Filsafat analitik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k -inuse
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Ludwig Wittgenstein 1910 head.png|thumb|Ludwig Wittgenstein- salah satu tokoh filsafat analitik]]
 
'''Filsafat analitik''' adalah aliran filsafat yang muncul dari kelompok filsuf yang menyebut dirinya lingkaran [[Wina]].<ref name="Rapar">{{id}]Hendrik Rapar., ''Pustaka Filsafat PENGANTAR FILSAFAT'', Yogyakarta: Kanisius, 1996</ref> Filsafat analitik lingkaran Wina itu berkembang dari [[Jerman]] hingga ke luar, yaitu [[Polandia]] dan [[Inggris]].<ref name="Rapar"/> Pandangan utamanya adalah penolakan terhadap metafisika.<ref name="Rapar"/> Bagi mereka, [[metafisika]] tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.<ref name="Rapar"/> Jadi filsafat analitik memang mirip dengan [[filsafat sains]].<ref name="Rapar">{{id}}Hendrik Rapar., ''Pustaka Filsafat PENGANTAR FILSAFAT'', Yogyakarta: Kanisius, 1996</ref>
 
Di [[Inggris]] misalnya, gerakan Filsafat analitik ini sangat dominan dalam bidang [[bahasa]].<ref name="Wibowo">{{id}}Wahyu Wibowo., ''Berani menulis artikel: babak baru kiat menulis artikel untuk media massa cetak'', Jakarta: Gramedia</ref> Kemunculannya merupakan reaksi keras terhadap pengikut [[Hegel]] yang mengusung [idealisme]] total.<ref name="Wibowo"/> Dari pemikirannya, filsafat analitik merupakan pengaruh dari rasionalisme Prancis, empirisisme Inggris dan kritisisme [[Imanuel Kanti|Kant]].<ref name="Wibowo"/> Selain itu berkat empirisme [[John Locke]] di abad 17 mengenai empirisisme, yang merupakan penyatuan antara [[empirisisme]] [[Francis Bacon]], [[Thomas Hobbes]] dan [[rasionalisme]] [[Rene Descartes]].<ref name="Wibowo"/> Teori Locke adalah bahwa rasio selalu dipengaruhi atau didahului oleh pengalaman.<ref name="Wibowo"/> Setelah membentuk ilmu pengetahuan, maka akal budi menjadi pasif.<ref name="Wibowo"/> Pengaruh ini kemudian merambat ke dunia filsafat [[Amerika Serikat]], [[Rusia]], [[Prancis]], Jerman dan wilayah [[Eropa]] lainnya.<ref name="Wibowo">{{id}}Wahyu Wibowo., ''Berani menulis artikel: babak baru kiat menulis artikel untuk media massa cetak'', Jakarta: Gramedia</ref>
 
Setelah era idealisme dunia Barat yang berpuncak pada [[Georg Wilhelm Friedrich Hegel|Hegel]], maka [[George Edward Moore]] (1873-1958), seorang tokoh dari Universitas Cambridge mengobarkan anti Hegelian.<ref name="Wibowo"/> Bagi Moore, filsafat Hegel tidak memiliki dasar logika, sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan secara akal sehat.<ref name="Wibowo"/> Kemudian pengaruhnya menggantikan Hegelian, yang sangat terkenal dengan Filsafat bahasa, filsafat analitik atau analisa logik.<ref name="Wibowo"/>
 
Tokoh yang mengembangkan filsafat ini adalah [[Bertrand Russell]] dan [[Ludwig Wittgenstein]].<ref name="Wibowo"/> Mereka mengadakan analisa bahasa untuk memulihkan penggunaan bahasa untuk memecahkan kesalahpahaman yang dilakukan oleh filsafat terhadap logika bahasa. Hal inilah yang ditekankan oleh [[Charlesworth]].<ref name="Wibowo"/> Penekanan lain oleh Wittgenstein adalah makna kata atau kalimat amat ditentukan oleh penggunaan dalam bahasa, bukan oleh logika.<ref name="Wibowo"/>
 
==referensiReferensi==
{{reflist}}
 
 
[[Kategori:Abad 20| ]]
[[Kategori:Filsafat]]
[[Kategori:Bahasa]]
 
 
 
 
{{Link GA|de}}