Abdul Wahid Hasyim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Wafat: merapikan templat stub
→‎Pendidikan: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Baris 41:
 
== Pendidikan ==
[[Berkas:Wahid Hasyim when he was 12 years old.jpg|jmpl|Wahid Hasyim saat berusia 12 tahun.|pus|200x200px]]Sejak kecil ia menimba ilmu di Madrasah Salafiyah di [[Pondok Pesantren Tebuireng]]. Ia telah berhasil mengkhatamkan Al Quran di usia 7 tahun. Kemudian setelah lulus dari madrasah, ia diminta oleh ayahnya untuk membantu mengajar adik-adik dan santri-santri pesantren seuisanyaseusianya.{{Butuh Kemudianrujukan}} setahun berikutnya ia menimba ilmu di Pondok Siwalanpanji, Sidoarjo.
 
Pada usia 13 tahun, ia belajar pendidikan Islam di Pondok Pesantren Siwalan Panji di [[Kabupaten Sidoarjo]]. Namun, ia hanya dapat bertahan selama sebulan. Ia kemudian pindah belajar ke [[Pondok Pesantren Lirboyo]]. Di pondok pesantren ini pun, ia hanya bertahan dalam waktu yang singkat. Akhirnya, pulang untuk belajar mandiri di rumahnya sendiri. Abdul Wahid Hasyim mempelajari bahasa Arab hingga mahir. Setelahnya ia mempelajari [[alfabet Latin]] sekaligus belajar bahasa Belanda dan bahasa Inggris.<ref>{{Cite journal|last=Umiarso dan Asnawan|date=2018|title=KH. Abdul Wahid Hasyim Pembaru Pesantren: Dari Reformasi Kurikulum, Pengajaran hingga Pendidikan Islam Progresif|url=https://www.researchgate.net/publication/338767387_KH_ABDUL_WAHID_HASYIM_PEMBARU_PESANTREN_Dari_Reformasi_Kurikulum_Pengajaran_hingga_Pendidikan_Islam_Progresif/fulltext/5e2992dc299bf15216772eb0/KH-ABDUL-WAHID-HASYIM-PEMBARU-PESANTREN-Dari-Reformasi-Kurikulum-Pengajaran-hingga-Pendidikan-Islam-Progresif.pdf|journal=Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam|volume=13|issue=2|pages=393-394}}</ref> Ia tidak pernah mengikuti sekolah umum yang dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda.{{Butuh rujukan}}
Setelah sebulan di Sidoarjo, ia berpindah ke [[Pondok Pesantren Lirboyo]], dan sepulang dari sana, ia menetap di rumahnya sendiri, yakni di Tebuireng dan belajar di sana. Meskipun ia tidak pernah mengikuti sekolah umum yang dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda, namun ia sangat pandai menguasai bahasa Inggris dan Belanda, termasuk juga menulis huruf latin.
 
Pada tahun 1932 ia belajar di Makkah bersama sepupunya, Muchammad Ilyas, ialah yang mengajari Wahid dalam belajar Bahasa Arab hingga ia fasih berbahasa Arab. Sehingga ia menguasai tiga bahasa asing, yakni Arab, Inggris, dan Belanda.{{Butuh rujukan}}
 
== Kiprah ==