Kerajaan Larantuka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
minor |
||
Baris 37:
{{Sejarah Indonesia}}
'''Kerajaan Larantuka''' adalah sebuah kerajaan yang berada di Nusa Nipa yang berarti ''
== Permulaan ==
Sebelum tahun [[1600]], pedagang Portugis meninggalkan [[Solor]] dan menetap di Larantuka. Para pedagang terlibat dalam konflik dengan Dominikan di Solor, karena mereka lebih tertarik dalam perdagangan daripada kristenisasi. Pada tahun [[1613]], Solor diduduki Belanda dan Dominikan pindah ke Larantuka juga. Kemudian Larantuka menjadi stasiun internal untuk perdagangan kayu cendana dari [[Timor]] dan menjadi pusat perdagangan Portugis di wilayah Indonesia bagian tenggara. Larantuka bahkan menjadi tempat pengungsian bagi desertir dari [[Dutch East India Company]] (VOC).
== Legenda ==
Berdasarkan legenda setempat,
▲Berdasarkan legenda setempat, keturunan raja Larantuka disebut berasal dari perkawinan antara seorang tokoh pemersatu dari kerajaan ''Wehale Waiwiku'' dengan seorang tokoh wanita mistik berasal dari [[gunung Ile Mandiri]].<ref name="Barnes">Barnes, R.H., (2008), ''[http://www.iias.nl/article/raja-lorenzo-ii-catholic-kingdom-dutch-east-indies Raja Lorenzo II: A Catholic kingdom in the Dutch East Indies]'', International Institute for Asian Studies, Newsletter #47, pp.24-25</ref> Wanita tersebut disebut sebagai ''Tuan Ma'' yang tidak lain adalah [[Bunda Maria]].<ref name="Antara news">[http://www.antaranews.com/berita/304902/prosesi-jumat-agung-nan-abadi-di-larantuka Prosesi Jumat Agung nan abadi di Larantuka]</ref> Karena terdapat sebuah arca Tuan Ma (patung Tuan Ma)yang diyakini sebagai penjelmaan langsung dari Bunda Maria.<ref name="Antara news" /> Menurut cerita legenda Resiona (seorang penduduk asli Larantuka) adalah penemu patung Mater Dolorosa atau Bunda Yang Bersedih yang terdampar di [[Pantai|bibir Pantai]] Larantuka.<ref name="Antara news" /> Konon, tujuan orang Portugis membawa Resiona ke [[Malaka]] adalah untuk belajar agama Katholik.<ref name="Antara news" />
== Referensi ==
{{reflist}}
==
* Anderson, B.R.O.G. 1972. ‘The Idea of Power in Javanese Culture”, dalam Hoit. C., ed. Culture and Politics in Indonesia. Ithaca: Cornell University Press.
* Barlow, Colin, et.al. 1989. Potensi-potensi Pengembangan Soslal Eko-nomi di Nusa Tenggara Timur. Canberra: Australian National University.
Baris 63:
* Vatter, Ernst. 1984. Ata Kiwan. Diterjemahkan dari Ata Kiwan Unbekannte Berguolker Im Tropisehen Holland (1932) oleh S.D. Sjah. Ende Nusa lndah.
== Pranala
* [http://www.youtube.com/watch?v=BsBn2SAEEpc Trailer film Dokumenter "Bunda Reinha"]
|