Kategori:Sejarah militer Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
←Mengganti halaman dengan '{{sejarahmiliternegara|negara=Indonesia}} en:Category:Military history of Indonesia es:Categoría:Historia militar de Indonesia [[nn:Kategori:Indonesisk mil...'
Baris 1:
{{sejarahmiliternegara|negara=Indonesia}}
 
[http://sejarahzeni.wordpress.com/2011/02/01/lahirnya-zeni-tni-ad/ Sejarah Zeni TNI AD]
Mengingat ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia makin lama makin meningkat dan juga sesuai dengan saran dari bapak Urip Soemohardjo yang menyatakan bahwa “aneh suatu negara tanpa Tentara” maka pada tanggal 5 Oktober 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat tentang pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
 
Pada kesempatan ini sebagian Laskar masuk kedalam wadah TKR dan sebagian masih tetap mempertahankan statusnya semula. Beberapa hari setelah maklumat 5 Oktober 1945, pemerintah mengumumkan komposisi personil pimpinan TKR. Soepriyadi diangkat sebagai Pimpinan Tertinggi TKR dan Oerip Soemohardjo sebagai Kepala Staf Umum dengan pangkat Letnan Jenderal. Mula-mula Kepal Staf Umum menyusun organisasi Markas Tertinggi TKR dan Markas Besar Umum di Yogyakarta, sesudah itu disusun Divisi-divisi. Pembentukan TKR 1945, di Jawa timur diikuti pula dengan pembentukan Pasukan Teknik TKR Gajah Mada yang dipimpin oleh Letkol Hasanudin.
 
Pimpinan TKR Jawa Timur juga menugaskan Ir.Nowo membentuk Dinas Genie. pada saat yang hampir bersamaan Soeratin seorang pegawai pada Osamu 1602 Butai Kairibu Syucoku di Surabaya mengambil alih Butai tersebut .
 
Atas hasil perundingan OKtober 1945 antara pimpinan TKR Jawa Timur dengan Kolonel Motozima komandan Osamu 10820 Butai Kairibu Syucoku, maka penyerahan Butai dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 1945, pihak jepang diwakili oleh Mayor Nakamura, pihak Indonesia oleh Soeratin Poewowikarto.
 
Pada tanggal 15 Oktober 1945 Jenderal Dr.moestopo selaku mewakili Menteri Pertahanan Keamanan RI mengangkat Ir.Nowo dan Soeratin masing-masing sebagai Komandan dan Wakil Komandan Genie.
 
Tanggal 15 Oktober inilah yang akhirnya ditetapkan sebagai hari Zeni TNI AD. sejak hari tersebut Genie merupakn organisasi militer yang teratur dan mempunyai pimpinan pusat.
 
 
 
[http://sejarahpusdikzi.wordpress.com Sejarah Pusat Pendidikan Zeni ]
Upaya untuk menyelenggarakan pendidikan Zeni TNI AD sudah dimulai sejak tahun 1945 dengan mencoba membuka Sekolah Genie di Batujajar pada tanggal 2 November 1945 oleh Sdr.Achdiyat Soeparmadi,dibantu ex sersan-sersan KNIL sebagai pelatihnya memungkinkan Kapten Adam untuk membentuk Batalyon Genie Pioner dengan para pelatih dan siswa sebagai intinya.Karena situasi tidak memungkinkan, Pendidikan ini tidak dapat dilanjutkan setelah kedatangan Tentara Inggris yang membonceng NICA kearah Bandung.
Sebagai para pelatih tidak putus asa, cita-cita yang luhur ini mereka teruskan dilain tempat yang dapat memberi kemungkinan lebih leluasa. Dan pada tanggal 23 pebruari 1946 dibukalah kembali Sekolah Kader Genie di Solo Jawa Tengah.akibat agresi militer belanda sekolah inipun ditutup kembali,karena para Instruktur dan siswa terlibat dalam perang gerilya.
 
 
Menjelang penyerahan Depot Genie Troepen Bogor dengan segala fasilitas yang ada,setelah Pengakuan Kedaulatan oleh Belanda pada Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949, maka telah di laksanakan konsolidasi sebagai persiapan untuk membuka kembali sekolah Genie.
 
Realisasi pembukaan kembali sekolah Genie ini di sesuaikan waktunya dengan serah terima Depot Genie Troepen dari pihak Belanda (KNIL) kepada TNI AD yang berlangsung pada tanggal 15 april 1950. selanjutnya tanggal peristiwa tersebut didirikan “Hari jadi Pusdikzi TNI AD” berdasarkan surat keputusan Kasad No : 263/KSAD/KPTS/1954 tanggal 27 september 1954, serta tempat pendidikan Zeni ini di namakan Depot pasukan Genie di pimpin oleh Mayor Suratin Purwowikarto.
 
[[en:Category:Military history of Indonesia]]