Orang Peranakan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menghapus Kategori:Budaya Tionghoa Indonesia menggunakan HotCat |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- jaman + zaman) |
||
Baris 33:
Kebanyakan Peranakan adalah dari keturunan [[orang Hoklo]] (Hokkien), meskipun sejumlah yang cukup besar adalah dari keturunan [[orang Tiociu]] atau [[orang Kanton]]. Peranakan sendiri adalah keturunan ras campuran, sebagian Tionghoa, sebagian [[Pribumi]] Nusantara (Indonesia / Melayu).
''Baba Nyonya'' adalah subkelompok dalam masyarakat Tionghoa, dan adalah keturunan serikat Sino-pribumi (Tionghoa asli) di Melaka, Pinang, dan Indonesia. Adalah hal yang biasa bagi pedagang Tionghoa awal di Nusantara
Catatan tertulis dari awal abad ke-19 dan abad ke-20 menunjukkan bahwa pria Peranakan biasanya mengambil pengantin dari dalam komunitas ''Peranakan'' setempat. Keluarga Peranakan kadang-kadang mengimpor pengantin wanita dari China dan mengirim putri mereka ke China untuk mencari suami.
Baris 85:
===Agama===
[[berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Schilderingen in het voorportaal van de Chinese tempel te Makassar. TMnr 60008243.jpg|thumb|right|200px|[[Klenteng]] di [[Makassar]], antara 1900-1920.]]
Peranakan biasanya berkeyakinan Tionghoa: [[Taoisme]], [[Konfusianisme]] dan [[Buddhisme]] China ([[Mahayana]]), merayakan [[Tahun Baru Imlek]] dan [[Festival Lampion]], sembari mengadopsi adat istiadat tanah yang mereka tinggali, dan adat istiadat orang-orang penguasa kolonial. Telah ditemukan jejak-jejak kebudayaan Portugis, Belanda, Inggris, Melayu dan pengaruh Nusantara (Indonesia) dalam kebudayaan ''Baba'' Melayu.<ref name="ReferenceB"/> Sejumlah keluarga ''Baba Nyonya''
===Masakan===
|