Zhang Xueliang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Biografi
Baris 1:
{{Infobox President
|name = Zhang Xueliang <br> 張學良
|nationality = ChinaTiongkok
|image = Zhang_Xueliang.jpg
|order = '''Panglima Perang [[Manchuria]]'''
Baris 7:
|term_end = 4 Januari 1929
|predecessor = [[Zhang Zuolin]]
|successor = ''kosong''
|birth_date = {{birth date|1901|6|3|df=y}}
|birth_place = Haicheng, [[Liaoning|Provinsi Fengtian]],<br/>[[Dinasti Qing]]
|death_date = {{nowrap|{{death date and age|2001|10|15|1901|6|3|df=y}}}}
|death_place = [[Honolulu]], [[Hawaii]], [[Amerika Serikat]]
| nickname = Marsekal Muda
|party = KlikKelompok Fengtian
|relationsparents = [[Zhang Zuolin]] </small>(ayah)</small><br/> Zhao Chungui </small>(ibu pertama)</small><br/> Lu Shouxuan </small>(ibu kedua)</small> <br> Zhang Guanying <small>(saudaratiri)</small>
|religion = Kristen
|spouse = [[:zh:于鳳至|Yu Fengzi]] <small>(menikah 1916–1964)</small><br/>[[:zh:趙一荻|Zhao Yidi]] <small>(menikah 1964–2000)</small>
|children = Zhang Lulin<br />Zhang Luyu<br />Zhang Luying<br />Zhang Luxun<br />Zhang Luqi
|relations = [[Zhang Zuolin]] <small>(ayah)</small> Zhao Chungui <small>(ibu pertama)</small> Lu Shouxuan <small>(ibu kedua)</small> <br> Zhang Guanying <small>(saudara)</small>
|relatives = Zhang Guanying<br >Zhang Xueliang<br>Zhang Huaiying<br> Zhang Xueming<br> Zhang Huaitong<br> Zhang Xuezheng<br> Zhang Huaiqing<br> Zhang Huaixi<br> Zhang Xuesi<br> Zhang Xuesen<br> Zhang Xuejun<br> Zhang Xueyan<br> Zhang Huaimin<br> Zhang Xuequan
<br> Zhang Xueliang <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Huaiying <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Xueming <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Huaitong <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Xuezheng <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Huaiqing <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Huaixi <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Xuesi <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Xuesen <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Xuejun <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Xueyang <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Huaimin <small>(saudara)</small>
<br> Zhang Xuequan <small>(saudara)</small>
|battles = Konflik Sino-Soviet<br/>Dataran Tengah Perang<br/>[[Insiden Mukden]]<br/>Insiden Xi'an
|allegiance = {{negara|Republik China}} [[Republik China]]
|serviceyears = 1915–1936
|branch = {{flagicon|Republik China}} [[Tentara Revolusioner Nasional]]
|rank = Jenderal Angkatan Darat
|battles = [[SinoKonflik Tiongkok-Soviet conflict (1929)|Sino-Soviet conflict]]<br/>[[CentralPerang Plains WarZhongyuan]]<br/>[[Insiden Mukden Incident]]<br/>[[Battle ofPertempuran Rehe]]
}}
 
'''Zhang Xueliang''' atau '''Chang Hsüeh-liang''' ({{lahirmati|Haicheng, [[Liaoning|Provinsi Fengtian]]|3|6|1901|[[Honolulu]], [[Hawaii]], [[Amerika Serikat]]|4|10|2001}}) merupakan seorang panglima perang nasionalis Tiongkok ([[Kuomintang)]]. Pada tanggal [[12 Desember]] [[1936]], dia menculik [[Chiang Kai-shek]] di [[Xi’an]] yang terkenal sebagai [[Insiden Xi’an]]. Tujuan penculikan ini adalah memaksa Chiang menghentikan perang saudara terhadap komunis dan bekerja sama dengan mereka untuk melawan invasi Jepang. Setelah insiden itu, Zhang dikenakan [[tahanan rumah]] sampai pada sampai kemudian dibebaskan oleh [[Lee Teng-hui]] pada tahun [[1990]]. Pada [[15 Oktober]] [[2001]], Zhang Xueliang tutup usia akibat [[kanker paru-paru]] yang dideritanya.
 
== Lihat pulaBiografi ==
 
=== Kehidupan awal ===
* [[Insiden Xi'an]]
Lahir di Haicheng, [[Liaoning]] pada tahun 1901, Zhang mengenyam pendidikan [[sekolah rumah]] Ia tidak seperti ayahnya yang merasa nyaman bekerja di perusahaan orang [[Dunia barat|Barat]]. Ia lulus dari [[Akademi Militer]] Fengtian{{Efn |Fengtian sekarang menjadi [[Shenyang]], ibu kota provinsi [[Liaoning]] sejak 1929, Fengtian dalam bahasa [[suku Manchu|Manchu]] disebut Mukden.}}, kemudian diangkat menjadi [[Kolonel]] di [[Angkatan Bersenjata]] Fengtian, dan ditunjuk sebagai komandan pengawal ayahnya pada tahun 1919. Pada 1921 ia dikirim ke Jepang untuk belajar di bidang pergerakan militer, di sana ia mengembangkan minat khususnya terhadap pesawat terbang. Setelah itu ia turut membesarkan korps angkatan udara di Angkatan Bersenjata Fengtian, yang kemudian banyak digunakan dalam pertempuran yang terjadi di dalam [[Tembok Besar]] selama tahun 1920-an. Pada 1922, ia dipromosikan menjadi [[Mayor Jenderal]] dan memimpin tentara dalam skala besar seukuran [[Angkatan Bersenjata]]. Dua tahun kemudian, ia diangkat menjadi komandan unit udara. Setelah kematian ayahnya pada tahun 1928, ia menggantikannya sebagai pemimpin Pasukan Pemelihara Perdamaian Timur Laut (populer disebut "Tentara Timur Laut", (东北军) ''Dōngběi Jūn''), yang menguasai wilayah timur laut Tiongkok di provinsi [[Heilongjiang]], [[Liaoning]], dan [[Jilin]].<ref>{{cite encyclopedia|encyclopedia=China at War: An Encyclopedia|editor1-first=Xiaobing|editor1-last=Li|publisher=ABC-CLIO|year=2012|article=Zhang Xueliang (Chang Hsueh-liang) (1901-2001)|page=531}}</ref> Pada bulan Desember tahun yang sama ia menyatakan kesetiaannya kepada [[Kuomintang]] (KMT), Partai Nasionalis Tiongkok.
* [[Zhang Zuolin]]
 
=== Panglima perang untuk jenderal republik ===
[[File:Zhang Xueliang and Chiang Kai-shek.jpg|thumb|Zhang dan Chiang Kai-Shek pada November 1930.]]
 
Orang Jepang meyakini bahwa Zhang Xueliang, yang dikenal sebagai seorang penakluk wanita dan pecandu opium, akan jauh lebih tunduk pada pengaruh Jepang daripada ayahnya. Atas dasar pemikiran ini, seorang perwira Jepang [[Tentara Kwantung]] membunuh ayahnya yang bernama [[Zhang Zuolin]] (''"Si Marsekal Tua"'') dengan cara meledakkan sebuah bom yang ditaruh di atas gerbong kereta api yang ditumpanginya ketika sedang melintasi rel kereta api yang ada di bawah sebuah jembatan. Zhang muda secara mengejutkan ternyata lebih mandiri dan terampil daripada yang diperkirakan oleh siapa pun. Dengan bantuan dari ''William Henry Donald'' seorang [[wartawan]] Australia, ia berhasil mengatasi kecanduan opiumnya dan menyatakan dukungannya kepada [[Chiang Kai-shek]], yang kemudian mengarah kepada pembentukan [[Reunifikasi Tiongkok]] pada tahun 1928.
 
Dia diberi julukan ''"Pahlawan Sejarah"'' (千古功臣) oleh [[sejarawan]] [[Republik Rakyat Tiongkok|RRT]] karena keinginannya yang besar untuk menyatukan kembali Tiongkok dan mengusir penjajah Jepang, serta bersedia membayar harga untuk menjadi "wakil" pemimpin Tiongkok (bukan semata-mata hanya karena jasanya yang telah mendukung [[Kuomintang]]). Untuk membuktikan bahwa komandonya bukan karena pengaruh atau tekanan dari Jepang, ia mengeksekusi mati dua pejabat pro-Tokyo yang terkemuka di hadapan para tamu yang sedang berkumpul di sebuah pesta makan malam pada bulan Januari 1929. Itu adalah sebuah keputusan yang sangat sulit yang harus ia ambil pada saat itu, karena kedua belah pihak memiliki kekuasaan atas nyawa orang lain. Zhang adalah seorang [[kritikus]] yang tajam terhadap banyak kebijakan [[Uni Soviet]] yang melemahkan posisi kedaulatan Tiongkok selama era [[Konflik Tiongkok-Soviet (1929)]], termasuk campur tangan [[Uni Soviet|Soviet]] dalam urusan [[Mongolia Luar]]. Ketika era [[konflik Tiongkok-Soviet (1929)]] ia berusaha merebut sebagian kendali [[Jalur Kereta Api Timur Jauh Tiongkok]] di [[Heilongjiang]] dari Soviet tetapi gagal karena dipukul mundur oleh [[Tentara Merah]].<ref>{{cite book|title=Democracy and Socialism in Republican China: The Politics of Zhang Junmai (Carsun Chang), 1906-1941|first=Roger B|last=Jeans|publisher=Rowman & Littlefield|year=1997|page=108}}</ref> Pada saat yang sama, ia menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat.
 
[[File:Zhang Xueliang and Chiang Kai-shek4.jpg|thumb|Zhang dan Chiang dengan istri mereka masing-masing, Yu Fengzhi dan [[Soong May-ling]].]]
 
Pada tahun 1930, ketika panglima perang [[Feng Yuxiang]] dan [[Yan Xishan]] mencoba untuk menggulingkan pemerintahan Nasionalis [[Kuomintang]] pimpinan Chiang Kai-shek dalam [[Perang Zhongyuan]], Zhang yang mendukung pembentukan pemerintahan [[Nanjing]], berperang melawan panglima perang Utara agar dapat mengendalikan jalur kereta api utama di [[Hebei]] dan memperoleh keuntungan dari pungutan [[cukai|bea cukai]] di kota pelabuhan [[Tianjin]]. Setahun kemudian, dalam [[Insiden Mukden]]{{Efn |Mukden adalah nama dalam bahasa [[suku Manchu|Manchu]] untuk kota Fengtian, sekarang kedua nama tersebut telah diubah menjadi [[Shenyang]], yang menjadi ibu kota provinsi [[Liaoning]] sejak 1929.}} 18 September, Jepang menyerang pasukan Zhang di kota [[Shenyang]], [[Liaoning]] untuk memprovokasi [[perang total]] dengan Tiongkok, sesuatu yang tidak diinginkan terjadi oleh Chiang karena pada saat itu pasukannya masih belum terlalu kuat.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.britannica.com/biography/Chiang-Kai-shek|title=Chiang Kai-shek {{!}} Biography & Facts|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2018-12-05}}</ref> Disesuaikan dengan [[strategi]] Chiang, pasukan Zhang ditarik mundur dari garis depan tanpa terlibat dalam peperangan yang berarti. Jepang kemudian menguasai wilayah timur laut yang sebelumnya dikuasai oleh Zhang dalam peristiwa [[Invasi Jepang ke Manchuria]].<ref>{{cite book|title=The Generalissimo: Chiang Kai-shek and the Struggle for Modern China|editor-first=|editor-last=|first=Jay|last=Taylor|volume=|edition=illustrated|year=2009|publisher=Harvard University Press|url=https://books.google.com/?id=03catqbPCmgC&pg=PA93&dq=ma+fuxiang#v=onepage&q=ma%20fuxiang&f=false|page=93|isbn=0674033388|accessdate=24 April 2014| ref=harv }}</ref> Ada spekulasi yang mengatakan bahwa Chiang Kai-Shek menulis surat kepada Zhang untuk memintanya menarik mundur pasukannya, tetapi Zhang kemudian menyatakan bahwa ia sendiri yang mengeluarkan perintah tersebut. Zhang tampaknya juga menyadari betapa lemah pasukannya dibandingkan dengan kekuatan [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]] dan ia juga berharap dapat mempertahankan kedudukannya dengan memiliki pasukan yang cukup besar. Meskipun demikian, hal ini masih sejalan dengan strategi Chiang secara keseluruhan. Zhang kemudian melakukan perjalanan ke Eropa sebelum kembali ke Tiongkok untuk mengambil alih komando [[Kampanye Pengepungan]] pertama di [[Hebei]]-[[Henan]]-[[Anhui]] dan kemudian di daerah Barat Laut.
 
*=== [[Insiden Xi'an]] ===
{{Informasi lebih lanjut | Insiden Xi'an}}
Pada 6 April 1936, Zhang bertemu dan berunding dengan [[Zhou Enlai]], delegasi [[Partai Komunis Tiongkok|PKT]] untuk mengakhiri [[Perang Saudara Tiongkok]]. Pemimpin KMT Chiang Kai-shek pada waktu itu mengambil posisi non-agresif terhadap Jepang dan menganggap komunis jauh lebih berbahaya bagi Republik Tiongkok daripada Jepang, dan strategi keseluruhannya adalah memusnahkan komunis terlebih dahulu, baru setelah itu fokus melawan Jepang.<ref name=":0" /> Dia percaya bahwa "[[komunisme]] adalah penyakit kanker sedangkan Jepang hanya merupakan luka ringan." Demam kemarahan kaum Nasionalis yang sedang meningkat terhadap Jepang pada saat itu membuat pendapat Chiang ini sangat tidak populer, sehingga menyebabkan Zhang berencana menculik Chiang yang kemudian dikenal sebagai [[Insiden Xi'an]].
 
Pada 12 Desember 1936, Zhang dan Jenderal [[Yang Hucheng]] berhasil menculik Chiang dan memenjarakannya sampai dia setuju untuk membentuk [[Front Persatuan Kedua]], suatu front persatuan dengan komunis untuk bersama-sama melawan [[Penyerbuan|invasi]] Jepang. Setelah [[negosiasi|bernegosiasi]], Chiang akhirnya setuju untuk bersatu dengan komunis dan mengusir Jepang dari Tiongkok. Ketika Chiang dibebaskan, Zhang memutuskan untuk kembali ke ibu kota bersamanya. Ketika mereka sudah berada jauh dari pasukan yang setia kepada Zhang, Chiang menyuruh pasukannya menjadikan Zhang sebagai [[tahanan rumah]]. Sejak saat itu, ia berada di bawah pengawasan ketat pasukan Nasionalis secara terus menerus dan selalu tinggal di dekat ibu kota Nasionalis, kemana pun ibu kota itu dipindahkan.
 
=== Kehidupan selanjutnya dari tahun 1949 ===
{{Informasi lebih lanjut | Dari Republik Tiongkok mundur ke Taiwan}}
[[File:Zhang Xueliang's former residence,Wufeng, Hsinchu, Taiwan.jpg|thumb|Bekas tempat kediaman Zhang Xueliang di distrik Wufeng, [[kota Hsinchu]], [[Taiwan]].]]
 
Pada tahun 1949, Zhang dipindahkan ke [[Taiwan]], di mana ia tetap sebagai [[tahanan rumah]] namun dengan pengawasan yang jauh lebih longgar selama 40 tahun ke depan, ia menempati sebuah [[villa]] di pinggiran utara kota [[Taipei]] di mana ia sesekali menerima tamu. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mempelajari sastra zaman [[Dinasti Ming]], [[bahasa Manchu]], mengoleksi kipas lukis tradisional Tiongkok, [[kaligrafi Tionghoa]], dan karya seni dari para seniman terkenal (sebuah lelang yang digelar oleh rumah lelang [[Sotheby's]] pada 10 April 1994, bertajuk "Dingyuanzhai" (定远斋) yang diambil dari nama studionya, sukses besar melelang koleksinya yang berjumlah 200 lebih karya seni). Zhang juga rajin membaca [[Alkitab]] [[Perjanjian Baru]]. Pada tahun 1964, ia secara resmi menikahi Edith Zhao (Zhao Yidi), putri seorang pejabat senior, yang meninggalkan keluarganya di usia remaja untuk menjadi sahabat Zhang, dia juga menemani Zhang selama di pengasingan. Istri pertamanya Yu, mengatakan bahwa dia sangat tersentuh oleh kesetiaan yang telah ditunjukkan oleh Edith terhadap Zhang, sehingga dia membebaskan suaminya dari janji sumpah setia pernikahannya. Zhang bersama Edith menjadi orang [[Kekristenan|Kristen]] yang taat, mereka bersama-sama dengan keluarga Chiang Kai-Shek secara teratur menghadiri [[kebaktian protestan|kebaktian]] Minggu di [[Kapel]] [[Gereja Metodis]] di [[Distrik Shilin | Shilin]], pinggiran kota Taipei. Setelah kematian Chiang pada tahun 1975, kebebasannya secara resmi dipulihkan.
 
Dia ber[[imigrasi]] ke [[Honolulu]], [[Hawaii]], pada tahun 1993. Banyak persyaratan yang diwajibkan kepadanya oleh Pemerintah [[Republik Rakyat Tiongkok]] jika dia ingin mengunjungi [[Tiongkok Daratan]], Zhang mengklaim karena kedekatan politiknya dengan [[Kuomintang | KMT]] yang membuatnya ditolak masuk ke Tiongkok. Dia meninggal karena [[radang paru-paru]] pada usia 100 tahun {{Efn |Usianya sering disebut 101 tahun karena mengikuti cara perhitungan umur orang [[Tionghoa]], di mana bayi yang baru lahir langsung terhitung berumur 1 tahun.}} di Rumah Sakit ''Straub Medical Center'' di Honolulu,<ref>{{cite web|title=Zhang Xueliang, 100, Dies; Warlord and Hero of China|publisher=The New York Times|url=https://www.nytimes.com/2001/10/19/world/zhang-xueliang-100-dies-warlord-and-hero-of-china.html?pagewanted=all|date=Oct 19,2001|access date=August 31,2019}}</ref> dan dimakamkan di Hawaii, Amerika Serikat.
 
== Dalam budaya populer ==
* Zhang diperankan oleh [[Andy Lau]] yang tampil sebagai [[cameo]] dalam film kungfu ''Drunken Master II'' 1994.
* Zhang menjadi tokoh sentral dalam film Tiongkok 1981 ''Insiden Xi'an'' (Xi'an Shibian), yang disutradarai oleh Cheng Yin, tokoh Zhang diperankan oleh Jin Ange .
* Serial TV 2007 ''Insiden Xi'an'' diproduksi dan ditayangkan di Tiongkok, aktor Hu Jun berperan sebagai Zhang.
* Zhang adalah tokoh utama dalam novel Amerika berjudul ''Soul Slip Peak'' terbitan 2013.
* Ruang baca Peter H. L. Chang yang ada di Perpustakaan Butler, [[Universitas Columbia]] diambil dari nama Zhang. Perpustakaan ini juga menyimpan koleksi surat-surat Zhang.
* [[Pabrik bir]] Beijing "Great Leap Brewing" melabeli [[produk]] Little General IPA-nya dari nama Zhang.<ref name="Asia Blog post">{{cite web|last=McDonnell|first=Justin|title=Interview: Great Leap Brewery Founder Taps Into China's Thirst for a Good Microbrew|url=http://asiasociety.org/blog/asia/interview-great-leap-brewery-founder-taps-chinas-thirst-good-microbrew|publisher=Asia Society|date=23 July 2013|accessdate=13 May 2015}}</ref>
* Serial TV Tiongkok berjudul ''Young Marshal'' (少帅) berdasarkan kisah nyata kehidupan Zhang.
 
==Catatan==
{{notelist}}
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
{{politikus-stub}}
Baris 48 ⟶ 76:
{{lifetime|1901|2001}}
 
[[Kategori:Zhang Xueliang]]
[[Kategori:Panglima Perang Tiongkok]]
[[Kategori:Marga Zhang]]
[[Kategori:Politikus Tiongkok]]