Johannes Abraham Dimara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Ketika Presiden [[Soekarno]] mengumandangkan [[Operasi Trikora|Trikora]], ia menjadi contoh sosok orang muda Papua dan bersama Bung Karno ikut menyerukan Trikora di Yogyakarta. Ia juga turut menyerukan seluruh masyarakat di wilayah [[Papua bagian barat|Irian Barat]] supaya mendukung penyatuan wilayah [[Papua bagian barat|Irian Barat]] ke dalam pangkuan Negara Kesatuan [[Indonesia|Republik Indonesia]]. Pada tahun [[1962]], diadakanlah [[Perjanjian New York]]. Ia menjadi salah satu delegasi bersama Menteri Luar Negeri Indonesia. Isi dari perjanjian itu akhirnya mengharuskan pemerintah [[Belanda|Kerajaan Belanda]] untuk bersedia menyerahkan wilayah [[Papua bagian barat|Irian Barat]] ke tangan pemerintah [[Indonesia|Republik Indonesia]]. Maka mulai dari saat itu wilayah [[Papua bagian barat|Irian Barat]] masuk menjadi salah satu bagian dari Negara Kesatuan [[Indonesia|Republik Indonesia]].
 
Ketika pawai 17 Agustus di depan istana (waktu itu belum ada Monas), Dimara mengenakan rantai yang terputus. Bung Karno melihat itu dan terinspirasi membuat patung pembebasan Irian Barat. Maka, dibuatlah patung pembebasan Irian Barat di lokasi yang hanya berjarak tidak sampai 1,5 km dari Istana negara, yakni di Lapangan Banteng. Dimara menceritakan hal itu dalam buku yang ditulis oleh [[Carmelia Sukmawati]] berjudul, [[''Fai Do Ma, Mai Do Fa, Lintas Perjuangan Putra Papua, J.A. Dimara]]'' (2000).
 
== Menjadi Pahlawan Nasional ==
Atas segala jasa-jasanya, bersama [[Dokter|Dr]]. [[J. Leimena]] ia diangkat menjadi [[Pahlawan Nasional Indonesia]].<ref name="idntimes.com_DeretanPahlawan"/>
 
== Kematian ==
Johannes Abaraham Dimara meninggal pada tanggal 20 Oktober 2000 di [[Jakarta]].<ref name="idntimes.com_DeretanPahlawan">{{Cite web |title=Deretan Pahlawan Pemberani Asal Papua yang Berhasil Menyatukan NKRI |last=Hutasoit |first=Lia |work=IDN Times |date= |accessdate={{date|2021-04-16}} |url=https://www.idntimes.com/news/indonesia/lia-hutasoit-1/deretan-pahlawan-pemberani-asal-papua-yang-berhasil-menyatukan-nkri/2 |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}</ref>
Johannes Abaraham Dimara akhirnya menghembuskan napas terakhir pada tanggal [[20]] [[Oktober]] [[2000]] di [[Jakarta]]
 
== Penghargaan ==
Baris 27:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Bacaan lanjutan==
# {{Cite web |title=Johannes Abraham Dimara |trans-title= |author= |work=IKPNI |date= |accessdate={{date|2021-04-16}} |url=http://ikpni.or.id/pahlawan/johannes-abraham-dimara/ |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}
# {{Cite web |title=Sosok Mayor TNI Johannes A Dimara, Pahlawan Nasional yang Anaknya Kini Sakit Parah |trans-title= |author= |work=merdeka.com |date= |accessdate={{date|2021-04-16}} |url=https://www.merdeka.com/trending/sosok-mayor-tni-johannes-a-dimara-pahlawan-nasional-yang-anaknya-kini-sakit-parah.html |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}
Baris 32 ⟶ 35:
# {{cite book|author=Gavriil Leonidovich Kesselʹbrenner|title=Irian Barat-wilajah jang tak terpisahkan dari Indonesia|url=https://books.google.com/books?id=wzHVAAAAMAAJ|year=1961|publisher=Lembaga Kebudajaan Rakjat}}
# {{cite book|author1=William H. Frederick|author2=Robert L. Worden|title=Indonesia: A Country Study|url=https://books.google.com/books?id=6dgmXWMgWcwC&pg=PR57|year=1993|publisher=Government Printing Office|isbn=978-0-8444-0790-6|pages=57–}}
# {{cite book|author=Carmelia Sukmawati|title=Fa ido ma, ma ido fa: J.A. Dimara, lintas perjuangan putra Papua|url=https://books.google.com/books?id=_5R0AAAAMAAJ|year=2000|publisher=Sakanindo Printama}}
 
{{Pahlawan Indonesia}}