Keanekaragaman hayati pertanian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 31:
 
==Perbandingan antara sistem==
Sebuah kecenderungan umum yang ditunjukan oleh analisis keanekaragaman hayati pada berbagai sistem pertanaman (misal perbandingan antara [[pertanian industri]] dan [[pertanian organik]]) ditemukan bahwa keanekaragaman tanaman pertanian yang lebih tinggi menghasilkan keanekaragaman hayati yang lebih tinggi pada [[ekosistem pertanian]], meski ini tidak selalu terjadi. Sebuah analisis dari studi yang membandingkan keanekaragaman hayati didapatkan bahwa ketika dibandingkan dengan sistem pertanaman organik, sistem konvensional memiliki kekayaan spesies yang lebih rendah dibandingkan sistem organik. hanyaHanya 16% dari survei tersebut yang menemukan kondisi sebaliknya.<ref>Bengtsoon, J., et al. (2005). The effects of organic agriculture on biodiversity and abundance: a meta­analysis. Journal of Applied Ecology, 42: 261–269.</ref> Penelitian lainnya menunjukan bahwa penggunaan [[bahan kimia pertanian]] ([[pestisida]] dan [[pupuk]] kimia) yang biasa dilakukan pada sistem pertanian konvensional menyebabkan berkurangnya [[polinator]] secara drastis. Pada sistem pertanian organik yang mendayagunakan spesies tanaman yang sama, tidak ditemukan penyusutan populasi polinator.<ref>Morandin, Lora A., and Mark L. Winston. (2005). WILD BEE ABUNDANCE AND SEED PRODUCTION IN CONVENTIONAL, ORGANIC, AND GENETICALLY MODIFIED CANOLA. Ecological Applications, 15:871–881.</ref>
 
==Lihat pula==