Pop Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Musisi: Penambahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
}}
'''Java-pop''' ({{lang-jv|ꦥꦴꦥꦗꦮ}}, ''Pop Jawa''; atau singkatan dari ''Javanese pop''), juga dikenal sebagai '''Tembang Pop Jawa''', adalah genre [[musik pop]] ber[[bahasa Jawa]] yang memasuki arus utama musik [[Indonesia]] di tahun 1990-an. Pop Jawa berakar pada musik tradisional Jawa, secara signifikan pada tahun 1970-an musik pop berbahasa Jawa dipopulerkan dan dimainkan oleh [[Koes Plus]], yang menyebabkan musisi seperti [[Tonny Koeswoyo]], [[Is Haryanto]], [[Didi Kempot]], [[Nurafni Octavia]], [[Arie Koesmiran]], [[Mus Mulyadi]], [[Titiek Sandhora]], [[Ida Laila]], [[Ernie Rosita]], dan lain-lain turut serta mempopulerkannya pada tahun 70-an hingga 90-an.
Pop jawa saat ini banyak dipopulerkan oleh musisi-musisi lokal asal [[Yogyakarta]] seperti [[Guyon Waton]], [[Sleman Receg]], dan lain-lain.
 
Java-pop secara luas didefinisikan sebagai aliran musik yang populer di [[Jawa]] untuk membedakannya dari musik tradisional seperti [[campursari]], dan sekarang merujuk kepada hampir semua musik populer di Jawa. Selain Pop Jawa, masih ada istilah lainnya seperti Hip hop Jawa, yang merujuk kepada sejenis aliran musik Jawa secara spesifik. Meskipun begitu, aliran-aliran tersebut juga dianggap sebagai bagian dari Java-pop.<ref name=musikjawa/><ref name="temukonco">{{cite news|url=https://temukonco.com/campursari-dan-pop-jawa-itu-beda/|title=Campursari dan Pop Jawa itu Beda!|date=14 Juni 2019|accessdate=5 Maret 2020|work=temukonco.com|language=Indonesia|author=Temu Konco}}</ref>