Pengelolaan lingkungan hidup: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Veracious memindahkan halaman Pengelolaan Lingkungan Hidup ke Pengelolaan lingkungan hidup: dekapitalisasi
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Cleanup rewrite|date=Januari 2020}}
'''Pengelolaan lingkungan hidup''' adalah usaha [[Sadarlah Hai Mata|sadar]] untuk memelihara dan atau melestarikan serta memperbaiki mutu lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan manusia sebaik-baiknya. Pengelolaan lingkungan hidup mempunyai ruang lingkup yang secara luas dengan cara beraneka ragam pula. Secara garis besar ada 4 (empat) lingkup pengelolaan lingkungan hidup menurut [https://mineral12.wordpress.com/2013/07/21/pengertian-lingkungan-hidup-menurut-otto-sumarwoto/ Otto Sumarwoto] meliputi :
 
a. Pengelolaan lingkungan secara rutin.
Baris 15:
 
Perencanaan lingkungan yang akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian yaitu mencakup aspek ketiga dan keempat, berturut-turut untuk rencana proyek pembangunan dan untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan. Perencanaan pengelolaan lingkungan untuk rencana proyek pembangunan umumnya dilakukan berdasarkan perkiraan dampak apa yang diakibatkan dari proyek tersebut. Metode perencanaan dampak lingkungan yang demikian ini disebut Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), yang merupakan sarana untuk memeriksa kelayakan rencana proyek dari segi lingkungan.<ref>{{Cite book|title=Pembangunan berwawasan lingkungan hidup|last=salim|first=emil|publisher=Alumni|year=1981|isbn=|location=Bandung|pages=|url-status=live}}</ref>
 
<br />
 
== Masalah Pembangunan terhadap lingkungan hidup ==
Baris 55 ⟶ 53:
Dalam beberapa dekade ini bermunculan pula beberapa organisasi pecinta alam, yang selalu mengkampanyekan lingkungan secara semangat, baik didirikan oleh pemerintah maupun LSM dibanyak negara. Misalnya saja Greenpeace yang didanai kerajaan Inggris yang sangat giat memperjuangkan kelestarian lingkungan dibeberapa negara. Demikian juga di Indonesia banyak bermunculan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan pecinta alam yang saat ini sangat berperan dalam usaha mengontrol beberapa lingkungan. Hanya saja peran pemerintah saat ini belum mendukung sepenuhnya usaha pemerhati lingkungan ini, karena berkaitan dengan kebijaksanaan politik dan kebijaksanaan lainnya.
 
Oleh karena itu sudah saatnya pembangunan industrialisasi ini harus menuju pada industri yang ramah lingkungan. Pembangunan industri yang ramah lingkungan ini tidak hanya kebijaksanaan dan penerapan hanya dikontrol oleh pemerintah saja, tetapi perlu memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi komponen bangsa yaitu warga masyarakat untuk ikut aktif mengontrol pelaksanaannya. Masyarakat harus dilibatkan semua, artinya yang sangat peduli tentang keberadaan lingkungan. Misalnya masyarakat umum, masyarakat kampus, lembaga swadaya masyarakat, pemerhati lingkungan dan organisasi pecinta alam. Sehingga masyarakat dapat mengadakan penentangan terhadap industri yang tidak ramah lingkungan dikemudiandi kemudian hari.
 
<br />
== Referensi ==