Gula aren: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
Bunga ([[mayang]]) atau ([[Bunga Kelapa]]) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres dengan dua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak. Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan biasanya ditampung dengan ''timba'' yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis.
 
=== Sebagai gula aren ===
Bunga jantan pohon [[enau]] yang dikumpulkan terlebih dahulu dalam sebuah bumbung [[bambu]]. Untuk mencegah nira mengalami peragian dan nira yang telah mengalami [[fermentasi]] tidak bisa dibuat gula, maka ke dalam bumbung bambu tersebut ditambahkan ''laru'' atau ''kawao'' yang berfungsi sebagai pengawet alami.
 
Setelah jumlahnya cukup, nira direbus di atas tungku dalam sebuah [[wajan]] besar. Kayu terbaik untuk memasak gula aren berasal dari kayu aren yang sudah tua. Karena [[kalori]] ini lebih tinggi dari kayu bakar biasa maka proses memasaknya juga lebih cepat. Sekalipun demikian, [[ap]]i tidak juga boleh terlalu besar sampai masuk ke dalam wajan dan menjilat serta membakar [[gula]] yang sedang dimasak. Kalau ini terjadi gula akan hangus, rasanya akan [[pahit]] dan warnanya menjadi hitam.
 
Gula aren sudah terbentuk bila nira menjadi pekat, berat ketika diaduk dan kalau diciduk dari wajan dan dituangkan kembali adukan akan putus-putus. Dan kalau tuangkan ke dalam air dingin, cairan pekat ini akan membentuk benang yang tidak putus-putus.Kalau sudah begitu, adonan diangkat dari tungku dan dicetak.
== Kandungan gula merah ==
Dalam setiap 100 gram bahwa gula merah mengandung:<ref>{{Cite web|url=https://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/45104561?fgcd=&manu=&format=&count=&max=25&offset=&sort=default&order=asc&qlookup=palm+sugar&ds=&qt=&qp=&qa=&qn=&q=&ing=|title=Full Report (All Nutrients): 45104561, PALM SUGAR, UPC: 721557331224 |date=2018-10-29|website=USDA |language=en-US|access-date=2019-04-02}}</ref>
Baris 19 ⟶ 25:
* Protein kasar.
 
<br />
=== Sebagai gula aren ===
Bunga jantan pohon [[enau]] yang dikumpulkan terlebih dahulu dalam sebuah bumbung [[bambu]]. Untuk mencegah nira mengalami peragian dan nira yang telah mengalami [[fermentasi]] tidak bisa dibuat gula, maka ke dalam bumbung bambu tersebut ditambahkan ''laru'' atau ''kawao'' yang berfungsi sebagai pengawet alami.
 
Setelah jumlahnya cukup, nira direbus di atas tungku dalam sebuah [[wajan]] besar. Kayu terbaik untuk memasak gula aren berasal dari kayu aren yang sudah tua. Karena [[kalori]] ini lebih tinggi dari kayu bakar biasa maka proses memasaknya juga lebih cepat. Sekalipun demikian, [[ap]]i tidak juga boleh terlalu besar sampai masuk ke dalam wajan dan menjilat serta membakar [[gula]] yang sedang dimasak. Kalau ini terjadi gula akan hangus, rasanya akan [[pahit]] dan warnanya menjadi hitam.
 
Gula aren sudah terbentuk bila nira menjadi pekat, berat ketika diaduk dan kalau diciduk dari wajan dan dituangkan kembali adukan akan putus-putus. Dan kalau tuangkan ke dalam air dingin, cairan pekat ini akan membentuk benang yang tidak putus-putus.Kalau sudah begitu, adonan diangkat dari tungku dan dicetak.
==Gula semut==
Gula semut adalah [[gula merah]]aren versi [[bubuk]] dan sering pula disebut orang sebagai ''Gula Kristal''. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip [[rumah]] [[semut]] yang bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah [[nira]] dari pohon [[Kelapa]] atau pohon [[aren]] ([[enau]]). Karena kedua pohon ini masuk jenis tumbuhan palmae maka dalam bahasa asing, secara umum gula semut hanya disebut sebagai ''Palm Sugar'' atau ''Palm Zuiker''
 
Permintaan akan gula semut terus meningkat dari waktu ke waktu. Ini tidak lepas dari usaha para produsen gula semut yang terus melakukan pendidikan pasar. Terutama terhadap target pasar industri yang sangat mempertimbangkan efisiensi, mereka terus menonjolkan sisi kepraktisan dari gula semut dibandingkan dengan menggunakan gula merah biasa. Wilayah yang terkenal dengan sentra produksi Gula Semut antara lain [[Kabupaten Kulonprogo]], [[Kabupaten Banyumas]], [[Kabupaten Kebumen]], [[Kabupaten Cilacap]], dan [[Kabupaten Lebak]].
 
=== Proses ===
Baris 53 ⟶ 52:
'''Pengayakan'''
 
Setelah proses kristalisasi dan pembentukan serbuk selesai, gula semut tersebut diayak untuk memperoleh ukuran yang seragam. Gula semut yang tidak lolos ayakan dihaluskan dan diayak lagi. Serbuk-serbut tersebut dikemas dalam bahan-bahan pengkemaspengemas yang kedap air seperti misalnya plastik polipropilene (PP)<ref>{{Cite web|url=http://bali.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/860-teknologi-pengolahan-gula-merah-menjadi-gula-semut|title=Teknologi Pengolahan Gula Merah Menjadi Gula Semut|last=Sweken|first=Putu|website=bali.litbang.pertanian.go.id|language=en-gb|access-date=2019-04-06}}</ref>
==Referensi==
{{reflist}}