Thailand: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 120.188.94.135 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara
Tag: Pengembalian
Baris 146:
 
Pemerintah Thailand juga memproteksi produk pertanian dengan memberikan insentif dan subsidi kepada petani. Kebijakan ini telah mendorong masyarakat memanfaatkan lahan kosong dan tak produktif untuk ditanami dengan tanaman yang berprospek ekspor. Sistem contract farming yang dipakai di Thailand berbeda dari yang biasa kita kenal di Indonesia. Perusahaan melakukan kontrak dengan petani tanpa mengharuskan petani menyerahkan jaminan. Di Indonesia, umumnya tanah petani menjadi agunan, sehingga kalau petani gagal, tanah mereka akan disita. Kegagalan petani akan ditanggung oleh negara. Statuta utama dalam kontrak tersebut adalah perusahaan menjamin harga minimal dari produk yang dimintanya untuk ditaman oleh petani. Jika harga pasar diatas harga kontrak, petani bebas untuk menjualnya ke pihak lain. Selain itu di Thailand juga menggunakan model pertanian Hidroponik untuk meminimalisir penggunaan tanah. Karena, disana kualitas dan kuantitas tanah kurang memadai.
 
===Pariwisata===
Pariwisata memberikan kontribusi hingga 6% dari total ekonomi Thailand. Thailand merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara pada 2013 menurut [[Organisasi Pariwisata Dunia]]. Otoritas Pariwisata Thailand menggunakan slogan ''Amazing Thailand'' untuk mempromosikan Thailand secara internasional. Thailand memiliki daya tarik wisata beragam seperti menyelam, pantai tropis, kehidupan malam, kuil Buddha, museum, situs arkeologis hingga beberapa situs warisan dunia.
Wisata belanja di Bangkok menawarkan beragam merek lokal maupun internasional serta mudah dijangkau dengan beragam transportasi. Pasar Chatuchak di Bangkok menjual beragam peralatan rumah tangga hingga binatang eksotis.
 
== Demografi ==