Carita Purnawijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ms:
REX (bicara | kontrib)
Baris 23:
Tidak bisa dipungkiri bahwa teks Sunda ini berdasarkan teks Jawa Kuna. Pada beberapa fragmen, teks Sunda ini sangat mirip dengan teks Jawa, bahkan pada tingkat kata-kata. Di bawah ini disajikan perbandingan antara teks Sunda dan Jawa pada sebuah adegan beserta dengan terjemahannya. Ejaan teks Jawa ini sudah disesuaikan.
 
{| cellpadding=2 cellspacing=2 valign="top"
|- bgcolor=#cccccc
! Terjemahan !! Sunda Kuna<ref><small>Teks Sunda Kuna diambil dari Noorduyn dan Teeuw (2006:9).</small></ref> !! Jawa Kuna<ref><small>Teks diambil dari Van der Molen (1983:148). Ejaan teks disesuaikan dengan ejaan teks bahasa Sunda Kuna.</small></ref> !! Terjemahan
|- valign="top"
|-
|align=left | || || tan asuwé ring awan,|| Maka tak lama mereka berada di jalan
|- valign="top"
|-
|align=left| Maka sampai di bumi bawah tujuannya adalah sebuah daerah, yang menyala dan berbara. Hal ini sulit dipadamkan. Gerbangnya lebih dari satu depa sedangkan jalannya masing-masing setengah depa dan dilingkari oleh pemukiman. Pemukiman ini melingkari jalan. Pintunya berpanel besi dan ditutup dengan tembaga serta memiliki laci perak dan kunci emas ... || manggihkeun bumi patala, si dona désa ma (?), murub muncar pakatonan, dipareuman hanteu meunang, dorana leuwih sadeupa, jalanna sadeupa sisih, jalan kakurung ku lembur, lembur kakuning ku jalan, pantona kowari beusi, dipeundeutan ku tambaga, dilorongan ku salaka, kuncina heunteung homas, ... || dhateng ta ya ring bumipata<l>a, hana ta ya srijati dumilah sadakala lonya sêndriya, sêndriya ngaranya, sôlih ing mata tumingal, hana ta babahan kapanggiha denira sang Kuñjarakarna, inĕbnya tambaga, lereganya salaka, tuwin ku<ñ>cinya mas, || Dan sampailah di dunia bawah. Maka adalah sebuah pohon jati yang senantiasa menyala. Tebal batangnya satu indera. Maksudnya hanya satu pemandangan mata. Lalu sang Kuñjarakarna melihat panelnya dari tembaga, lacinya dari perak, dan kuncinya dari emas.
|- valign="top"
|-
|align=left| || || ta<m>bak lalénya w<e>si, ikang hawan sad<e>pa saroh lonya, || temboknya dari besi, jalannya selebar satu depa dan satu roh
|- valign="top"
|-
|align=left| [jalannya] diratakan dengan tahi, tahi sapi muda || dikamrata ku tahina, tahi lembu kanéjaan || inurap rinata-rata ginomaya ring tahining le<m>bu kanya, || dibersihkan, diratakan dan dibersihkan dengan tinja sapi perawan betina
|- valign="top"
|-
|align=left| dan diberi tangga baja. || ditatanggaan maléla || ||
|- valign="top"
|-
|align=left| Ditanami dengan andong merah, katomas dan panéjaan, bunga waduri dan bunga jayanti. Selain siratu bancana yang sedang berkembang indah. Selain ditebari pula dengan bunga tabur sepanjang pohon nagasari (?) yang dijadikan harum oleh bermacam-macam parfum. Sehingga menjadi terciumlah harumnya asap dupa || ditanjuran ku handong bang, katomas deung panéjaan, waduri kembang jayanti, sekar siratu bancana, eukeur meujeuh branang siang, dihauran kembang ura, dija ... kembang pupolodi, didupaan ruruhuman, dadi wangi haseup dupa, mrebuk aruhum … || tinaneman ta ya handong bang, kayu puring, kayu masedhang asinang, winoran asep dupa, mrabuk arum ambunika sinawuran kembang ura, pinujan kembang pupungon, || diberi tanaman <i>andong</i> merah, puring dan pohon-pohon yang sedang berbunga harum. Berbaurlah dengan asap dupa, harum semerbuk dan ditebar dengan bungan sebaran. Bunga-bunga yang sedang berkembang diberikan sebagai kehormatan
|- valign="top"
|-
|align=left| || || ya ta matanyan maruhun-ruhunan ikang watek papa kabèh winalingnya || itulah sebab para orang berdosa berbondong-bondong semua. Salah pikiran mereka,
|- valign="top"
|-
|align=left| permulaan jalan ke sorga. || jalan kawit i sorgaan || dalan maring swarga ri hidhepnya || dikira jalan menuju ke sorga.
|}