Muhamad Musa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Artikel Baru. Iseng-iseng menterjemahkan dari su:
 
Kandar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Muhamad Musa''', atau, dengan nama lengkap beserta gelarnya '''Raden Haji Muhamad Musa''' ([[1822]] – [[10 Agustus]] [[1886]]), pengarang, pelopor kesustraan cetak Sunda, ulama dan tokoh (?) [[Sunda]] [[ abad ke-19]].
 
==Biografi==
Muhamad Musa dilahirkan di [[Garut]] sebagai keturunan bangsawan, putra Raden Rangga Suryadikusumah, Patih Kabupaten [[Limbangan]]. Ia kemudian dilepas untuk mengikuti pendidikan formal di sebuah [[pesantren]] di [[Purwakarta]]. Laludan kemudiandiajak ikut oleh ayahnya untuk naikberangkat [[haji]] dike [[Makkah]] saat ...masih (ngora ?) diajak oleh ayahnyamuda.
 
Kemudian iaIa menolak tawaran Pemerintah [[Hindia-Belanda]] yang akan menjadikannya sebagai kepala gudang, karena ia lebih suka memilih bidang keagamaan. Setelah menjadi [[penghulu]], maka pada tahun [[1864]] ia diangkat menjadi Penghulu KepalaBesar ([[bahasa Belanda|Belanda]]: ''Hoofdpanghoeloe'') di kabupaten Limbangan sampai wafatnya.
 
Muhamad Musa bersahabat erat dengan [[K. F. Holle]], pengusaha perkebunan teh bangsa Belanda di [[Cikajang]], yang merupakan penasehat Pemerintah [[Hidia-Belanda]] mengenai bangsa pribumi (terutamanya di [[Priangan]]). Oleh Pemerintah Hindia-Belanda ia sangat dipercayai.
 
Eratnya hubungan Musa dengan Holle menguntungkan Musa, terutama pergaulannya dengan bangsa Belanda. Musa oleh Pemerintah Hindia-Belanda sangat dipercayai, sehingga oleh karena jasa-jasanya ia kemudian dijanjikan jabatan tinggi hingga sampai tujuh turunan. Berkat eratnya persahabatan dengan Holle, Musa bisa mengembangkan bakat menulis dan mengarangnya sehingga karya-karyanya (baik karangan sendiri maupun saduran atau terjemahan) bisa dicetak sampai ribuan eksemplar di [[Batavia]]. Di antara para putranya, yang mewarisi bakat menulisnya adalah [[Lasminingrat]] dan Kartawinata.
 
Eratnya hubungan Musa dengan Holle menguntungkan kedua pihak. Bagi Musa, ia beruntung terutama karena mempermudah pergaulannya dengan bangsa Belanda. Musa oleh Pemerintah Hindia-Belanda sangat dipercayai, sehingga oleh karena jasa-jasanya ia kemudianpernah dijanjikan jabatan tinggi hingga sampai tujuh turunan. Berkat eratnya persahabatan dengan Holle, Musa juga bisa mengembangkan bakat/minat menulis dan mengarangnya sehingga karya-karyanya (baik karangan sendiri maupun saduran atau terjemahan) bisa dicetak sampai ribuan eksemplar di [[Batavia]]. Di antara para putranya, yang mewarisi bakat menulisnya adalah [[Lasminingrat]] dan Kartawinata.
 
==Karya-karyanya==
Karya Muhamad Musa yang paling terkenal adalah [[Wawacan Panji Wulung]] yang dirilis dan dicetakterbit pada tahun [[1871]]. Karya-karya lainnya yang dicetak di antaranya adalah,
*[[1862]]: ''Wawacan Raja Sudibya, Wawacan Wulang Krama, Wawacan Dongéng-dongéng, Wawacan Wulang Tani;''
*[[1863]]: ''Carita Abdurahman jeung Abdurahim, Wawacan Seca Nala;''
Baris 23 ⟶ 22:
 
==Rujukan==
*'''Mikihiro Moriyama'''. 2005. ''Semangat Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad ke-19''. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 979-91-0023-2.
 
[[kategori:Sunda]]