Alex Kawilarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.79.21.101 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh LabdajiwaBot
Tag: Pengembalian
Baris 76:
 
== Permesta ==
 
{{utama|Permesta}}
 
Karena adanya ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat karena (di antaranya) kurangnya otonomi daerah, maka pada tanggal 2 Maret 1957, Ventje Sumual mendeklarasikan Piagam Perjuangan Semesta dan gerakan [[Permesta]].<ref>[[#Harvey2009|Harvey (2009)]], p. 15.</ref> Pusat gerakan tersebut adalah di Manado dan [[Minahasa]] di Sulawesi Utara. Gerakan ini bersatu dengan gerakan terpisah di Sumatra yang disebut [[Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI). Kawilarang memantau situasi dari [[Washington, D.C.|Washington]] dan kemudian menyimpulkan bahwa pemerintah pusat di Jawa yang menjadi penyebab krisis regional tersebut.<ref>[[#Harvey2009|Harvey (2009)]], p. 103.</ref> Pada bulan Maret 1958, ia memberi tahu Duta Besar Indonesia untuk AS, Murkoto, bahwa ia akan berangkat ke Sulawesi Utara.<ref>[[#Ramadhan1988|Ramadhan KH (1988)]], p. 292.</ref> Ia meninggalkan jabatannya pada 22 Maret 1958.<ref>[[#vanderKroef1957|van der Kroef (April 1957)]], p. 49.</ref> Sekembalinya ke tanah air, ia menjabat sebagai Panglima Besar/Tertinggi Angkatan Perang Revolusi PRRI (1958) dan Kepala Staf Angkatan Perang APREV (Angkatan Perang Revolusi) PRRI, dengan pangkat [[Mayor Jenderal|mayor jenderal]] dari Februari 1959 hingga Februari 1960. Ada juga sumber lain yang mengatakan bahwa Kawilarang belum sepenuhnya menerima sisi PRRI karena menurutnya PRRI sejalan dengan ekstrimis agama.<ref>[[#Conboy2003|Conboy (2003)]], pp. 50, 51.</ref><ref>[[#Harvey2009|Harvey (2009)]], p. 123.</ref> Kawilarang adalah satu-satunya perwira yang tidak segera diberhentikan oleh pemerintah pusat secara tidak hormat atas partisipasi mereka dalam Permesta dan PRRI.<ref>[[#Lev1966|Lev (1966)]], pp. 54, 55.</ref> Karena keraguannya terhadap PRRI, pemerintah pusat masih berharap bahwa dia akan berubah pikiran.<ref>[[#Conboy2003|Conboy (2003)]], pp. 50, 51.</ref><ref>[[#Harvey2009|Harvey (2009)]], p. 123.</ref> Namun ia tetap mendukung Permesta dan menjadi Panglima angkatan bersenjata Permesta.<ref>[[#Asnan2006|Asnan et al. (2006)]], p. 140.</ref><ref>[[#Johnson2015|Johnson (2015)]], p. 206.</ref>