Tuhan Bapa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Konsep Allah Bapa di dalam agama Islam: Perbaikan Kesalahan Pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Dikembalikan ke revisi 16728868 oleh Philosophical Zombie Bot (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 11:
 
=== Konsep Allah Bapa di dalam agama Islam ===
[[Islam]] tidak memandang Allah dalam peran seperti itu. Allah Bukan Nama,Tapi Berarti Al-Ilah (Dia Sang Tuhan),Atribusi seperti itu tidak diterima oleh Al Qur'an. "Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya." (Surah 5:18)Tentu saja jelas, bahwa Allah [[Islam]] berbeda dengan Allah [[Kristen]],Ayat Ini Sering ditepis Orang Nasrani Dengan Analogi Seorang Ayah Yang Bisa Dan Harus Menghukum Anaknya Jika Melakukan Hal Yang Jahat,Sekalipun Dia Mencintainya Disaat Yang Sama.
 
Di dalam Al Quran surah Al-Qasas, 28:88, dinyatakan bahawa "Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apa pun. Tidak ada Tuhan melainkan Dia (Allah). Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepadaNyalah kamu dikembalikan"
 
Konsep "monoteisme" di dalam ajaran agama Islam ialah Tuhan yang lebih dikenali dengan nama Allah adalah tunggal dan tidak boleh dikaitkan dengan istilah seperti Allah Bapa , Allah Putera atau Ruhul Kudus,Walaupun. MemangDi "Allah"dalam Bukanlah Nama Melainkan Berarti "Al-Ilah" (Dia Sang Tuhan) Kita Tidak Tau Mengapa Itu Dijadikan NamaIslam,Mungkin KarnaRuhul NabiKudus Islammerujuk Yaitukepada Muhammadmalaikat YangJibril Butadan Huruf,Sehinggabukan Diamerujuk Melakukan Kesalahan Untuk Membuat Buatkepada Namakonsep Allahnya[[Tritunggal]]. Untuk mengetahui kepercayaan orang Islam kepada Allah yang Sangat Tidak Sesuai Linguistik, lihat [[Tauhid]].
 
Dan, penggunaan frasa campuran Arab-Indonesia "Allah Bapa" atau "Allah Putera" tidak diterima dalam Islam. Dua frasa itu dalam bahasa Indonesia adalah "Tuhan Bapa" dan "Tuhan Putera". Kata Tuhan dalam bahasa Arab yang lebih tepat adalah Ilah,sehingga kedua farase tersebut dalam frasa campuran Arab-Indonesianya, adalah "Ilah Bapa" dan "Ilah Putera", karena Allah bukanlah nama jenis tetapi nama diri, sedangkan nama jenisnya adalah Ilah (ihat kembali uraian di muka). Dalam Bahasa Jawa dan Sunda, frasa yang sepadan dengan pengertian yang persis adalah "Gusti Allah" dengan lidah lokal pengucapannya menjadi "Gustialah" dengan kata Gusti yang bermakna Tuhan. Jika dalam Kekristenan digunakan pengertian yang demikian yakni "Tuhan Bapa" atau "Ilah Bapa" bukannya "Allah Bapa", maka pengertian Tuhan yang merujuk pada Allah akan sama dengan pengertian dalam kepercayaan Yahudi dan Islam, walau dalam sifat-sifat yang sedikit berbeda.
 
=== Allah Bapa bagi umat Israel ===