Ānanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 138:
Selain itu, karena mampu mengingat banyak ajaran sang Buddha, ia disebut sebagai orang terdepan dalam hal "banyak mendengar" ({{lang-pi|bahussuta|italic=yes |link=no}}, {{lang-sa|bahuśruta|italic=yes |link=no}}, {{Lang-zh|p=Duowen Diyi}}).{{sfn |Findly |2003 |page=375}}{{sfn |Buswell |Lopez |2013}} Ānanda dikenal karena ingatannya yang handal,<ref name="Mohr" /> yang mengkhususkan diri dalam membantu mengingat ajaran-ajaran sang Buddha. Ia juga mengajarkan para murid lain untuk mengingat doktrin Buddha. Karena itu, Ānanda menjadi dikenal sebagai "Bendahara [[Dharma (Buddhisme)|Dhamma]]" ({{lang-pi |Dhamma-bhaṇḍāgārika|italic=yes |link=no}}, {{lang-sa |Dharma-bhaṇḍāgārika|italic=yes |link=no}}),<ref name="Sarao" />{{sfn |Filigenzi |2006 |p=271}} ''Dhamma'' ({{lang-sa|Dharma|link=no |italic=yes}}) yang merujuk kepada doktrin sang Buddha.<ref name="Bodhi" /> Menjadi orang yang mendampingi sang Buddha sepanjang sebagian besar masa hidupnya, Ānanda dalam beberapa hal merupakan saksi hidup dari sang Buddha, tanpa campur tangan ''saṅgha''.{{sfn |Filigenzi |2006 |page=271}} Selain kemampuan ingatannya, Ānanda juga menyatakan bahwa, sebagai sepupu sang Buddha, ia gemar menanyai pertanyaan-pertanyaan langsung kepada sang Buddha. Contohnya, setelah [[Mahavira|Mahāvira]] menjemput ajal dan konflik-konflik yang kemudian dikisahkan di antara komunitas [[Jain]], Ānanda bertanya kepada sang Buddha soal bagaimana masalah-masalah semacam itu dapat dicegah setelah sang Buddha mangkat.{{sfn |Clasquin |2013 |page=7}}{{sfn |Gethin |2001 |page=232}}{{refn |group=note |Sang Buddha menjawabnya dengan mengumpamakan peran seorang guru, murid dan ajaran, dan menyatakan bahwa ia sendiri juga telah memproklamasikan ajarannya.<!--232-3--> Ia menyatakan bahwa sengketa soal [[vinaya|disiplin sangha]] bukanlah masalah besar, melainkan sengketa soal "wadah dan cara".<!--234-->{{sfn |Gethin |2001 |pages=232{{en dash}}4}}}} Namun, Findly berpendapat bahwa tugas Ānanda untuk mengingat ajaran-ajaran sang Buddha secara akurat dan tanpa campur tangan, merupakan "sebuah muruah dan kewajiban". Ānanda dapat mengingat banyak ajaran, namun ini juga diisi dengan hal yang tak tercantum pada ajaran tersebut, serta mengkhawatirkan akan adanya campur tangan dari ajaran yang ia dengar.{{sfn |Findly |2003 |pages=375{{en dash}}6}} Pada beberapa kali, Ānanda diperingatkan oleh murid lain bahwa ia harus mengurang-ngurangi waktunya dalam berbincang dengan kaum awam, dan lebih banyak melakukan praktek sendiri.<!--372, 390--> Bahkan meskipun Ānanda giat mempraktekkan meditasi selama jangka panjang, ia kurang memiliki [[samadhi|konsentrasi meditatif]] ketimbang murid utama lainnya.<!--391-->{{sfn |Findly |2003 |pp=372, 390{{en dash}}1}} Sehingga, kebenaran dari sifat Ānanda tergantung pada apakah seseorang menyoroti akhlaknya sebagai biksu atau akhlaknya sebagai murid, dan orang yang mengingat ceramah-ceramah tersebut.{{sfn |Findly |2003 |pages=375{{en dash}}6}}
[[File:039 Ananda (25595327227).jpg|left|thumb |Relief Jawa Timur dari Ānanda, yang digambarkan sedang meneteskan air mata.|upright=1.2]]
 
Dari sudut pandang sastra dan pedagogi, Ānanda sering dijadikan sebagai sebuah jenis dari ''[[foil (sastra)|foil]]'' dalam teks-teks, sebagai murid yang belum tercerahkan dari sang Buddha yang telah tercerahkan.{{sfn |Shaw |2006 |p=115}}<ref>{{cite book |last1=Swearer |first1=Donald K. |title=The Buddhist World of Southeast Asia |date=1995 |publisher=[[SUNY Press]] |isbn=978-0-7914-2459-9 |page=209 |url=https://books.google.com/?id=kFBR2cMDD8sC}}</ref> Karena orang yang berjalan mendampingi dapat diidentifikasikan dengan Ānanda, sang Buddha dapat menyampaikan ajaran-ajaran kepada masyarakat lewat Ānanda dengan mudah.{{sfn |Shaw |2006 |p=115}}{{sfn |Findly |2003 |p=379}} Dalam beberapa hal, sifat Ānanda berseberangan dengan sang Buddha: belum tercerahkan dan orang yang membuat kesalahan. Namun, pada saat yang bersamaan, ia sepenuhnya mencurahkan pelayanannya kepada sang Buddha.{{sfn |Filigenzi |2006 |pages=270{{en dash}}1}} Sang Buddha digambarkan dalam teks-teks awal sebagai ayah dan guru untuk Ānanda, kaku namun setia. Ānanda sangat menghayati dan mengikuti sang Buddha, rela mempertaruhkan nyawanya untuk sang Buddha.{{sfn |Findly |2003 |page=375}} Ia berkabung atas kematian Buddha dan Sāriputta, dimana ia menjalin persahabatan dekat: dalam kedua kasus tersebut, Ānanda menjadi sangat terkejut.{{sfn |Witanachchi |1965 |p=533}} Namun, keyakinan Ānanda terhadap sang Buddha melebihi keyakinan kepada orang lain, khususnya umat Buddha, bertentangan dengan keyakinan dalam ajaran sang Buddha. Ini adalah susunan yang bermula dalam catatan-catatan yang mengisahkan soal dakwaan-dakwaan yang ditujukan kepada Ānanda saat Konsili Pertama.{{sfn |Findly |1992 |pp=261{{en dash}}3}} Selain itu, kelemahan Ānanda dideskripsikan dalam teks-teks menyatakan bahwa ia terkadang kurang cerdas dan kurang berpikir, yang menjadi sorotan karena perannya sebagai murid sang Buddha. Ini melibatkan hal-hal kecil seperti sikap, selain juga hal-hal paling penting, seperti penahbisan seseorang dengan tanpa masa depan sebagai murid, atau mengganggu sang Buddha pada waktu yang tidak tepat.{{sfn |Findly |2003 |pp=378{{en dash}}9}} Contohnya, suatu kali Mahākassapa menegur Ānanda dengan nada yang kaut, mengkritik fakta bahwa Ānanda berjalan dengan segerombolan besar [[sramanera]] yang nampak belum terlatih dan menghimpun reputasi yang buruk.{{sfn |Malalasekera |1960 |loc=[http://www.palikanon.com/english/pali_names/aa/aananda.htm Ānanda]}} Dalam kisah lain yang diceritakan dalam teks Sarvāstivāda, Ānanda adalah satu-satunya murid yang berniat untuk mengajarkan [[ṛddhi|penguasaan fisik]] kepada Devadatta, yang kemudian akan dipakai dalam upaya untuk menghabisi sang Buddha. Namun, menurut teks Mahīśāsaka, saat Devadatta berbalik melawan sang Buddha, Ānanda tak didorong olehnya, dan memilih untuk melawannya dalam pertemuan formal.<ref>{{cite journal |last1=Bareau |first1=André |authorlink1=André Bareau |title=Les agissements de Devadatta selon les chapitres relatifs au schisme dans les divers Vinayapitaka |language=fr |trans-title=The Actions of Devadatta According to Chapters Related to Schism in the Various ''Vinayapitakas'' |journal=[[Ecole française d'Extrême-Orient|Bulletin de l'Ecole française d'Extrême-Orient]] |date=1991 |volume=78 |issue=1 |pages=92, 94{{en dash}}5, 107, 109{{en dash}}10 |doi=10.3406/befeo.1991.1769 |url=https://www.persee.fr/doc/befeo_0336-1519_1991_num_78_1_1769}}</ref> Pertumbuhan spiritual Ānanda pada masa berikutnya banyak dibahas dalam teks-teks Buddha, dan pernyataan umum menyatakan bahwa Ānanda lebih lamban ketimbang murid lain karena perhatian duniawinya dan perhatiannya terhadap umat Buddha, keduanya berakar dalam perannya sebagai perantara antara sang Buddha dan kaum awam.{{sfn |Findly |2003 |p=373}}
 
=== Menyebarkan ajaran ===
Setelah sang Buddha mangkat, beberapa sumber menyatakan bahwa Ānanda sering singgah di India Barat, di kawasan [[Kosambi|Kosambī]] ({{lang-sa|Kausambī |link=no}}), dimana ia mengahar sebagian besar muridnya.{{sfn |Baruah |2000 |p=10}}{{sfn |Hirakawa |1993 |p=85}} Sumber lain menyatakan bahwa ia singgah di sebuah sangha yang terletak di [[Veḷuvana]] ({{lang-sa|Veṇuvana|link=no}}).{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Veṇuvanavihāra}} Beberapa murid Ānanda menjadi orang menonjol. Menurut sumber-sumber Sanskerta pasca-kanonikal seperti [[Divyavadana|Divyavadāna]] dan [[Asokavadana|Aśokavadāna]], sebelum sang Buddha mangkat, sang Buddha meminta Ānanda agar membujuk murid Ānanda, Majjhantika ({{lang-sa|Madhyāntika|link=no}}) untuk datang ke Udyāna, [[Kashmir]], untuk menyebarkan ajaran sang Buddha disana.{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Madhyāntika}}{{sfn |Baruah |2000 |page=8}} Mahākassapa membuat sebuah prediksi bahwa kelak murid Ānanda lainnya, [[Shanavasa|Sāṇavāsī]] ({{lang-sa|Śāṇakavāsī, Śāṇakavāsin atau Śāṇāvasika|link=no}}), akan memberikan banyak hadiah kepada ''saṅgha'' di [[Mathura|Mathurā]], pada sebuah perayaan yang didanai dari laba usaha yang sukses. Setelah acara tersebut, Ānanda sukses membujuk Sāṇavāsī untuk ditahbiskan dan menjadi muridnya.{{sfn |Strong |1994 |p=65}}{{sfn |Baruah |2000 |pages=8, 453}} Ānanda kemudian membujuk Sāṇavāsī dengan menekankan bahwa Sāṇavāsī sekarang dapat membuat banyak hadiah materil, namun tidak dengan "[[dhammadāna|hadiah Dhamma]]". Saat ditanyai alasannya, Ānanda menjawab bahwa Sāṇavāsī dapat memberikan hadiah Dhamma dengan [[pabbajja|ditahbiskan menjadi biksu]], yang merupakan alasan yang membuat Sāṇavāsī memilih untuk ditahbiskan.{{sfn |Strong |1994 |p=65}}
 
== Catatan ==