Serat Kalatidha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+ pranala luar
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
== Latar belakang ==
''Kalatidha'' bukanlah karya Rangga Warsita yang terpanjang. Syair ini hanya terdiri dari 12 bait dalam metrum [[Sinom]]. ''Kala tidha'' secara harafiah artinya adalah "zaman gila" atau ''jamanzaman édan'' seperti ditulis oleh Rangga Warsita sendiri. Konon Rangga Warsita menulis syair ini ketika pangkatnya tidak dinaikkan seperti diharapkan. Lalu ia menggeneralisir keadaan ini dan ia anggap secara umum bahwa zaman di mana ia hidup merupakan zaman gila di mana terjadi krisis. Saat itu Rangga Warsita merupakan pujangga kerajaan di Keraton Kasunanan Surakarta. Ia adalah ''pujangga panutup'' atau "pujangga terakhir". Sebab setelah itu tidak ada "pujangga kerajaan" lagi.
 
== Arti singkat ==
Baris 16:
! Alih bahasa
|-
|''Amenangi jamanzaman édan,
|Menyaksikan zaman gila,
|-