Bahasa di Jambi: Perbedaan antara revisi

artikel daftar Wikimedia
Konten dihapus Konten ditambahkan
pemindahan dari Jambi, oleh Pitnia Ayu Saputri
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 24 Februari 2021 22.40

Bajau Tungkal Satu

Bahasa Bajau merupakan bahasa yang dituturkan di Desa Tungkal Satu, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dari hasil hitungan dialektometri, isolek bahasa ini memiliki persentase 81 hingga 100 persen jika dibandingkan dengan bahasa Kerinci. Bahasa Bajau Tungkal Satu ini juga berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Bajo yang ada di Pulau Sulawesi dengan persentase perbedaannya sebesar 85,5 persen.[1]

Banjar

Bahasa Banjar yang ada di Provinsi Jambi dituturkan di Desa Parit Pudin, Kecamatan Pangabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Pembengis, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; serta Desa Sungairambut, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Bahasa Banjar ini memiliki tiga dialek yang digunakan oleh masyarakat, yaitu dialek Paritpudin, dialek Pembengis, dan dialek Sungairambut. Jika dilihat dari hasil perhitungan dialektometri, ketiga dialek tersebut memiliki perbedaan sekitar 53,75 hingga 56 persen. Sedangkan, perbedaan bahasa Banjar yang ada di Kalimantan Selatan dan yang ada di Jambi sekitar 72,75 persen.[2]

Bugis

Masyarakat yang ada di Provinsi Jambi juga menggunakan bahasa Bugis untuk kesehariannya. Bahasa ini ditemukan di Desa Sungai Jambat, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur; Kelurahan Kampunglaut, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur; serta Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi. Persentase perbedaan bahasa Bugis dengan bahasa Bajau Tungkal Satu, Kerinci, maupun Melayu adalah 81 hingga 100 persen.[3]

Jawa

Masyarakat Jambi juga menggunakan bahasa Jawa pada beberapa daerah seperti Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur; Desa Pematang Kancil, Pemenang, Kabupaten Merangin; Desa Semaran, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun. Dilihat dari jumlah daerah yang menggunakan bahasa Jawa, dialek yang digunakan di setiap daerah tersebut berbeda-beda. Terdapat lima dialek yang digunakan yaitu dialek Senyerang, dialek Rantau Jaya, dialek Pematang Kancil, Kuala Tungkal, serta dialek Semarandan.[4]

Kerinci

Sesuai dengan namanya, bahasa Kerinci ini digunakan oleh masyarakat yang tinggal di Kabupaten Kerinci, meliputi Desa Pengasih Lama, Kecamatan Bukitkerman; Desa Koto Tuo Ujung Pasir; Desa Seleman, Kecamatan Danau Kerinci; Desa Hiang Tinggi, Kecamatan Sitinjau Laut; Desa Koto Lebu dan Desa Koto Loko, Kecamatan Pondong Tinggi; Desa Sungaiabu, Kecamatan Kerinci; Desa Belui, Kecamatan Air Hangat Timur; serta Desa Mukai Tinggi dan Desa Sung Betung Ilir, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci. Terdapat tujuh dialek bahasa Kerinci yang digunakan, yaitu dialek Gunung Raya, dialek Danau Kerinci, dialek Sitinjau Laut, dialek Sungai Penuh, dialek Pembantu Sungai Tutung, dialek Belui Air Hangat, serta dialek Gunung Kerinci. Perbedaan dari ketujuh dialek ini sekitar 51 hingga 65,5 persen dan memiliki perbedaan sebesar 81 hingga 100 persen jika dibandingkan dengan bahasa Bengkulu dan Minangkabau.[5]

Melayu

Bahasa Melayu merupakan bahasa asli Provinsi Jambi dan memiliki delapan dialek meliputi dialek Tanjung Jabung Timur, dialek Kota Jambi, dialek Muara Jambi, dialek Batanghari, dialek Tebo, dialek Bungo, dialek Sarolangun, serta dialek Marangin. Bahasa Melayu ini digunakan untuk berinteraksi antar suku yang ada di Provinsi Jambi. Perbedaan setiap dialek dalam bahasa Melayu adalah 51 hingga 80 persen.[6][7]

Minangkabau

Provinsi Jambi merupakan daerah yang berbatasan dengan daerah Sumatera Barat, sehingga wajar saja jika terdapat bahasa Minangkabau yang digunakan masyarakat. Bahasa ini digunakan oleh masyarakat yang berada di Desa Pelawan, Kecamatan Pelawan; Desa Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk; serta Desa Rantau Panjang, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun. Perbedaan dialek bahasa yang digunakan oleh masyarakat Jambi dengan masyarakat Sumatera Barat mencapai 62,25 persen, sehingga menandakan bahwa bahasa yang digunakan memiliki dialek yang berbeda dengan masyarakat Sumatera Barat.[8]

Khusus untuk daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pada daerah tersebut terdapat beberapa suku yaitu suku Banjar, Jawa, Bajau, dan Bugis. Sedangkan untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur, terdapat tiga suku yaitu suku Bugis, Jawa, dan Banjar.

Daftar bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Tanjung Barat:[6]
No Kecamatan Bahasa Daerah/Dialek Suku Asli
1 Pengabuan Banjar (dialek Parit Pudin) Banjar
Banjar (dialek Teluk Ketapang) Banjar
2 Senyerang Jawa (dialek Sungai Kepayang) Jawa
Melayu (dialek Teluk Ketapang) Melayu
3 Tungkal Ilir Bajau (dialek Bajau Tungkal Satu) Bajau Tungkal
Jawa (dialek Kuala Tungkal) Jawa
Melayu Melayu
4 Bram Itam Melayu Melayu
Banjar (dialek Pembengis) Banjar
Bugis Bugis
5 Betara Banjar Banjar

Referensi

  1. ^ "Bahasa Banjar Tungkal Satu". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 
  2. ^ "Bahasa Banjar Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 
  3. ^ "Bahasa Bugis Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 
  4. ^ "Bahasa Jawa Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 
  5. ^ "Bahasa Kerinci Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 
  6. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  7. ^ "Bahasa Melayu Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021. 
  8. ^ "Bahasa Minangkabau Provinsi Jambi". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2021.