Perubahan iklim dan ekosistem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
membuat halaman baru
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 7 Januari 2020 07.31

Perubahan iklim dan ekosistem telah mempengaruhi ekosistem terestrial [1] dan kelautan[2]. Perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun (inter centenial).[3]

Perubahan iklimjuga disebabkan oleh faktor manusia (anthropogenic), khususnya yang berkaitan dengan pemakaian bahan bakar fosil dan alih-guna lahan. Jadi perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor alami, seperti tambahan aerosol dari letusan gunung berapi, tidak diperhitungkan dalam pengertian perubahan iklim.[3]

Terjadinya Perubahan Iklim

Dahulunya, sebagian besar merupakan wilayah yang tertutup oleh es, akan tetapi suhu rata-rata telah naik turun secara musiman, sebagai akibat fluktuasi radiasi matahari, misalnya, atau akibat letusan gunung berapi secara berkala, sehinggan menyebabkan es mencair secara kontinu. Namun, perubahan iklim yang ada saat ini dan yang akan datang dapat disebabkan bukan hanya oleh peristiwa alam melainkan lebih karena berbagai aktivitas manusia. Kemajuan pesat pembangunan ekonomi kita memberikan dampak yang serius terhadap iklim dunia, antara lain lewat pembakaran secara besar-besaran batu bara, minyak, dan kayu, misalnya, serta pembabatan hutan.[3]

Tetapi, menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, “industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). ” Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.[4][3]

Berdasarkan hasil penelitian, hutan, gurun, lanskap, dan ekosistem penting Bumi akan mengalami transformasi besar di abad mendatang akibat adanya perubahan iklim. Perubahan tersebut sudah mulai terlihat di Amerika Serikat bagian barat daya di mana kebakaran besar telah melalap hutan pinus dan mengubah petak-petak wilayah menjadi semak belukar. Diperkirakan dalam 100-150 tahun ke depan, transformasi ini akan berdampak dan meluas ke savana, gurun pasir, dan hutan, sehinggan menyebabkan ekosistem terganggu serta membahayakan kehidupan tumbuhan dan hewan.

Jonathan Overpeck, pemimpin penelitian sekaligus dekan School for Environment and Sustainability di University of Michigan berpendapat jika perubahan iklim tidak terkendali, vegetasi Bumi akan sangat berbeda dari kedaan yang dulu, sekarang, dan masa yang akan datang. Studi yang dipublikasikan pada jurnal Science tersebut, meneliti catatan fosil dan temperatur Bumi mulai dari 21 ribu tahun lalu -- ketika zaman es berakhir dan planet menghangat 4-7 derajat celsius. Namun, catatan ini,masih konservatif. Sebab, pemanasan kala itu disebabkan oleh beberapa faktor alam dan berlangsung dalam periode yang cukup lama.[5][6]

Daftar Pustaka

  1. ^ https://www.ipcc.ch/site/assets/uploads/2019/08/Edited-SPM_Approved_Microsite_FINAL.pdf
  2. ^ "Summary for Policymakers — Special Report on the Ocean and Cryosphere in a Changing Climate". Diakses tanggal 2020-01-07. 
  3. ^ a b c d "PERUBAHAN IKLIM DAN DAMPAKNYA". Komunitas Peduli Bumi. 2011-12-19. Diakses tanggal 2020-01-07. 
  4. ^ "Knowledge Centre Perubahan Iklim - Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Manusia". ditjenppi.menlhk.go.id. Diakses tanggal 2020-01-07. 
  5. ^ "Perubahan Iklim Terus Terjadi, Bagaimana Nasib Ekosistem Laut? - National Geographic". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2020-01-07. 
  6. ^ "Knowledge Centre Perubahan Iklim - Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Manusia". ditjenppi.menlhk.go.id. Diakses tanggal 2020-01-07.