William Soerjadjaja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
|religion =
}}
'''William Soerjadjaja''' ({{lahirmati|[[Majalengka]]|23|12|1923|[[Jakarta]]|2|4|2010}}) adalah seorang [[pengusaha]] Indonesia yang menjadi terkenal karena suksesnya membangun [[Astra Internasional|PT Astra Internasional]], sebuah perusahaan besar di Indonesia. William dikenal dengan sebuatan "Oom Willem".
 
== Masa kecil ==
Baris 39:
William kemudian pindah ke [[Kota Bandung]], Di sana ia bertemu dengan jodohnya, Lily Anwar, dan mereka menikah pada [[15 Januari]] [[1947]]. Pernikahan mereka berlangsung dengan sangat sederhana.
 
"Kami ke kantor catatan sipil naik becak. Kami menikah tanpa dihadiri tamu undangan. Kami pun hanya mengenakan baju biasa saja. Benar-benar sangat sederhana. Tidak ada tukang potret yang hadir, itu sebabnya kami tidak punya potret pernikahan. Setelah selesai nikah, kami pulang ke Jalan Merdeka naik becak lagi," begitu kisah William yang belakangan lebih dikenal dengan sebutan "Oom Willem".
 
Pernikahan ini dikaruniai empat orang anak, yaitu [[Edwin Soerjadjaja|Edwin]] ([[17 Juli]] [[1942]]),[[Edward Soerjadjaja|Edward]] ([[21 Mei]] [[1948]]), Joyce ([[14 Agustus]] [[1950]]), dan Judith ([[14 Februari]] [[1952]]).
Baris 51:
== Mendirikan Astra ==
 
Pada tahun 1957, Oom WillemWilliam bersama adiknya, Tjia Kian Tie, dan temannya, Lim Peng Hong, mendirikan PT Astra yang belakangan berkembang menjadi PT Astra Internasional. Astra awalnya memasarkan minuman ringan dan mengekspor hasil bumi. Usaha otomotif dimulai pada tahun 1968-69. Saat itu Astra mulai mengimpor truk [[Chevrolet]]. Dalam waktu 13 tahun saja, sudah 72 perusahaan yang bernaung di bawah bendera grup itu. Pada akhir tahun 1992, jumlah perusahaannya sudah mencapai sekitar 300 buah, bergerak di berbagai sektor: otomotif, keuangan, perbankan, perhotelan dan properti.
 
Oom WillemWilliam selalu mengutamakan pengembangan kemampuan dan peningkatan pendidikan sumber daya manusia. Hal ini dijalankannya dalam berbagai program pelatihan dan beasiswa untuk karyawan. Pada tahun 1970-an, banyak karyawannya yang dikirimnya ke [[Amerika Serikat]], [[Eropa]], dan [[Jepang]] untuk belajar.
 
Oom Willem punWilliam tidak membeda-bedakan karyawannya. Di Astra, banyak tenaga kerja pribumi yang dipekerjakannya, dari tingkat karyawan biasa hingga pimpinan. Ini merupakan wujud kecintaan dan kebanggaannya sebagai orang Indonesia. "Saya cinta Indonesia, saya lahir, hidup dan berkarya di Indonesia," kata Oom Willem.
 
Oom Willem jugaWilliam sangat mengutamakan nilai-nilai naluri, loyalitas, dan rasa percaya dalam merekrut karyawan. Karyawan dipacu untuk mengembangkan kreativitas mereka dengan menghargai inovasi bisnis mereka untuk diuji coba.
 
Pada [[1992]]-[[1993]] Astra sempat jatuh ketika bisnis Edward Soerjadjaja, anak sulungnya, ambruk. Oom WillemWilliam pun terpaksa melepaskan banyak sahamnya di PT Astra sebagai bentuk tanggung jawab pribadinya dan pengorbanannya demi anaknya. Oom WillemWillaim menjalani semuanya dengan pasrah dan penyerahan karena ia percaya, manusia hanya bisa berusaha, namun akhirnya Tuhanlah yang menentukan segalanya. Karena itulah, belakangan OomBelakangan WillemWilliam berhasil bangkit lagi. Ia membeli 10 juta saham PT Mandiri Intifinance dan berinvestasi dalam pengembangan usaha petani kecil serta usaha-usaha kecil dan menengah.
 
Sebagai pengusaha sukses, Oom WillemWilliam mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan dari dalam maupun luar negeri.
 
== Akhir hayat ==
{{sect-stub|date=4 April 2010}}
Oom WillemWilliam meninggal dunia pada [[2 April]] [[2010]] di RS Medistra, [[Jakarta]] setelah sakit beberapa lama.
 
== Pranala luar ==