Stasiun Tarik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 43:
Stasiun ini memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]] maupun [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]] dan jalur 4 merupakan sepur lurus percabangan arah [[Stasiun Sidoarjo|Sidoarjo]] via [[Stasiun Tulangan|Tulangan]]. Jalur cabang tersebut sempat dinonaktifkan sejak tahun 1972, tetapi mulai tahun 2014 diaktifkan kembali sebagai bagian dari relokasi rel ke arah barat akibat dari [[banjir lumpur panas Sidoarjo]]. Bersamaan dengan diaktifkannya jalur cabang tersebut, sistem persinyalan elektrik yang lama (tipe Ansaldo) di stasiun ini sudah digantikan dengan yang terbaru produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].
 
Terkait dengan pembangunan jalur ganda lintas selatan [[Jawa]] pada segmen [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]]-[[Stasiun Sepanjang|Sepanjang]], di stasiun ini sedang ada perombakan besar-besaran oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur (BTP Jatim, sekarang BTP Surabaya) [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]. Rencananya bangunan lama stasiun ini akan digantikan dengan bangunan baru berukuran lebih besar yang dibangun tepat di sebelahnya. [[Emplasemen]] stasiun ini sedang dalam proses pemanjangan hingga melewati tikungan besar yang terletak di sebelah timur bangunan stasiun.
 
Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Mojokerto, terdapat bekas [[Halte Bangsal (Mojokerto)|perhentian Bangsal]] yang sudah tidak aktif karena tingkat pemasukan penumpang yang rendah.