Jazz Goes To Campus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibrahimmusa (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Ibrahimmusa (bicara | kontrib) |
||
Baris 10:
== Kritik ==
Sebuah kritik mengatakan bahwa JGTC sulit berkembang menjadi sebuah festival bertaraf internasional karena tidak dikelola oleh panitia profesional. Panitia JGTC dianggap sebagai "panitia instan" karena selalu berganti setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan JGTC seolah hanya menjadi ajang belajar atau mengenal bagaimana mengelola sebuah [[festival]] atau pertunjukan.<ref>http://www.wartajazz.com/opijazz/opijazz021005.html</ref> Menanggapi pendapat itu, tokoh jazz Indonesia [[Idang
Kritik lainnya menyebutkan bahwa tujuan JGTC, yaitu melestarikan dan mensosialisasikan musik jazz, tidak tercapai. Banyak penonton hanya datang sebagai sebuah gengsi. Mengenal jazz sesaat, setelah itu hilang. Pada festival selanjutnya begitu terus dan penonton tidak memiliki pemahaman atas jazz.<ref>http://www.wartajazz.com/opijazz/opijazz021005.html</ref> Ada pula yang menyebutkan bahwa JGTC dijadikan ajang pergaulan anak muda. Banyak penonton yang memilih untuk berbincang daripada menikmati komposisi jazz yang memiliki tingkat apresiasi yang relatif tinggi.<ref>http://www.horizon-line.com/jazztoday/jgtc2006.html</ref>
|