Sutawijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 16:
 
== Memberontak Terhadap Pajang ==
Usai sayembara, Ki Panjawi mendapatkan tanah [[Pati]] dan menjadi bupati di sana sejak tahun [[1549]], sedangkan [[Ki Ageng Pamanahan]] baru mendapatkan tanah [[Mataram]] sejak tahun [[1556]]. Sepeninggal Ki Ageng Pamanahan tahunpada [[1575]], Sutawijaya menggantikan kedudukannya sebagai pemimpin Mataram, bergelar '''Senapati Ingalaga''' (yang artinya “panglima di medan perang”).
 
Pada tahun [[1576]] Ngabehi Wilamarta dan Ngabehi Wuragil dari [[Pajang]] tiba untuk menanyakan kesetiaan Mataram, mengingat Senapati sudah lebih dari setahun tidak menghadap [[Sultan Hadiwijaya]]. Senapati saat itu sibuk berkuda di desa Lipura, seolah tidak peduli dengan kedatangan kedua utusan tersebut. Namun kedua pejabat senior itu pandai menjaga perasaan Sultan Hadiwijaya melalui laporan yang mereka susun.
 
Senapati memang ingin menjadikan Mataram sebagai kerajaan merdeka. Ia sibuk mengadakan persiapan, baik yang bersifat material ataupun spiritual, misalnya membangun benteng, melatih tentara, sampai menghubungi [[Ratu Laut Selatan|penguasa Laut Kidul]] dan [[Gunung Merapi]]. Senapati juga berani membelokkan para ''mantri pamajegan'' dari [[Kedu]] dan [[Kabupaten Purworejo|Bagelen]] yang hendak menyetor pajak ke Pajang. Para mantri itu bahkan berhasil dibujuknya sehingga menyatakan sumpah setia kepada Senapati.