Kota Surakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 59:
"Sala" adalah satu dari tiga dusun yang dipilih oleh [[Pakubuwana II|Sunan Pakubuwana II]] atas saran dari Tumenggung Hanggawangsa, Tumenggung Mangkuyudha, serta komandan pasukan [[VOC|Belanda]], J.A.B. van Hohendorff, ketika akan mendirikan istana baru, setelah [[Geger Pacinan|perang suksesi Mataram]] terjadi di Kartasura.{{fact}}
 
Pada masa sekarang, nama Surakarta digunakan dalam situasi formal-pemerintahan, sedangkan nama ''Sala''/''Solo'' lebih merujuk kepada penyebutan umum yang dilatarbelakangi oleh aspek kultural. Kata ''sura'' dalam [[Bahasa Jawa]] berarti "keberanian" dan ''karta'' berarti "makmur",; sebagai sebuahdengan harapan kepadabahwa Surakarta menjadi tempat dimana penghuninya adalah orang-orang yang selalu berani berjuang untuk kebaikan serta kemakmuran negara dan bangsa<ref>[https://infobimo.blogspot.com/2012/07/kompleks-bangunan-keraton-surakarta.html Kompleks YangBangunan MahaKeraton KuasaSurakarta]</ref>. Dapat pula dikatakan bahwa nama ''Surakarta'' merupakan permainan kata dari [[Kartasura]]. Kata ''sala'', nama yang dipakai untuk desa tempat istana baru dibangun, adalah nama pohon suci asal [[India]], yaitu pohon [[Sala (pohon)|sala]] ''[[:species:Shorea robusta|Shorea robusta]]'').{{fact}}
 
Ketika [[Indonesia]] masih menganut [[Ejaan van Ophuysen]], nama kota ini dieja '''Soerakarta'''. Dalam [[aksara Jawa]] modern, ditulis {{jav|ꦱꦸꦫꦏꦂꦠ}}atau {{jav|ꦯꦸꦫꦑꦂꦡ}}. Nama "Surakarta" diberikan sebagai nama "wisuda" bagi pusat pemerintahan baru [[Kesultanan Mataram|Mataram]]. Namun, sejumlah catatan lama menyebut, bentuk antara "Salakarta".<ref>Lihat, misalnya, Ann Kumar. 1980. Javanese court society and politics in the late eighteenth century: the record of a lady soldier. Part I. The religious, social, and economic life of the court. ''Indonesia'' 29:1-46. Artikel ini mengkaji suatu catatan harian mengenai kehidupan keraton [[Kasunanan Surakarta|Kasunanan]] pada masa [[Pakubuwana IV]]. Pembukaan pada ''Serat Babad Mangkunagaran'' (1779) juga menyebut ''Pémut tatkala wiwit tinulis, wonten nagari ing '''Salakarta'''.''</ref>
 
== Sejarah ==
=== Masa praPra-kemerdekaanKemerdekaan ===
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
{{main|Sejarah Surakarta|Kasunanan Surakarta}}
Eksistensi kota ini dimulai di saat [[Pakubuwana II|Sunan Pakubuwana II]], raja [[Kesultanan Mataram]], memindahkan kedudukan raja dari [[Kasunanan Kartasura|Kartasura]] ke Desa Sala, sebuah desa yang tidak jauh dari tepi [[Bengawan Solo]], karena istana Kartasura hancur akibat [[Geger Pacinan|serbuan pemberontak]]. [[Pakubuwana II|Sunan Pakubuwana II]] membeli tanah dari lurah Desa Sala, yaitu Kyai Sala, sebesar 10.000 ringgit ([[gulden Hindia Belanda|gulden Belanda]]) untuk membangun istana [[Kesultanan Mataram|Mataram]] yang baru. Secara resmi, istana [[Kesultanan Mataram|Mataram]] yang baru dinamakan [[Keraton Surakarta|Keraton Surakarta Hadiningrat]] dan mulai di tempati tanggal [[17 Februari]] [[1745]].<ref>[https://infobimo.blogspot.com/2012/07/kompleks-bangunan-keraton-surakarta.html Kompleks Bangunan Keraton Surakarta]</ref> Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surakarta. [[Perjanjian Giyanti]] yang ditanda-tangani oleh [[Pakubuwana III|Sunan Pakubuwana III]], [[VOC|Belanda]], dan [[Hamengkubuwana I|Pangeran Mangkubumi]] pada [[13 Februari]] [[1755]] membagi wilayah [[Kesultanan Mataram|Mataram]] menjadi dua yaitu [[Kasunanan Surakarta]] dan [[Kesultanan Yogyakarta]]<ref>[https://www.kratonjogja.id/cikal-bakal/detail Cikal Bakal Keraton Kasultanan Yogyakarta]</ref>. Selanjutnya wilayah Kasunanan Surakarta semakin berkurang, karena [[Perjanjian Salatiga]] yang diadakan pada [[17 Maret]] [[1757]] menyebabkan [[Mangkunegara I|Raden Mas Said]] diakui sebagai seorang pangeran merdeka dengan wilayah kekuasaan berstatus [[kadipaten]], yang disebut dengan nama [[PrajaKadipaten Mangkunegaran]]. Sebagai penguasa Mangkunegaran, Raden Mas Said bergelar [[Mangkunegara I|Adipati Mangkunegara I]].
 
=== Daerah Istimewa Surakarta ===
Setelah berdirinya [[Republik Indonesia]] pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]], pada [[1 September]] [[1945]] [[Pakubuwana XII|Sunan Pakubuwana XII]] mengeluarkan maklumat bahwa [[Kasunanan Surakarta]] mendukung dan berada di belakang pemerintah [[Republik Indonesia]]<ref>[https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5224839dc1401/saksi-luruskan-sejarah-keistimewaan-surakarta/ Saksi Luruskan Sejarah Keistimewaan Surakarta: Saksi berharap Karesidenan Surakarta terpisah dari Provinsi Jawa Tengah]</ref>. Selama 10 bulan, Surakarta berstatus sebagai daerah istimewa setingkat provinsi, yang dikenal sebagai [[Daerah Istimewa Surakarta]]. Status [[Daerah Istimewa Surakarta]] secara yuridis diatur dalam Penetapan Pemerintah No. 16/SD Tahun 1946 dan Surat Wakil Presiden tanggal 12 September 1949.<ref>[https://mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=8651 Keraton Surakarta Tuntut Status Istimewa]</ref>
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah berdirinya [[Republik Indonesia]] pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]]. Selama 10 bulan, Surakarta berstatus sebagai daerah istimewa setingkat provinsi, yang dikenal sebagai [[Daerah Istimewa Surakarta]].
 
=== Karesidenan Surakarta ===
Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS[[Daerah Istimewa Surakarta]], pada tanggal [[16 Juni]] [[1946]] pemerintah membubarkanmembekukan DISstatus daerah istimewa yang dimiliki [[Daerah Istimewa Surakarta]] dan menghilangkan kekuasaan politik raja-raja [[Kasunanan Surakarta]] dan [[Kadipaten Mangkunegaran]].<ref>[https://mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=8651 Keraton Surakarta Tuntut Status SusuhunanIstimewa]</ref> Status Sunan Surakarta dan Adipati Mangkunegaran menjadi rakyatsimbol biasabudaya di tengah masyarakat danserta kedudukan keraton dan pura diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya [[Jawa]]. Kemudian Surakarta ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari [[residen]], yang memimpin [[Karesidenan Surakarta]] (''Residentie Soerakarta'') dengan luaswilayah daerahseluas 5.677&nbsp; km². [[Karesidenan Surakarta]] terdiri dari daerah-daerah Kota Praja Surakarta, [[Kabupaten Karanganyar]], [[Kabupaten Sragen]], [[Kabupaten Wonogiri]], [[Kabupaten Sukoharjo]], [[Kabupaten Klaten]], [[Kabupaten Boyolali]].<ref>[https://radarsolo.jawapos.com/read/2019/10/11/160191/soal-provinsi-solo-raya-jateng-tak-akan-rela-melepaskan Soal Provinsi Solo Raya, Jateng Tak Akan Rela Melepaskan]</ref> Tanggal [[16 Juni]] [[1946]] diperingati sebagai hari jadi Pemerintah Kota Surakarta era modernmoderen.
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS, pada tanggal [[16 Juni]] [[1946]] pemerintah membubarkan DIS dan menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunegaran. Status Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegaran menjadi rakyat biasa di masyarakat dan keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya [[Jawa]]. Kemudian Surakarta ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari [[residen]], yang memimpin [[Karesidenan Surakarta]] (''Residentie Soerakarta'') dengan luas daerah 5.677&nbsp;km². [[Karesidenan Surakarta]] terdiri dari daerah-daerah Kota Praja Surakarta, [[Kabupaten Karanganyar]], [[Kabupaten Sragen]], [[Kabupaten Wonogiri]], [[Kabupaten Sukoharjo]], [[Kabupaten Klaten]], [[Kabupaten Boyolali]]. Tanggal [[16 Juni]] [[1946]] diperingati sebagai hari jadi Pemerintah Kota Surakarta era modern.
 
=== Kota Surakarta ===
Baris 90 ⟶ 87:
Tanah di Solo bersifat pasiran dengan komposisi mineral muda yang tinggi sebagai akibat aktivitas vulkanik Merapi dan Lawu. Komposisi ini, ditambah dengan ketersediaan air yang cukup melimpah, menyebabkan dataran rendah ini sangat baik untuk budidaya tanaman pangan, sayuran, dan industri, seperti [[tembakau]] dan [[tebu]]. Namun, sejak 20 tahun terakhir industri manufaktur dan pariwisata berkembang pesat sehingga banyak terjadi perubahan peruntukan lahan untuk kegiatan industri dan perumahan penduduk.
 
=== Iklim dan topografiTopografi ===
Menurut klasifikasi iklim Koppen, Surakarta memiliki iklim [[muson]] [[tropis]]. Sama seperti kota-kota lain di Indonesia, musim hujan di Solo dimulai bulan Oktober hingga Maret, dan musim kemarau bulan April hingga September. Rata-rata curah hujan di Solo adalah 2.200&nbsp;mm, dan bulan paling tinggi curah hujannya adalah Desember, Januari, dan Februari. Suhu udara relatif konsisten sepanjang tahun, dengan suhu rata-rata 30 derajat Celsius. Suhu udara tertinggi adalah 32,5 derajat Celsius, sedangkan terenda adalah 21,0 derajat Celsius. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan angin 4 Knot dengan arah angin 240 derajat.<ref name="bappeda1" />
{{Weather box
Baris 153 ⟶ 150:
}}
 
=== Kota satelitSatelit ===
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Surakarta dan kota-kota satelitnya ([[Kartasura]], [[Solo Baru]], [[Palur]], [[Colomadu]], [[Baki]], [[Ngemplak]]) adalah kawasan yang saling berintegrasi satu sama lain. Kawasan Solo Raya ini unik karena dengan luas kota Surakarta sendiri yang hanya 44&nbsp;km persegi dan dikelilingi kota-kota penyangganya yang masing-masing luasnya kurang lebih setengah dari luas kota Surakarta dan berbatasan langsung membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang terpusat.
Baris 193 ⟶ 190:
Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16/SD, yang diumumkan pada tanggal 15 Juli. Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor historis sebelumnya, tanggal [[16 Juni]] [[1946]] ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Daerah Kota Surakarta.
 
=== Julukan dan semboyanSemboyan ===
[[Berkas:Solo-Spirit-of-Java.jpg|jmpl|ka|250px|Logo ''branding'' pariwisata Kota Surakarta: ''Solo, The Spirit of Java''.]]
Surakarta memiliki semboyan "Berseri". "Berseri" sendiri adalah [[akronim]] dari "Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah", sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota. Untuk kepentingan pemasaran [[pariwisata]], Surakarta mengambil slogan pariwisata '''Solo, The Spirit of Java''' (Jiwanya Jawa)<ref>"Solo The Spirit of Java Menangi Lomba Slogan". Suara Merdeka. 2013-05-17. http://www.suaramerdeka.com/harian/0605/03/slo06.htm. Accessed: 2013-05-17. (Archived by WebCite® at [http://www.webcitation.org/query?url=http%3A%2F%2Fwww.suaramerdeka.com%2Fharian%2F0605%2F03%2Fslo06.htm&date=2013-05-17 http://www.webcitation.org/6GgJKhvJ4])</ref> sebagai upaya pencitraan kota Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa. Slogan ''Solo The Spirit of Java'' diperoleh dari hasil sayembara yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surakarta pada 4 Oktober sampai 14 November 2005 yang dimenangkan oleh Dwi Endang Setyorini (warga Giriroto, Ngemplak, Boyolali). Logonya, dikerjakan oleh perusahaan periklanan pemenang pitching (tender), yaitu Freshblood Indonesia (Surakarta) dan didampingi oleh tim konsultan desain Optimaxi (Jakarta) di bawah pengawasan GTZ dalam rangkaian program Regional Economic Development (RED) atau GTZ-RED.
Baris 260 ⟶ 257:
Surakarta memiliki beberapa pabrik yang mempekerjakan karyawan dalam jumlah yang besar antara lain [[Sritex]], [[Konimex]], dan [[Jamu Air Mancur]]. Selain itu masih ada banyak pabrik-pabrik lain di zona industri [[Palur]]. Industri [[#batik|batik]] juga menjadi salah satu industri khas Surakarta.
 
== Layanan publikPublik ==
[[Berkas:Pedestrian di sepanjang Jalan Slamet Riyadi.jpg|kiri|jmpl|275px|Pedestrian di sepanjang [[Jalan Slamet Riyadi (Surakarta)|Jalan Slamet Riyadi]].]]
Beberapa rumah sakit bersejarah antara lain RS Kadipolo dan [[Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta|Rumah Sakit Panti Kosala (Kandang Sapi)]]. Sementara rumah sakit lain dengan fasilitas [[UGD]] 24 jam antara lain RSUD Moewardi, RS PKU Muhammadiyah, RS Islam Surakarta (Yarsis), RS Kustati, RS Kasih Ibu, RS Panti Waluyo, RS Brayat Minulyo, dan [[Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru|RS Dr. Oen Solo Baru]]. RS Ortopedi Dr. Soeharso adalah salah satu pusat ortopedi terkemuka di Indonesia yang pernah menjadi pusat rujukan tulang nasional.{{fact}}
Baris 271 ⟶ 268:
 
== Kesehatan ==
=== Rumah sakitSakit ===
Kota [[Surakarta]] dan wilayah sekitarnya mempunyai beberapa [[rumah sakit]], di antaranya:
* [[RSUD Moewardi|Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi]] (Rumah Sakit Jebres)
Baris 341 ⟶ 338:
Selain itu pada tahun [[2010]] diluncurkan angkutan umum massal bus [[Batik Solo Trans]]. Saat ini ''bus rapid transit'' [[Batik Solo Trans]] telah memiliki dua koridor.<ref>[http://explore-solo.webnode.com/categories/bus-rute/ Rute Bus Solo]</ref>
 
=== Kereta apiApi ===
[[Berkas:Stasiun Balapan - Surakarta.jpg|jmpl|200px|[[Stasiun Solo Balapan]].]]
Stasiun [[kereta api]] utama bernama [[Stasiun Solo Balapan]] yang merupakan salah satu stasiun besar tertua di Indonesia (dibangun 1873) yang menghubungkan [[Yogyakarta]] (barat), [[Semarang]] (utara), dan [[Surabaya]] (timur), dan terletak berdekatan dengan terminal bus Tirtonadi, suatu hal yang jarang dijumpai di Indonesia. Hubungan perjalanan dari setasiun ini cukup baik, mencakup semua kota besar di [[Jawa]] secara langsung dan hampir dalam semua kelas. Di Kota Surakarta juga terdapat tiga stasiun kereta api lain. [[Stasiun Solo Jebres]] dipakai sebagai stasiun perhentian untuk kereta-kereta api kelas ekonomi atau kereta api relasi [[Semarang]]-[[Madiun]]. [[Stasiun Solo-Kota]] (Sangkrah) merupakan stasiun perhentian untuk [[jalur KA Purwosari-Wonogiri]]. [[Stasiun Purwosari]] di tepi barat kota merupakan stasiun cabang menuju [[Wonogiri]] (selatan). Dulu Purwosari juga merupakan stasiun pemberhentian untuk jurusan [[Boyolali]] (barat). Kereta api ekspres ke Jakarta memakan waktu tempuh 10 jam, sementara kereta api ekspres ke Surabaya memakan waktu tempuh 5 jam. Kereta api ekspres yang melalui Surakarta antara lain: [[Argo Lawu]], [[Argo Dwipangga]], [[Bima]] dan [[Gajayana]] (dari/ke Jakarta, dengan AC), [[Argo Wilis]] dan [[Lodaya]] (dari/ke Bandung), Argo Wilis dan [[Sancaka]] (dari/ke Surabaya). Kereta bisnis malam [[Kereta api Senja Utama Solo|Senja Utama Solo]] juga melayani transportasi dari/ke Jakarta.
Baris 365 ⟶ 362:
Di Surakarta terdapat beberapa ''citywalk'' yang ditujukan untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda, antara lain di koridor [[Ngarsopuro]], di sepanjang Jalan Slamet Riyadi (sepanjang 6–7&nbsp;km dan selebar 3 m), dan di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan. Tempat-tempat yang ditunjuk sebagai ''citywalk'' tidak boleh dilalui oleh kendaraan bermotor.
 
=== Wisata alamAlam ===
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Wisata-wisata alam di sekitar Surakarta antara lain Kawasan Wisata [[Tawangmangu]] (berada di [[Kabupaten Karanganyar]]), Kawasan Wisata Selo (berada di [[Kabupaten Boyolali]]), Agrowisata Kebun Teh Kemuning, Air Terjun Jumog, Air Terjun Parang Ijo, Air Terjun Segoro Gunung, [[Grojogan Sewu]], dan lain-lain. Selain itu di Kabupaten Karanganyar, tepatnya di lereng [[Gunung Lawu]], terdapat beberapa candi peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha, seperti [[Candi Sukuh]], [[Candi Cetho]], Candi Monyet, dan lain-lain.
 
=== Festival dan perayaanPerayaan ===
Setiap tahun pada tanggal-tanggal tertentu [[Keraton Surakarta]] dan [[Pura Mangkunegaran]] mengadakan berbagai macam perayaan yang menarik. Perayaan tersebut pelaksanaannya berdasarkan pada penanggalan Jawa.
 
==== Kirab Pusaka Malam 1 Sura ====
Acara ini diselenggarakan oleh [[Keraton Surakarta]] dan [[Pura Mangkunegaran]] pada malam hari menjelang tanggal [[Satu Suro|1 Sura]]. Acara ini ditujukan untuk merayakan Tahun Baru Jawa [[Satu Suro|1 Sura]]. Rute yang ditempuh oleh kirab yang diselenggarakan oleh Keraton Surakarta kurang lebih sejauh 3&nbsp;km yaitu Keraton Surakarta - Alun-Alun Utara - Gladag - Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten Mulyadi - Jl. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi - Gladag kemudian kembali ke Keraton Surakarta lagi. Pusaka-pusaka yang memiliki daya magis tersebut dibawa oleh para abdi dalem yang berbusana ''Jawi Jangkep''. Peserta kirab yang berada di barisan paling depan adalah sekelompok kerbau albino (''kebo bule'') bernama keturunan kerbau pusaka Kyai Slamet, sedangkan barisan para pembawa pusaka berada di belakangnya.<ref>[https://belajar.kemdikbud.go.id/PetaBudaya/Repositorys/malam_satu_suro/ Peringatan Malam Satu Suro - Rumah Belajar]</ref>
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Acara ini diselenggarakan oleh [[Keraton Surakarta]] dan [[Pura Mangkunegaran]] pada malam hari menjelang tanggal [[Satu Suro|1 Sura]]. Acara ini ditujukan untuk merayakan Tahun Baru Jawa [[Satu Suro|1 Sura]]. Rute yang ditempuh oleh kirab yang diselenggarakan oleh Keraton Surakarta kurang lebih sejauh 3&nbsp;km yaitu Keraton Surakarta - Alun-Alun Utara - Gladag - Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten Mulyadi - Jl. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi - Gladag kemudian kembali ke Keraton Surakarta lagi. Pusaka-pusaka yang memiliki daya magis tersebut dibawa oleh para abdi dalem yang berbusana ''Jawi Jangkep''. Peserta kirab yang berada di barisan paling depan adalah sekelompok kerbau albino (''kebo bule'') bernama keturunan kerbau pusaka Kyai Slamet, sedangkan barisan para pembawa pusaka berada di belakangnya.
 
==== Sekaten ====
Baris 380 ⟶ 376:
Sekaten diadakan setiap bulan Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal 12 Mulud diselenggarakan Grebeg Mulud. Kemudian diadakan pesta rakyat selama dua minggu. Selama dua minggu ini pesta rakyat diadakan di Alun-Alun Utara. Pesta rakyat menyajikan pasar malam, arena permainan anak dan pertunjukan-pertunjukan seni dan akrobat. Pada hari terakhir sekaten, diadakan kembali acara grebeg di Alun-Alun Utara. Upacara sekaten diadakan pertama kali pada masa pemerintahan [[Kesultanan Demak]].<ref>{{en}} [http://www.thejakartapost.com/news/2011/02/16/%E2%80%98sekaten%E2%80%99-celebrating-prophet%E2%80%99s-birthday.html The Jakarta Post: ‘Sekaten’: Celebrating the Prophet’s birthday]</ref>
 
==== Grebeg SudiroSudira ====
[[Grebeg Sudiro|Grebeg Sudira]] diadakan untuk memperingati Tahun Baru Imlek dengan perpaduan budaya Tionghoa-Jawa. Festival yang dimulai sejak 2007 ini biasa dipusatkan di daerah [[Pasar Gede Harjonagoro|Pasar Gedhe]] dan Balong (di Kelurahan Sudiroprajan) dan Balai Kota Surakarta.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2011/02/02/a-javanesechinese-%E2%80%98imlek%E2%80%99-solo.html The Jakarta Post: A Javanese-Chinese ‘Imlek’ for Solo]</ref>
 
==== Grebeg Mulud ====
Diadakan setiap tanggal 12 Mulud untuk memperingati hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Grebeg Mulud merupakan bagian dari perayaan Sekaten. Dalam upacara ini para abdi dalem dengan berbusana ''Jawi Jangkep Sowan Keraton'' mengarak gunungan (''pareden'') dari Keraton Surakarta ke [[Masjid Agung Surakarta]]. Gunungan terbuat dari berbagai macam sayuran dan penganan tradisional. Setelah didoakan oleh ''ngulamadalem'' (ulama keraton), satu buah gunungan kemudian akan diperebutkan oleh masyarakat pengunjung dan satu buah lagi dibawa kembali ke keraton untuk dibagikan kepada para abdi dalem.<ref>[https://tirto.id/grebeg-maulud-dan-cara-syiar-islam-para-wali-daix Grebeg Maulud dan Cara Syiar Islam Para Wali]</ref>
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Diadakan setiap tanggal 12 Mulud untuk memperingati hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Grebeg Mulud merupakan bagian dari perayaan Sekaten. Dalam upacara ini para abdi dalem dengan berbusana ''Jawi Jangkep Sowan Keraton'' mengarak gunungan (''pareden'') dari Keraton Surakarta ke [[Masjid Agung Surakarta]]. Gunungan terbuat dari berbagai macam sayuran dan penganan tradisional. Setelah didoakan oleh ''ngulamadalem'' (ulama keraton), satu buah gunungan kemudian akan diperebutkan oleh masyarakat pengunjung dan satu buah lagi dibawa kembali ke keraton untuk dibagikan kepada para abdi dalem.
 
==== Tinggalandalem Jumenengan ====
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
[[Berkas:Sacred Dance Bedhoyo Ketawang A.JPG|jmpl|250px|Tarian Sakral [[Bedaya Ketawang|Bedhaya Ketawang]].]]
Diadakan setiap tanggal 2 Ruwah untuk memperingati hari ulang tahun penobatan Sri Susuhunan Surakarta. Dalam acara ini sang raja duduk di atas ''dampar'' (singgasana) di [[Keraton Surakarta|Pendapa Agung Sasana Sewaka]] dengan dihadap oleh para abdi dalem dan bangsawan sambil menyaksikan tari sakral, [[Bedaya Ketawang|Tari Bedhaya Ketawang]], yang ditarikan oleh sembilan remaja putri yang belum menikah. Para penari terdiri dari para ''wayahdalem'', ''sentanadalem'', dan kerabat raja lainnya atau dapat juga penari umum yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.<ref>[http://infobimo.blogspot.com/2019/01/sejarah-tari-bedhaya-ketawang.html Sejarah Tari Bedhaya Ketawang dan Makna Filosofisnya]</ref>
 
==== Grebeg Pasa ====
Baris 413 ⟶ 407:
Demikian pula [[Solo Batik Fashion]] adalah sebuah peragaan busana batik tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah di tempat-tempat terbuka supaya dapat dinikmati oleh segenap warga Surakarta. Peragaan batik ini diadakan setiap tahun pada bulan Juli sejak tahun [[2009]].
 
=== Wisata kulinerKuliner ===
[[Berkas:Galabo.jpg|jmpl|300px|Deretan penjual makanan tradisional Surakarta di Galabo.]]
Solo atau Surakarta dan sekitarnya terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional. Di antara lain : [[sate kambing|Sate Kambing]], [[nasi liwet|Nasi Liwet]], [[timlo|Timlo Solo]], [[gudeg|Nasi Gudeg,]] Gudeg Ceker, [[pecel]] nDeso, [[Cabuk rambak|Cabuk Rambak]], Bestik Solo, [[selat Solo]], [[Mi ayam|Mie Ayam]], [[Bakso]], [[Srabi Solo]], [[Intip]], [[tengkleng]], Roti Mandarin, [[Sosis Solo]], [[kambing guling|Kambing Guling]], [[sate buntel|Sate Buntel]], Sate Kere, Sop Manten, Bakmi Ketoprak, dll.<ref name="kuliner">[http://bappeda.surakarta.go.id/category/potensi-wisata/wisata-kuliner Wisata Kuliner]</ref>
Baris 449 ⟶ 443:
* menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam [[Badan Perwakilan]].
 
=== Pernikahan adatAdat ===
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
[[Pernikahan adat Surakarta]] juga memiliki ciri-ciri yang khusus, mulai dari lamaran, persiapan pernikahan, hingga upacara siraman dan midodareni.
Baris 462 ⟶ 456:
Batik Surakarta memiliki ciri pengolahan yang khas: warna kecoklatan (sogan) yang mengisi ruang bebas warna, berbeda dari gaya Yogyakarta yang ruang bebas warnanya lebih cerah. Pemilihan warna cenderung gelap, mengikuti kecenderungan batik pedalaman. Jenis bahan batik bermacam-macam, mulai dari sutra hingga katun, dan cara pengerjaannya pun beraneka macam, mulai dari [[batik tulis]] hingga [[batik cap]]. Setiap tahunnya Surakarta juga mengadakan [[Karnaval Batik Solo]] dan mulai tahun [[2010]] pemerintah kota Surakarta mengoperasikan bus yang bercorak batik bernama [[Batik Solo Trans]].
 
=== Budaya populerPopuler ===
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Sungai [[Bengawan Solo]] menjadi inspirasi dari [[Bengawan Solo (lagu)|lagu]] yang diciptakan oleh [[Gesang]] pada tahun 1940-an. Lagu ini menjadi populer di negara-negara di Asia. Selain itu, sungai ini pun telah menjadi judul tiga film, yaitu dua film berjudul "''Bengawan Solo''" tahun [[Bengawan Solo (film 1949)|1949]] dan [[Bengawan Solo (film 1971)|1971]], serta satu film berjudul ''[[Di Tepi Bengawan Solo]]'' (1951). Film-film lain yang mengambil tema Surakarta antara lain adalah: ''[[Putri Solo]]'' (1953) dan ''[[Bermalam di Solo]]'' (1962).
Baris 471 ⟶ 465:
Ada beberapa surat kabar yang beroperasi di daerah Surakarta, antara lain [[Solo Pos]], Radar Solo (grup Jawapos), dan Joglosemar (surat kabar Jogja, Solo, Semarang). Selain itu ada pula puluhan [[Daftar stasiun radio di Indonesia#Surakarta|stasiun radio di Surakarta]] dan beberapa televisi lokal yang beroperasi di Surakarta, seperti [[TATV Solo|TATV]] (Terang Abadi Televisi) dan [[MTA TV]].
 
== Tokoh-tokohTokoh dari Surakarta ==
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van Zijne Hoogheid Pakoe Boewono X de soesoehoenan van Soerakarta TMnr 10001885.jpg|jmpl|[[Pakubuwana X|Sunan Pakubuwana X]] (memerintah tahun 1893-1939), raja terbesar [[Kasunanan Surakarta]] dan salah satu [[Pahlawan Nasional Indonesia]].]]
Baris 478 ⟶ 472:
Dari bidang politik terdapat antara lain mantan ketua MPR [[Amien Rais]] dan [[Wiranto]], sedangkan dari bidang seni dan sastra ada sederet tokoh, antara lain [[Basuki Abdullah]], [[Gesang]], [[Luluk Purwanto]], [[Radjiman Wedyodiningrat]], [[Basuki (pelawak)|Basuki]], [[Rangga Warsita]], [[Rendra]], [[Teguh Srimulat]], [[Waljinah]], [[Wahjoe Sardono]], [[Nunung]], [[Yasadipura I]], [[Yasadipura II]], [[Didi Kempot]], [[Setiawan Djodi]], dan [[Mamiek Prakoso]]. Dari bidang olahraga terdapat petenis [[Wynne Prakusya]], pelari tercepat di Asia Tenggara, [[Suryo Agung]], pembalap Formula 1 [[Rio Haryanto]], grandmaster [[Edhi Handoko]], serta pebulu tangkis [[Icuk Sugiarto]], [[Rudy Gunawan]], dan [[Bambang Suprianto]].
 
== Kota kembarKembar ==
* {{flagicon|Bulgaria}} [[Montana, Bulgaria|Montana]], [[Bulgaria]]<ref>{{cite web
| last =