Stasiun Madiun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizal Febri (bicara | kontrib) |
Rizal Febri (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 16:
| class = Besar tipe A
| nomor = 4020
| letak = * km 165+783 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]
* km 0+000 lintas '''Madiun'''
| line = [[Kereta api Argo Wilis|Argo Wilis]], [[Kereta api Gajayana|Gajayana (reguler & tambahan)]], [[Kereta api Bima|Bima]], [[Kereta api Brawijaya|Brawijaya]], [[Kereta api Turangga|Turangga]], [[Kereta api Singasari|Singasari]], [[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan|Gaya Baru Malam Selatan]], [[Kereta api Brantas|Brantas]], [[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]], [[Kereta api Wijayakusuma|Wijayakusuma]], [[Kereta api Malabar|Malabar]], [[Kereta api Bangunkarta|Bangunkarta]], [[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]], [[Kereta api Kertanegara|Kertanegara]], [[Kereta api Malioboro Ekspres|Malioboro Ekspres]], [[Kereta api Sancaka|Sancaka]], [[Kereta api Mutiara Timur|Mutiara Timur]], [[Kereta api Logawa|Logawa]], [[Kereta api Majapahit|Majapahit]], [[Kereta api Jayakarta|Jayakarta]], [[Kereta api Matarmaja|Matarmaja]], [[Kereta api Kahuripan|Kahuripan]], [[Kereta api Pasundan|Pasundan (reguler & tambahan)]], [[Kereta api Sri Tanjung|Sri Tanjung]], [[Kereta api Over Night Services|Parcel ONS (Tengah dan Selatan)]], serta [[Kereta api ketel|
| ticketting = Sistem tiket daring; melayani pemesanan langsung dan pengubahan/pembatalan keberangkatan di loket.
Terdapat fasilitas
| track = 8 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
| platform = 3 (satu peron sisi yang cukup tinggi di bagian
| parking = Ya
| boardingpass = Ya
Baris 30:
| merokok = Ya
| cs = Ya
| persinyalan = * Mekanik tipe [[Siemens]] & Halske semiotomatis (
* Elektrik tipe ''modular interlocking system'' dengan tiang sinyal dari [[Len Industri
* Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02 (
| kios = Ya
| vip = Ya
Baris 48:
Setelah berakhirnya [[Perang Diponegoro]] pada awal dasawarsa 1830-an, [[Kota Madiun]] dikuasai oleh [[Hindia Belanda]] serta dijadikan wilayah berstatus [[keresidenan]]. Orang Belanda dan Eropa, terutama yang bekerja di bidang perkebunan dan perindustrian, kemudian menjadikan Kota Madiun sebagai tempat tinggal karena terdapat pengembangan berbagai perkebunan dan pabrik seperti perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, tembakau, dan lain-lain.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/271789216|title=Dua abad penguasaan tanah : pola penguasaan tanah pertanian di Jawa dari masa ke masa|last=P.|first=Tjondronegoro, Sediono M.|last2=Gunawan.|first2=Wiradi,|last3=Indonesia.|first3=Yayasan Obor|date=2008|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=9794616850|edition=Ed. rev|location=Jakarta|oclc=271789216}}</ref>
Untuk mendukung distribusi hasil bumi tersebut, diperlukan sistem transportasi terpadu, terutama pada sektor perkeretaapian. Pada tahun 1873, Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan [[konsesi]]
[[File:KITLV A210 - Werkspoor met stoomlocomotief te Madioen, KITLV 77719.tiff|jmpl|kiri|Lokomotif SS 714/C5009 diputar di atas meja putar Stasiun Madiun, sekitar tahun 1916–1919]]
Baris 77:
| footer = Suasana emplasemen Stasiun Madiun pada tahun 2020
}}
Stasiun Madiun memiliki delapan jalur kereta api, pada awalnya hanya jalur 2 yang dijadikan
Jalur 1–3 digunakan untuk pelayanan kereta api penumpang—ketiganya sedikit berbelok di dekat pos jaga [[perlintasan sebidang]] Jalan Yos Sudarso. Jalur 4–7 digunakan untuk menyimpan [[kereta api barang]] maupun kereta api yang keluar dari INKA, dan jalur 8 merupakan jalur khusus untuk melakukan pengisian [[bahan bakar]] kereta api serta memiliki percabangan jalur menuju [[depo lokomotif]] dan [[pemutar rel]].
Di sebelah barat stasiun
Pada tahun 2007, sistem persinyalan diubah dari mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik dengan tipe MIS (''Modular Interlocking System'') produksi [[Siemens]] serta tiang-sinyal lampu/cahaya menggunakan lampu [[diode pancaran cahaya]] (''light emitting diode'', LED) buatan [[Len Industri]].<ref name="sugiana">{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4= Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref> Sejak jalur ganda beroperasi per tahun 2019, sistem persinyalan diganti dengan perangkat ''interlocking'' dan perangkat sinyal terbaru produksi Len Industri.
Stasiun ini
Pada sumbu tengah stasiun ini terdapat sebuah [[prasasti]] yang dibuat untuk mengenang seorang masinis, Mustofa, yang tewas dalam peristiwa [[kecelakaan kereta api Sancaka 2018|kecelakaan kereta api Sancaka tahun 2018]].<ref>{{Cite web|url=http://pojokpitu.com/baca.php?idurut=62347|title=Masinis Mustofa Diabadikan Dalam Prasasti di Stasiun Madiun|last=|website=pojokpitu.com|language=id|access-date=2020-02-17|archive-date=2020-06-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20200616222434/http://pojokpitu.com/baca.php?idurut=62347|dead-url=yes}}</ref>
Baris 183:
Stasiun Madiun memiliki [[melodi penyambutan kereta api]] berupa lagu [[dangdut]] berjudul "Pecel Madiun" yang diciptakan oleh Lambertus Suwiryo.<ref>Sholikhah, Puspita Apsari,. 28 Februari 2020. [https://www.madiunpos.com/di-madiun-pecel-bukan-cuma-makanan-tapi-juga-ini-1042600 "Di Madiun, Pecel Bukan Cuma Makanan, Tapi Juga Ini.."]. ''Madiun Pos''</ref>
Di emplasemen Stasiun Madiun sisi barat, terdapat
== Insiden ==
|