Syekh Hasan Genggong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SebutirDebu (bicara | kontrib)
Biografi
SebutirDebu (bicara | kontrib)
Baris 98:
 
Ia adalah Kholifah kedua [[Pesantren Zainul Hasan Genggong]] dan intelektual yang produktif menulis kitab, yang meliputi bidang-bidang fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis. Salah satu karyanya adalah kitab Nadham Safinatun Najah. Dia berasal dari keluarga [[Alawiyyin]] dari marga [[Al Qodiri Al Hasani]] yang merupakan keturunan dari Sultanul Awliya al-Quthub al-Kabir Syekh Abi Muhammad Muhyidin [[Abdul Qadir al-Jailani]], keturunan Hasan bin [[Ali bin Abi Thalib|Ali]], dia menerima sebagian besar pendidikan sufi awal dari gurunya, Syekh Jazuli. Dia dilatih dalam semua perintah tasawuf dan diberi izin untuk memulai dan melatih pengikut dalam Tarekat Naqshbandi.
 
== Biografi ==
Keistimewaan Kiai Hasan Genggong sudah tampak sejak ia masih di dalam kandungan sang ibu. Ketika hamil sang ibu bermimpi menelan bulan, mimpi itu diartikan jika kelak anak dalam kandungannya akan menjadi orang yang mulia.
 
Sementara itu, Kiai Syamsuddin ayahnya juga mengalami hal unik serupa sang istri. Suatu ketika, Kiai Syamsuddin mengisi ceramah di desa lain dan pulang larut malam.
 
Di jalan mendaki, Kiai Syamsuddin melihat cahaya dari kejauhan memancar dari arah timur. Rupanya, sinar itu berasal dari rumahnya. Saat sang ayah sampai rumah, Kiai Hasan Genggong rupanya sudah lahir.
 
== Tarekat Naqsyabandiyah Ali Ba'alawiyah ==