Herodes Agung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun) |
||
Baris 9:
Setelah ayahnya diracuni pada [[43 SM]], konon oleh seorang pemungut cukai, Herodes memerintahkan si pembunuh dihukum mati. Setelah kembali dari suatu peperangan, ia bertunangan dengan putri Mariamne (kadang-kadang dieja Mariamme) yang masih remaja, dari dinasti [[Hasmonean]] yang merupakan penguasa kehormatan Yudea. Karena saat itu ia sudah menikah, ia menyingkirkan istrinya, Doris, dan anak laki-lakinya yang berusia 3 tahun, yang juga bernama Antipater, dan menikahi Mariamne.
Pada [[40 SM]] Antigonos dan orang-orang [[Partia]] menyerang [[Yudea]], dan Herodes meninggalkan [[Yerusalem]] dan melarikan diri ke Roma untuk pertama kalinya . Di sana ia diberi gelar raja Yudea oleh [[Markus Antonius]]. Namun
[[Yosefus]] (Antiquities 17.167) melaporkan bahwa Herodes meninggal setelah suatu [[gerhana bulan]]. Bila dihitung sejak ia diberi gelar raja, mungkin ia meninggal setelah gerhana bulan total yang kelihatan dari Yerusalem pada [[15 September]] 5 SM. Namun
== [[30-an SM]] ==
Baris 212:
Tak lama setelah kelahiran [[Yesus]], [[orang-orang majus dari Timur]] tiba di [[Yerusalem]] untuk mencari tahu tentang keberadaan " raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu", karena mereka telah melihat bintangnya di timur dan karena itu ingin menyembahnya. Herodes, yang adalah raja Yudea, terkejut dan ketakutan mendengar kemungkinan lahirnya seorang raja baru yang dapat merebut kekuasaannya.
Herodes dinasihati oleh semua imam kepala dan ahli taurat yang dikumpulkannya bahwa para nabi telah menulis bahwa "Yang Diurapi" (bahasa Yunani ''ho christos'' atau "[[Kristus]]"; bahasa Ibrani: [[Mesias]]) akan dilahirkan di Betlehem, di tanah Yudea. Oleh karena itu Herodes memanggil orang-orang majus itu dengan diam-diam dan mengirim mereka ke [[Betlehem]], menyuruh mereka mencari anak itu dan bahwa, bila mereka telah menemukannya, mereka harus melaporkan kembali kepadanya, "supaya akupun datang menyembah Dia". Namun
Ada yang mempertanyakan ketepatan historis kejadian ini, karena penulis [[Injil Matius]] dianggap mempunyai motivasi keagamaan untuk menyajikan kejadian-kejadian seperti itu, dan laporan-laporan injil kanonik lainnya ataupun dokumen lain dari periode ini tidak ada yang melaporkan pembunuhan tersebut. Namun, kisah kekejamannya di [[Injil Matius]] dalam membunuh bayi-bayi di Betlehem sesuai dengan kelakuannya untuk mempertahankan kekuasaannya, seperti yang ditemukan dalam sejumlah catatan sejarah Romawi.
|