Kaum Quaker: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: et:Kveekerid
sembunyikan intro non-standar
Baris 2:
[[Berkas:Pendle hill.jpg|right|300px|thumb|Pendle Hill, Inggris, tempat tonggak sejarah Kaum Quaker dari Perkumpulan Agama Sahabat]]
 
<!--Pada bulan Juli 1656, kapal ''Swallow'', dari [[Barbados]] di Hindia Barat, berlabuh di Boston, [[Massachusetts]], sekarang bagian dari [[Amerika Serikat]]. Richard Bellingham, wakil gubernur koloni Massachusetts, memerintahkan supaya penumpang bernama Mary Fisher dan Ann Austin ditahan di kapal. Di antara barang-barang mereka ditemukanlah 100 buku yang katanya berisi “doktrin yang merusak, bersifat bidah, dan menghujah”.
 
Buku-buku itu dibakar di pasar. Lantas, kedua wanita itu dipenjarakan, ditelanjangi, dan diperiksa apakah ada tanda-tanda ilmu sihir. Jendela penjara mereka disegel, dan selama lima minggu kedua wanita itu tidak melihat cahaya. Barang siapa yang berani berbicara kepada mereka terancam denda lima pound streling. Akhirnya Mary Fisher dan Ann Austin dipulangkan ke Barbados.
Baris 9:
 
== Sejarah Perkumpulan Agama Sahabat ==
-->
 
[[Berkas:George Fox.jpg|frame|right|150px|George Fox berperan penting dalam berdirinya Perkumpulan Agama Sahabat]]
 
'''Kaum Quaker''' atau Perkumpulan Agama Sahabat, muncul pada abad ke-17 di [[Inggris]]. Pendiri Perkumpulan Agama Sahabat adalah George Fox (1624-91), putra seorang tukang tenun yang lahir di Leicestershire. Konon, setelah mendengar suatu suara ajaib, Fox menyimpulkan bahwa ia dapat berbicara langsung dengan [[Allah]] dan menerima pencerahan tanpa perantara manusia. "Menurut cerita turun-temurun, 1652 adalah tahun berdirinya Perkumpulan Sahabat," kata buku ''A Religious History of the American People''.
 
Bagaimana kaum Sahabat sampai disebut kaum Quaker? Sebuah referensi menyatakan bahwa mereka "berguncang (Ing., ''quake'') sebelum mendapat wahyu". Referensi lain mengatakan bahwa mereka "gemetar karena sangat tergetar oleh kebesaran Allah dan kemurnian-Nya yang tak terhingga". Cita-cita kaum Quaker adalah menemukan kebenaran agama dan menghidupkan kembali Kekristenan yang mula-mula.