Sea skimming: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi ''''Skimming laut''' atau '''sea skimming''' adalah teknik yang digunakan oleh banyak rudal anti-kapal dan beberapa pesawat tempur atau serang untuk menghindari radar, deteksi inframerah, dan untuk menurunkan kemungkinan ditembak jatuh saat mendekati target. Rudal anti-kapal sea-skimming mencoba terbang serendah yang dapat dicapai secara praktis, yang hampir selalu di bawah 50 meter (150 kaki), dan sering turun sampai 2 meter (6 kaki). Saat d...' |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi per 17 September 2021 07.47
Skimming laut atau sea skimming adalah teknik yang digunakan oleh banyak rudal anti-kapal dan beberapa pesawat tempur atau serang untuk menghindari radar, deteksi inframerah, dan untuk menurunkan kemungkinan ditembak jatuh saat mendekati target.
Rudal anti-kapal sea-skimming mencoba terbang serendah yang dapat dicapai secara praktis, yang hampir selalu di bawah 50 meter (150 kaki), dan sering turun sampai 2 meter (6 kaki). Saat diserang, sebuah kapal perang hanya dapat mendeteksi rudal-rudal skimming laut setelah mereka muncul di cakrawala (sekitar 28 hingga 46 km dari kapal), memungkinkan peringatan sekitar 25 hingga 60 detik.[1][2][3].[4].[5]
Dengan terbang rendah ke laut, rudal mengurangi jangkauan di mana kapal target dapat mendeteksi mereka dengan jumlah yang signifikan. Terbang di ketinggian yang lebih rendah meningkatkan jumlah waktu rudal berada di bawah cakrawala dari perspektif kapal target, membuatnya lebih sulit untuk dideteksi karena kekacauan radar dari laut dan efek serupa. Keberhasilan sea skimming di kehidupan nyata tergantung pada implementasi yang tepat, kecanggihan peralatan pendeteksi, serta tanda inframerah dan radar dari rudal. Skimming laut dapat secara signifikan mengurangi waktu respons yang tersedia di mana pertahanan rudal kapal harus bekerja di dalamnya, membuat rudal ini secara signifikan lebih sulit untuk dipertahankan. Skimming laut juga dapat meningkatkan jangkauan rudal, dengan mengandalkan efek tanah.
Penggunaan sea skimming meningkatkan risiko dampak air dengan rudal sebelum mencapai target, karena kondisi cuaca, gelombang jahat, bug perangkat lunak, dan faktor lainnya. Skimming laut juga menghalangi perolehan target, karena banyak prinsip yang menghalangi deteksi target rudal juga menghalangi deteksi rudal terhadap target. Selanjutnya, skimming laut melibatkan beban komputasi yang signifikan, meningkatkan daya pemrosesan dan biaya yang diperlukan.
Referensi
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-05. Diakses tanggal 2012-05-18.
- ^ "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-08-20. Diakses tanggal 2006-08-10.
- ^ Norman Polmar (2005). Ships and Aircraft of the U.S. Fleet. The Naval Institute. hlm. 519.
- ^ "SeaRAM datasheet" (PDF). Raytheon. Diakses tanggal 15 September 2010.
- ^ "Raytheon Company has delivered its SeaRAM anti-ship missile defense weapon system for installation aboard the littoral combat ship USS Independence (LCS-2)" (Siaran pers). Raytheon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2011. Diakses tanggal 15 September 2010.