelah itu semua rencana untuk menginvasi Inggris dibatalkan, dan mengalihkan perhatiannya lagi pada musuh di daratan. Pasukan Perancis meninggalkan Boulogne dan bergerak menuju Austria.
-->
 
== Koalisi ketiga, 1805 ==
Napoleon berencana menyerang [[Inggris]]<ref>The Geopolitics of Anglo-Irish Relations in the Twentieth Century P103</ref><ref>[http://www.nmm.ac.uk/collections/nelson/viewCategory.cfm/category/90346/browseMode/century National Maritime Museum]</ref><ref>[http://www.napoleon.org/en/reading_room/articles/files/omeara_napo_invasion.asp Letter at the time]</ref>, dan menyusun 180.000 tentara di [[Boulogne-sur-Mer|Boulogne]]. Namun, untuk invasinya, ia membutuhkan keunggulan laut - atau paling tidak dapat memukul mundur Britania dari [[Selat Inggris]]. Rencana untuk menarik perhatian Britania dengan mengganggu jajahan mereka di [[India Barat]] gagal ketika armada Perancis-Spanyol di bawah Laksamana [[Pierre-Charles de Villeneuve|Villeneuve]] mundur setelah pertempuran [[pertempuran Cape Finisterre (1805)|Cape Finisterre]] pada [[22 Juli]] [[1805]]. Angkatan Laut Kerajaan memblokade Villeneuve di [[Cádiz]] sampai ia pergi menuju [[Naples]] pada [[19 Oktober]]; skuadron Britania menangkap dan menaklukkan armadanya dalam [[Pertempuran Trafalgar]] tanggal [[21 Oktober]] (komandan Britania, [[Horatio Nelson|Lord Nelson]], tewas dalam pertempuran). Napoleon tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk menantang Britania di laut. Napoleon membatalkan semua rencananya untuk menyerang Kepulauan Britania, dan membalikan perhatiannya ke musuhnya di Benua Eropa sekali lagi. Tentara Perancis meninggalkan Boulogne dan bergerak menuju Austria.
[[Berkas:Strategic Situation of Europe 1805.jpg|260px|thumb|left|Situasi strategis keadaan Eropa tahun 1805 sebelum Perang Koalisi Ketiga]]
Baris 212 ⟶ 214:
Pada bulan April 1805, Inggris dan Rusia menandatangani kesepakatan dengan tujuan mengusir Perancis dari Belanda dan Swiss. Austria ikut serta dalam aliansi ini setelah pencaplokan wilayah [[Genoa]] dan penobatan Napoleon sebagai Raja Italia pada tanggal [[17 Maret]] [[1805]].
 
Austria memulai peperangan dengan menginvasi Bayern dengan bala tentaranya yang berjumlah 70 ribu jiwa di bawah pimpinan ''Karl Mack von Leiberich''. Dengan segera tentara Perancis keluar dari Boulogne pada akhir Juli 1805 untuk menghadapinya. Keduanya bertemu di [[Pertempuran Ulm|Ulm]] ([[25 September]] – 20 Oktober). Napoleon mengepung tentara Mack memaksanya menyerah. Dengan dikalahkannya tentara Austria diutaradi utara [[pegunungan Alpen]] (tentara lainnya di bawah pimpinan ArchdukeAdipati Agung Charles berputar balik sehingga bertemu tentara Perancis lainnya pimpinan marsekal André Masséna di Italia), Napoleon menduduki [[Wina]]. Jauh di belakang garis supply-nyasuplainya, ia berhadapan dengan bala tentara Austria-Rusia yang lebih besar di bawah komandan [[Mikhail Kutuzov]], juga kaisar [[Alexander dari RussiaRusia]] turut serta. Pada tanggal [[2 Desember]], Napoleon menyerbu gabungan tentara dua negara ini yang berada di [[Moravia]], [[Pertempuran Austerlitz|Austerlitz]] (inilah kemenangan terbesar Napoleon). Napoleon hanya kehilangan 7 ribu tentaranya, sementara kerugian tentara gabungan sekitar 25 ribu jiwa.
 
Austria menandatangani kesepakatan Pressburg pada tanggal [[26 Desember]] [[1805]] dan keluar dari koalisi. Perjanjian ini meminta Austria menyerahkan [[Venesia]] kepada Kekaisaran Perancis yang miliputimeliputi Italia dan Tyrol sampai dengan Bayern.
 
Dengan mundurnya Austria dari perang ini, tentara Napoleon mencatat kemenangan terus -menerus di daratan, akan tetapi kekuatan penuh tentara Rusia belumlah ikut serta saat itu.
 
== Koalisi keempat, 1806–1807 ==
Baris 242 ⟶ 244:
Dalam tahun-tahun selama koalisi kelima ini, pergerakan militer Inggris di daratan, terkecuali di jazirah Iberia ([[Al-Andalus]]), masih terbatas pada taktik serang dan lari dibantu oleh angkatan laut yang mendominasi laut setelah sukses menghancurkan hampir seluruh kemampuan angkatan laut Perancis dan sekutunya dan juga memblokade laut di sekitar pangkalan-pangkalan milik [[Perancis]] yang masih dipertahankan dengan kuat.
 
Serangan kilat ini mirip dengan metode serangan yang dilancarkan oleh para gerilyawan. Umumnya angkatan laut membantu angkatan darat untuk menghancurkan kapal-kapal [[Perancis]], mengganggu pengiriman, komunikasi, dan garnisun-garnisun militer disekitardi sekitar pantai. Dan sering juga angkatan laut datang menolong dengan menurunkan tentara mereka untuk membantu operasi militer yang dilancarkan bermil-mil jauhnya dari pantai.
 
Kapal-kapal milik angkatan laut Inggris bahkan membantu dengan gempuran artileri dari moncong-moncong meriam mereka jika tentara Perancis yang bertempur tersesat hingga dekat dengan garis pantai. Tetapi bagaimanapun juga, kualitas dan kemampuan dari angkatan darat-lah yang sangat berpengaruh dari sukses tidaknya suatu operasi militer. Sebagai contoh, ketika taktik ini dilancarkan di [[Spanyol]], kadangkala angkatan laut gagal mencapai target karena kurangnya kualitas dan kemampuan tentaranya.
[[Berkas:1french-empire1811.jpg|thumb|right|350px|Wilayah Kekaisaran Perancis di Eropa tahun 1811, saat mendekati puncak kejayaannya. Warna hijau terang atau gelap merupakan wilayah Perancis dan teritorialnya sedangkan warna biru, merah muda dan kuning mengindikasikan negara-negara bentukan Perancis]]
Peperangan ini juga merembet ke perang ekonomi antara sistem kontinental yang diterapkan oleh Perancis menghadapi blokade laut oleh Inggris disetiapdi setiap wilayah kekuasaan Perancis. Kedua belah pihak selalu membuat konflik baru agar sistem mereka bisa dilaksanakan. Inggris berperang dengan Amerika antara tahun [[1812]]-[[1815]], sementara Perancis ikut serta dalam perang di semenanjungSemenanjung eropaEropa selama tahun [[1808]]-[[1814]]. Konflik di andalusiaAndalusia dimulai ketika [[Portugal]] melanjutkan perdagangan dengan Inggris meskipun ada larangan dari pihak Perancis. Ketika Spanyol mengalami kegagalan untuk mempertahankan aliansinya dengan Perancis, dengan segera tentara perancisPerancis menyerang dan menduduki ibukota madridMadrid.
 
Austria yang sebelumnya menjadi sekutu Perancis, mengambil kesempatan untuk mengembalikan wilayah mereka di jermanJerman yang pernah dikuasainya sebelum mengalami kekalahan dalam perang di Austerlitz. Mereka memperoleh beberapa kemenangan atas tentara marsekal Davout yang memang terlalu sedikit dalam menjaga seluruh front timur. Napoleon hanya menempatkan sekitar 170.000 tentaranya untuk menjaga seluruh front timur ini. (bandingkan dengan tahun [[1790]]-an, ada sekitar 800.000 tentara yang menjaga front timur ini bahkan lebih pendek jaraknya saat itu).
 
Napoleon sangat gembira dengan keberhasilan pasukannya merebut [[Spanyol]] dan menduduki [[Madrid]] dengan mudah, dan memaksa mundur sejumlah besar tentara [[Inggris]] dari Andalusia ([[Pertempuran Corunna]], [[16 Januari]] [[1809]]). Akan tetapi serangan yang dilancarkan Austria mencegah Napoleon
Baris 257 ⟶ 259:
Kemudian Napoleon memimpin sendiri tentaranya untuk melakukan serangan balik ke Austria. Setelah melalui beberapa pertempuran kecil, Austria akhirnya dipaksa mundur dari Bayern, sementara Napoleon terus bergerak memasuki Austria. Akibat keinginannya untuk segera menyeberangi sungai [[Danube]] mengakibatkan pertempuran besar yang terkenal dengan nama [[Pertempuran Aspern-Essling]] ([[22 Mei]] [[1809]]) — Kekalahan telak pertama yang diderita Napoleon dari pasukan Austria yang dipimpin oleh ''Jenderal Archduke Karl''. Baru pada awal bulan Juli ([[5 Juli]] – [[6 Juli]]), Napoleon berhasil merebut Vienna dengan mengalahkan tentara Austria pada [[Pertempuran Wagram]]. (Pada saat berlangsung pertempuran ini, Napoleon mencopot [[Jean-Baptiste Jules Bernadotte|Marsekal Bernadotte]] dari jabatannya dan mempermalukan dia di hadapan marsekal senior lainnya. Segera setelah kejadian ini, Bernadotte menerima tawaran dari Swedia untuk mengisi posisi sebagai pangeran. Selanjutnya dia secara aktif berpartisipasi dalam peperangan ini melawan Napoleon.)
 
Perang koalisi kelima ini berakhir dengan kesepakatan Schönbrunn ([[14 Oktober]] [[1809]]). Selanjutnya di timur hanya pemberontak Tyrol-lah yang dipimpin oleh ''Andreas Hofer'' yang tetap melanjutkan perlawanan terhadap tentara Perancis-Bayern sampai akhirnya mereka dikalahkan pada bulan [[November]] [[1809]], sementara itu perang di semenanjung eropaEropa baratBarat tetap berlanjut.
 
Kekaisaran Perancis mencapai puncak kejayaannya pada tahun [[1810]] dengan wilayah kekuasaan yang begitu luas. Sementara itu Inggris dan Portugal tetap menjaga area disekitardi sekitar [[Lisbon]] (di belakang garis depan di Torres Vedras) dan untuk mengepung Cadiz. Napoleon menikah dengan [[Marie-Louise]], Putri dari Austria, dengan maksud untuk mempererat aliansi dengan Austria dan memperoleh keturuanketurunan untuk menjadi putra mahkota baru. Hal ini tidak didapatkannya dari istri pertama, [[Joséphine de Beauharnais|Josephine]]. Sebagai kaisar Perancis, Napoleon mengontrol negara-negara konfederasi [[Swiss]], konfederasi Rhine, kadipaten Warsawa dan kerajaan Italia. Wilayah-wilayah di bawah kekaisaraan Perancis termasuk:
* Kerajaan Spanyol (di bawah pimpinan [[Joseph Bonaparte]], saudara laki-laki Napoleon)
* Kerajaan Westphalia ([[Jerome Bonaparte]], saudara laki-laki Napoleon)
Baris 271 ⟶ 273:
Akan tetapi hubungan Perancis dan Rusia menjadi semakin buruk setelah tahun [[1810]], sementara perang Rusia dan Inggris telah berakhir. Pada bulan [[April]] tahun [[1812]], Rusia, Inggris dan Swedia menandatangani perjanjian rahasia untuk bergabung melawan Napoleon.
 
[[Invasi Perancis ke Rusia (1812)|Napoleon menginvasi Rusia pada tahun 1812]] dengan maksud memaksa kaisar Alexander I tetap mengikuti sistem kontinental yang diterapkannya dan memperkecil kemungkinan ancaman Rusia yang akan menginvasi Polandia. Dengan membawa pasukan dalam jumlah besar yaitu sekitar 650.000 orang (270.000 orang Perancis, sisanya tentara dari berbagai wilayah lain) pada tanggal [[23 Juni]] [[1812]] mereka menyeberangi sungai Niemen. Rusia menyatakan ini sebagai perang patriotik membela negara sementara Napoleon menyatakannya sebagai perang Polandia keduaKedua. Hal ini tidak seperti harapan rakyat [[Polandia]] (ada sekitar 100.000 tentara Polandia yang bergabung dalam invasi ini) yakni Napoleon ternyata tidak ingin bernegosiasi dengan Rusia.
 
Rusia menerapkan strategi membumihanguskan kota sambil mundur teratur.<ref>Riehn, Richard K. hal. 138-140</ref><ref>Reihn, Richard K, hal. 185</ref> Pertempuran hanya terjadi di [[Pertempuran Borodino|Borodino]] pada tanggal [[7 September]] [[1812]]. Pada tanggal [[14 September]] [[1812]], pasukan Napoleon berhasil masuk kota [[Moskwa]] yang sebenarnya sudah ditinggalkan penduduknya dan dibumihanguskan atas perintah [[gubernur]]-nya: Pangeran [[Fyodor Vasilievich Rostopchin]].<ref>Riehn, hal. 253-254.</ref><ref>With Napoleon in Russia, The Memoirs of General Coulaincourt, Chapter VI 'The Fire'pp109-107 Pub. William Morrow and Co 1945</ref>
 
Akhirnya dimulai-lahdimulailah penarikan pasukan secara besar-besaran dari Kota [[Moskwa]] akibat cuaca yang sangat dingin dan juga makin hebatnya serangan Rusia yang memang memanfaatkan cuaca dingin sebagai senjata. Korban mencapai sekitar 380.000 jiwa (kebanyakan akibat kelaparan dan kedinginan) dan 100.000 ditawan.<ref>The Wordsworth Pocket Encyclopedia, page 17, Hertfordshire 1993</ref> Korban jiwa pada pihak Rusia sekitar 210.000 jiwa.<ref name=Bogdanovich>Bogdanovich, "History of Patriotic War 1812", Spt., 1859–1860, Appendix, hal. 492–503.</ref> Pada bulan November, sisa dari pasukan besar ini menyeberangi sungai Berezina dan hanya sekitar 27.000 tentara yang masih dalam kondisi fit. [[Napoleon]] kemudian meninggalkan tentaranya dan kembali ke Perancis untuk menyiapkan pertahanan di Polandia dari serangan tentara Rusia.
 
== Koalisi keenam, 1812-1814 ==
Melihat adanya kemungkinan untuk mengalahkan [[Napoleon]] yang sudah lemah akibat kekalahan besar di [[Rusia]], dengan segera [[Prusia]], [[Swedia]], [[Austria]], dan beberapa negara kecil di Jerman ikut dalam peperangan lagi. Napoleon bersumpah dia akan membentuk tentara baru sebesar tentara yang dia kirimkan ke [[Rusia]], dan memang dengan secara cepat dia membentuk tentaranya di timur dari 30.000 menjadi 130.000 dan pada akhirnya mencapai 400.000 orang. Pertempuran- pun segera terjadi di [[Pertempuran Lutzen|Lützen]] ([[2 Mei]] [[1813]]) dan [[Pertempuran Bautzen|Bautzen]] (20-21 Mei 1813) yang mengakibatkan kerugian besar di pihak koalisi yaitu sekitar 40 ribu jiwa. Tercatat lebih dari 250.000 tentara yang terlibat dalam dua pertempuran ini.
 
Sementara itu pada peperangan di semenanjung Eropa tepatnya di kota [[Pertempuran Vitoria|Vitoria]] ( [[21 Juni]] [[1813]]), pasukan [[Pangeran Arthur Wellesley dari Wellington|Arthur Wellesley]] meraih kemenangan atas pasukan Joseph Bonaparte sehingga hancurlah kekuatan Perancis di Spanyol dan memaksa mereka mundur melewati [[pegunungan]] Pyrene.
Baris 286 ⟶ 288:
Kesuksesan Napoleon dalam dua pertempuran melawan koalisi keenam di atas ternyata membawa pengaruh besar pada kekuatan angkatan perangnya sehingga menjadi sekitar 650.000 tentara — meskipun sebenarnya hanya 250.000 tentara yang langsung di bawah komandonya, sementara lainnya 120 ribu tentara di bawah komando [[Nicolas Oudinot|marsekal Nicolas Charles Oudinot]] dan 30.000 di bawah komando [[Louis Nicolas Davout|marsekal Davout]].
 
Negara-negara yang bergabung dalam konfederasi Rhine, terutama Saxon dan Bayern adalah penyumbang tentara terbesar untuk Napoleon. Di selatan, Kerajaan Napoli dan Kerajaan Italia turut menambah kekuatan dengan menyediakan sekitar 100.000 tentara. Sementara di Spanyol masih ada sekitar 150-200 ribuan tentara Perancis meskipun saat itu mereka sudah dipaksa mundur oleh Inggris dari wilayah tersebut. Jadi ada sekitar 900.000 tentara Perancis yang tersebar disemuadi semua medan pertempuran berhadapan dengan sekitar 1 juta tentara koalisi (belum termasuk tentara cadangan di Jerman).
 
Setelah masa gencatan senjata selesai, tampaknya Napoleon akan meraih kembali masa kejayaannya setelah meraih kemenangan besar atas tentara koalisi di [[Pertempuran Dresden|Dresden]] pada bulan [[Agustus]] tahun [[1813]]. Akan tetapi di medan pertempuran lain semua marsekalnya mengalami kekalahan sehingga kemenangan ini menjadi tidak ada artinya lagi. Pada [[Pertempuran Leipzig]] di Saxon ([[16 Oktober|16]]-[[19 Oktober]] [[1813]]) yang juga dikenal dengan nama ''pertempuran banyak bangsa'', sekitar 190.000 tentara Perancis berhadapan dengan 300.000 tentara koalisi, yang pada akhirnya memaksa mereka mundur sampai ke kampung halamannya sendiri, Perancis. Kemudian Napoleon masih memimpin beberapa pertempuran lagi termasuk pertempuran Arcis-sur-Aube di Perancis sendiri , akan tetapi karena banyaknya jumlah tentara koalisi yang terlibat pertempuran membuat mereka kewalahan.
[[Berkas:Russparis.jpg|thumb|390px|''Tentara Rusia memasuki kota Paris tahun 1814'']]
Akhirnya pasukan koalisi memasuki [[Paris]] pada tanggal [[30 Maret]] [[1814]]. Tercatat Napoleon masih memimpin pasukkannyapasukannya dan mendapat kemenangan berkali-kali atas pasukan koalisi yang maju terus menuju Paris. Akan tetapi dia hanya memimpin sekitar 70.000 tentara melawan 500.000 tentara koalisi, suatu jumlah yang tidak sebanding. Pada tanggal [[9 Maret]] [[1814]] diadakan perjanjian Chaumont yang menyetujui agar koalisi tetap dipertahankan sampai pasukan Napoleon dapat dikalahkan seluruhnya.
 
Napoleon memutuskan tetap bertempur, meskipun dia sudah diambangdi ambang kekalahan. Selama masa ini tercatat dia mengeluarkan 900.000 surat keputusan wajib militer tetapi hanya beberapa saja yang berhasil dilaksanakan. Akhirnya Napoleon kalah dan turun takhta pada tanggal [[6 April]] [[1814]], tetapi pasukannya di Italia, Spanyol dan Belanda masih terus melakukan perlawan selama musim semi tahun [[1814]].
 
Pihak koalisi memutuskan untuk mengasingkan Napoleon ke pulau [[Elba]], dan mengembalikan Perancis menjadi kerajaan serta mengangkat Louis XVIII sebagai raja. Mereka juga mengadakan perjanjian di Fontainebleau ([[11 April]] [[1814]]) serta konggres[[Kongres Wina|kongres di ViennaWina]] untuk menata ulang peta wilayah di Eropa.
 
== Perang Denmark-Inggris, 1807-1814 ==
Selama peperangan era Napoleon, sebenarnya [[Denmark]] - [[Norwegia]] menyatakan sebagai negara netral dan hanya mengadakan perdagangan dengan Perancis. Akan tetapi pihak Inggris yang terus -menerus menyerang, menangkap dan menghancurkan sebagian besar armada laut Denmark pada [[pertempuran Kopenhagen]] pertama ([[2 April]] [[1801]]) dan hal ini diulangi lagi pada pertempuran Kopenhagen kedua (Agustus-September 1807) mengakibatkan Denmark melakukan perang gerilya terhadap armada Inggris di laut Denmark-Norwegia dengan menggunakan kapal-kapal kecil yang dilengkapi meriam. Perang ini akhirnya berhenti setelah Inggris meraih memenangkankemenangan pada pertempuran Lyngor pada tahun [[1812]], yang mengakibatkan kerusakan pada kapal Denmark yang terakhir, yaitu [[kapal perang Najaden]].
 
== Koalisi ketujuh, 1815 ==
Koalisi ketujuh yang terdiri atas [[Britania Raya]], [[Rusia]], [[Prusia]],[[Swedia]], [[Austria]], dan [[Belanda]] serta sejumlah negara kecil di [[Jerman]] terbentuk pada tahun [[1815]] setelah larinya [[Napoleon]] dari pulau [[Elba]] (tercatat sekitar seratus hari dia kembali mempimpinmemimpin Perancis). Napoleon mendarat di [[Cannes]] pada tanggal [[1 Maret]] [[1815]]. Dalam perjalanannya ke [[Paris]], ia mengumpulkan tentara yang masih setia kepadanya, dan akhirnya menggulingkan raja ''Louis XVIII''. Pihak koalisi segera mengumpulkan pasukan kembali untuk berhadapan dengannya. Napoleon berhasil mengumpulkan 280.000 orang, yang ia pecah menjadi beberapa kesatuan. Untuk menambah kekuatan, Napoleon memanggil kembali seperempat juta veteran perang serta membuat keputusan untuk mengadakan kembali wajib militer agar dapat menambah jumlah pasukan menjadi 2,5 juta tentara yang pada kenyataannya tidak berhasil dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghadapi pasukan koalisi yang berjumlah sekitar 700.000 tentara.
[[Berkas:Waterloo campaign map.png|thumb|300px|Peta [[Pertempuran Waterloo]]]]
Dengan membawa 124.000 pasukannya yang berada di utara, [[Napoleon]] melakukan serangan kejutan ke posisi pasukan koalisi yang berada di [[Belgia]]. Serangan ini dia lakukan dengan harapan mendorong [[Inggris]] mundur ke laut dan memaksa [[Prusia]] keluar dari peperangan. Serangan kejutan ini mencapai sukses, memaksa Prusia bertempur di [[Pertempuran Ligny|Ligny]] pada tanggal [[16 Juni]] [[1815]] dan berhasil mengalahkan mereka sehingga mundur dalam keadaan kacau -balau. Pada hari yang sama tetapi di lain tempat, pasukan sayap kiri pimpinan [[Michel ney|marsekal Michel Ney]] sukses menahan bala bantuan yang akan datang dari tentara [[Wellington]] dalam [[Pertempuran Quatre Bras]]. Tetapi Ney gagal membersihkan persimpangan jalan Quatre Bras ini sehingga tentara [[Wellington]] dapat memperkuat kembali posisinya.
 
Dengan mundurnya Prusia, pasukan Welington yang tadinya ingin membantu menjadi mundur juga. Mereka kembali ke posisi semula di tebing Gunung Santa Jean, beberapa [[mil]] di selatan desa [[Waterloo]]. Napoleon membawa cadangan pasukannya yang ada di utara, dan bergabung dengan pasukan Ney untuk mengejar Wellington. Tetapi hal ini dia lakukan sebelum menginstruksikan kepada [[Emmanuel, marquis de Grouchy|marsekal Grouchy]] untuk memimpin pasukan sayap kanan menahan tentara Prusia yang sudah bersatu kembali.
 
Grouchy gagal melaksanakan perintah ini, meskipun sebenarnya pasukan von Thielmann berhasil mengalahkan barisan belakang pasukan Prusia di [[Pertempuran Wavre]] pada tanggal 18-19 Juni, sisa pasukan Prusia tetap menuju Waterloo. Napoleon menunda [[Pertempuran Waterloo]] beberapa jam di pagi hari pada tanggal [[18 Juni]] karena belum mengeringnya tanah akibat hujan pada malam sebelumnya. Ternyata sampai petang hari, pasukan perancisPerancis belum mampu menaklukkan pasukan Wellington. Ketika pasukan Prusia akhirnya datang dan menyerang sayap kanan Perancis dalam jumlah besar, gagal-lahgagallah strategi Napoleon untuk tetap memecah kekuatan koalisi.
 
Marsekal Grouchy menebus kesalahannya di atas dengan sukses mengorganisasikan pasukan yang mundur dari kota [[Paris]], sementara marsekal Davout dengan 117.000 tentaranya berhadapan dengan 116.000 tentara Blucher-Wellington. Secara militer sangat dimungkinkan Perancis mengalahkan gabungan kedua tentara ini akan tetapi situasi politik membuktikan bahwa kekaisaran sudah mulai jatuh. Jadi, meskipun akhirnya Davout sukses mengalahkan kedua gabungan pasukan ini, sekitar 400.000 tentara [[Rusia]] dan [[Austria]] tetap maju terus dari arah timur tidak terpengaruh akan kekalahan ini.
Baris 319 ⟶ 321:
Peperangan era Napoleon membawa perubahan besar di [[Eropa]]. Meskipun hampir semua wilayah di [[Eropa Barat]] di bawah kekuasaan [[Napoleon]] (prestasi yang hanya bisa dibandingkan dengan [[kekaisaran Romawi]] tempo dulu), peperangan antara [[Perancis]] dengan kekuatan lain di benua [[Eropa]] selama lebih dari dua dekade akhirnya sampai pada titik penghabisan. Setelah peperangan era Napoleon berakhir, dominasi Perancis di Eropa praktis lenyap, dan kembali lagi seperti pada masa [[Louis XIV]].
 
[[Inggris]] akhirnya muncul sebagai negara ''superpower'' di [[dunia]] dan tidak dapat dibantah lagi bahwa Angkatanangkatan laut Inggris menjadi yang terkuat di dunia, demikian juga mereka menjadi negara maju di bidang ekonomi dan industri.
 
Hampir di semua negara Eropa, cita-cita dari [[Revolusi Perancis]] (seperti [[demokrasi]], hak dan persamaan dalam bidang [[hukum]], dll.) mulai diadopsi. Hal ini mengakibatkan sulitnya para Rajaraja di Eropa mengembalikan hukum lama mereka dan terpaksa tetap memegang hukum-hukum yang diterapkan oleh Napoleon. Bahkan hingga hari ini beberapa dari hukum tersebut masih dipakai, misalnya di banyak negara Eropa hukum sipil-nyasipilnya jelas-jelas mengadopsi [[kode Napoleon]].
 
Faham [[nasionalisme]] yang relatif baru saat itu dengan cepat berkembang di Eropa dan nantinya banyak memengaruhi jalannya sejarah di sana, mulai dari berdirinya negara baru atau berakhirnya suatu negara. Peta politik di Eropa berubah drastis setelah era Napoleon, tidak lagi berbasis aristrokat atau [[monarki mutlak]] tetapi berdasarkan [[kerakyatan]]. Era Napoleon telah menyebarkan benih bagi berdirinya negara Jerman modern dan Italia modern dengan bergabungnya negara-negara bagian kecil dan juga kerajaan-kerajaan kecil.
 
Ide lain yang diadopsi dari Napoleon (walaupun dia sendiri gagal mewujudkannya) adalah harapannya untuk mewujudkan [[Uni Eropa|Eropa yang bersatu]] (ide ini digulirkan lagi setelah berakhirnya [[Perang Dunia II]]. Ide ini kini sudah diwujudkan dengan adanya mata uang tunggal Uni Eropa, [[Euro]].
 
== Warisan militer ==
[[Berkas:Jacques-Louis David 007.jpg|right|250px|thumb|''Napoléon menyebrangimenyeberangi Alpen'' (karya ''Jacques-Louis David''). Pada tahun 1800, Bonaparte memimpin Pasukan Perancis melintasi [[pegunungan Alpen]], dan mengalahkan Austria pada [[Pertempuran Marengo]]]]
Peperangan era Napoleon juga memberikan perubahan yang sangat besar di dunia militer. Sebelum era Napoleon, negara-negara di Eropa biasanya memiliki tentara dalam jumlah sedikit dan itupunitu pun banyak diisi oleh tentara bayaran - kadangkala mereka bertempur melawan negara asalnya sendiri. [[Inovasi]] militer yang timbul dalam era Napoleon yaitu mulai dikenalnya kekuatan rakyat yaitu jika seluruh rakyat ikut berperang.
 
Napoleon mempraktekkan inovasi-nyainovasinya seperti yang dipertunjukkan pada [[pertempuran Austerlitz]] tahun 1805. Dengan taktik yang brilian untuk menghadapi musuh yang berjumlah lebih besar, ia memerintahkan pasukannya untuk senantiasa berpindah posisi secara cepat dari satu tempat ke tempat lainnya.
 
Tentara Perancis juga memperbaiki aturan main untuk divisi artileri mereka, menjadi kesatuan terpisah dan dapat bergerak cepat. Hal ini mengubah tradisi sebelumnya, yaitu tradisi artileri hanya digunakan sebagai alat untuk mendukung suatu pasukan. Napoleon juga membuat standardisasi ukuran bola-bola [[meriam]] agar mudah dibawa dan bisa dipakai disemuadi semua jenis artileri.
 
Dengan populasi jiwa terbesar keempat di dunia saat itu, yaitu sekitar 27 juta jiwa (seperti juga Inggris yang berjumlah 12 juta jiwa dan Rusia sekitar 30 sampai 40 juta jiwa), Napoleon dapat mengambil keuntungan dari diberlakukannya wajib militer. Banyak pengamat militer saat ini yang salah persepsi dengan menyatakan bahwa ide wajib militer ini sudah berkembang sejak revolusi Perancis bukan dari Napoleon. Memang tidak semua inovasi militer dari era Napoleon. Adalah ''Lazare Carnot'' yang memberi sumbangan besar dalam menata ulang tentara Perancis dari tahun 1793 sampai dengan tahun 1794.
Baris 339 ⟶ 341:
Besarnya jumlah pasukan yang terlibat telah mengubah dunia militer saat itu. Sebelum era Napoleon, pada saat perang 7 tahun (1756-1763), hanya sedikit yang terlibat, paling banyak 200 ribu orang saja. Bandingkan dengan Perancis pada tahun 1790-an, telah memperbanyak jumlah personel-nya menjadi 1,5 juta jiwa. Dan total sekitar 2,8 juta personel yang bertempur di daratan dan 150 ribu di laut, sehingga jumlah keseluruhan tentara yang terlibat menjadi hampir 3 juta personel.
 
Inggris memiliki 747.670 tentara antara tahun 1792 sampai dengan 1815. Ditambah lagi dengan seperempat juta personel di laut. Pada bulan September 1812, Rusia memiliki sekitar 904 ribu tentara yang terdaftar, dan antara tahun 1799 sampai dengan 1815 memiliki total 2,1 juta personel, kemungkinan sekitar 400 ribu bergabung antara tahun 1792 sampai dengan 1799. Sedangkan dilautdi laut, Rusia memiliki 200 ribu tentara sejak tahun 1792 hingga 1815.
 
Austria memiliki 576 ribu tentara dan hanya sedikit atau tidak memiliki kekuatan dilautandi lautan. Mereka memberikan perlawanan terus-menerus kepada Perancis sehingga kemungkinan besar tentara yang terlibat bisa mencapai 1 juta sampai berakhirnya perang. Prusia hanya mempunyai 320 ribu tentara saja selama perang ini, sedangkan Spanyol sekitar 300 ribu ditambah beberapa unit pasukan yang bergerilya.
 
Amerika Serikat mengirim 286.730 personel, sedangkan konfederasi Maratha, [[Kesultanan Utsmaniyah]], Italia, Napoli dan Duchy ofKadipaten Warsawa menyumbang lebih dari 100 ribu personel. Bahkan setelah perang berakhir, banyak negara-negara kecil yang memiliki pasukan berkekuatan besar juga.
 
Tetapi harap diperhatikan pula bahwa data jumlah tentara yang disebutkan tadi berasal dari sumber militer resmi dan sering pada kenyataannya jumlahnya jauh lebih sedikit dikarenakan banyaknya tentara yang desersi, penipuan oleh komandan lapangan yang menyetor daftar prajurit yang dilebih-lebihkan untuk mengambil keuntungan dari gaji yang diberikan pemerintah kepada unitnya, kematian, dan di beberapa negara bahkan terang-terangan berbohong untuk memenuhi jumlah tentara yang ditargetkan.
Bangkitnya [[Revolusi Industri]] sendiri pada tahap awal banyak dipengaruhi oleh besarnya jumlah pasukan militer. Karena hal ini menjadikan banyak pabrik yang harus memproduksi senjata dan peralatan militer lainnya dalam jumlah besar. Inggris merupakan produsen peralatan perang yang terbesar selama konflik ini, mereka mengirimkan sebagian besar senjata ini kepada sekutu-sekutunya (dan hanya memakainya sedikit). Sebaliknya Perancis yang juga menjadi produsen peralatan perang nomor dua terbesar, memproduksinya untuk memperlengkapi pasukannya sendiri dan juga sekutu-sekutunya.
Baris 363 ⟶ 365:
 
== Lihat pula ==
<!-- * [[Restorasi Perancis]] (1814-1830)
* [[Restorasi Eropa]] (1815-1848)
* [[Era Napoleon]] -->
* [[Invasi Perancis ke Rusia (1812)]]
* [[Daftar pertempuran Napoleon|Daftar pertempuran yang terjadi selama peperangan era Napoleon]]