Lusitania: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 25:
Pada [[179 SM]] praetor [[Lucius Postumius Albinus]] merayakan [[kemenangan Romawi|kemenangan]] atas bangsa Lusitani, tetapi pada [[155 SM]], mula-mula di bawah pimpinan [[Punicus]] (barangkali seorang jenderal Karthago) dan setelah itu [[Cesarus]], bangsa Lusitani mencapai [[Gibraltar]]. Di sini mereka dikalahkan oleh praetor [[Lucius Mummius]].
 
[[Servius Sulpicius Galba]] membangun sebuah gencatan senjata tipuan, tetapi ketika bangsa Lusitani merayakan persekutuan yang baru ini, ia membantai mereka, menjual mereka yang selamat sebagai budak. Hal ini mengakibatkan pemberontakan baru yang dipimpin oleh [[Viriathus]], yang segera dibunuh oleh para pengkhianat yang dibayar oleh orang-orang Romawi. Orang-orang Romawi memperoleh berbagai kemenangan lainnya dengan proconsul [[Decimus Junius Brutus]] dan [[Marius]] ([[113 SM]]), tetapi bangsa Lusitani tetap melawan dengan suatu perang gerilya yang panjang; mereka belakangan bergabung dengan pasukan-pasukan [[Sertorius]] (seorang jenderal Romawi yang memberontak) dan akhirnya dikaklahkan oleh [[Augustus]].
 
152 SM – Sejak masa ini Republik Romawi mengalami kesulitan untuk merekrut tentara untuk peperangan di Hispania, yang dianggap sangat brutal.
Baris 37:
 
[[Berkas:Conimbriga ruins.jpg|thumb|right|300px|Lantai mosaic yang berpola geometris yang rumit bertahan di Conímbriga]]
Ibukota Lusitania adalah ''Augusta Emerita'' (saat ini [[Mérida, Spanyol|Mérida]]) di Spanyol. [[Coimbra]] Modern, adalah [[Aeminium]] sebuah kota Romawi, dan dekat [[Condeixa-a-Nova]] modern, adalah [[Conímbriga]], juga kota Romawi. Conímbriga bukanlah kota terbesar di Lusitania, tetapi yang paling terlestarikan. Kota ini dibangun di sebuah lokasi yang telah lama dihuni. Pada 468 kota ini diserang oleh bangsa [[Suevi]], dan para penduduknya melarikan diri ke [[Aeminium]], yang mewarisi namanya dan yang kini dikenal sebagai Coimbra. Tembok-tembok kota Conimbriga pada umumnya masih utuh, dan lantai-lantai mosaiknya (''gambar di kanan'') dan fondasi banyak dari rumah dan gedung-gedung umumnya masih bertahan. Di tempat-tempat pemandian, para pengunjung dapat melihat jaringan saluran air yang dipanaskan dengan batu (''hypocaust'') di bawah lantai yang kini telah hilang. Para arkeolog memperkirakan bahwa, meskipun penggalian telah dimulai pada 1898, hanya 10 persen dari bagian kota ini yang telah diekskavassi.
 
Di bawah [[Diocletianus]], Lusitania mempertahankan perbatasannya dan dipimpin oleh seorang ''praeses'', belakangan oleh seorang ''consularis''; akhirnya, dipersatukan dengan provinsi-provinsi lainnya untuk membentuk ''Diocesis Hispaniarum'' ("[[Diosis]] Hispania").