Muhammad II dari Granada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 39:
 
Selain dua kekuatan asing tersebut, Granada juga berhadapan dengan [[Banu Ashqilula]], klan Arjona lain yang awalnya bersekutu dengan Nasrid, dan memiliki kekuatan militer yang membantu pendirian kerajaan tersebut. Mereka memberontak melawan Muhammad I sejak setidaknya 1266, dan meraih bantuan dari Kastilia, saat itu berada di bawah kekuasaan [[Alfonso X dari Kastilia|Alfonso X]], yang ingin mempertahankan kekuasaannya di Granada. Alfonso mengirim pasukan yang berada di bawah kepemimpinan [[Nuño González de Lara (wafat 1275)|Nuño González de Lara]] untuk membantu Banu Ashqilula, namun kalangan bangsawan Kastilia berbeda pendapat dengan Alfonso;{{sfn|Harvey|1992|pp=38–39}} Nuño González mengakhiri pemberontakan melawan rajanya, dan disambut oleh Muhammad I.{{sfn|Harvey|1992|p=151}} Pada permulaan masa pemerintahan Muhammad II, wilayah kekuasaan Banu Ashqilula meliputi [[Málaga]] (kota terbesar kedua di keamiran tersebut setelah Granada dan pelabuhan penting di Laut Tengah) serta [[Guadix]].{{sfn|O'Callaghan|2011|p=65}}{{sfn|Harvey|1992|p=158}}
 
=== Kenaikan takhta dan negosiasi dengan Alfonso X ===
Pada 22 Januari 1273, Muhammad I jatuh dari kuda dan meninggal dunia akibat cederanya. Muhammad muda naik tahta sebagai Muhammad II. Karena ia merupakan pewaris tahta, transisi kekuasaan berjalan mulus. Tugas pertamanya adalah menghadapi pemberontakan Banu Ashqilula dan para pemberontak Kastilia yang bersekutu dengan ayahnya dan disambut di wilayah Granada. Hubungan dengan para pemberontak Kastilia, yang dipimpin oleh Nuño González dan berguna dalam mengecek Kastilia dan Banu Ashqilula, merenggang saat kedua belah pihak menyoroti hilangnya dukungan satu sama lain setelah sukses. Alfonso juga berniat berrekonsiliasi dengan beberapa pemberontak.{{sfn|Harvey|1992|p=151}}
 
Muhammad II kemudian mengadakan negosiasi Alfonso—jika ia dapat mengamankan aliansi Kastilia, ia tak akan perlu khawatir saat kehilangan dukungan dari para pemberontak.{{sfn|Harvey|1992|p=151}} Pada akhir 1273, ia dan beberapa pemimpin pemberontak mengunjungi Alfonso di istananya yang terletak di [[Sevilla]], dimana mereka disambut dengan hormat. Alfonso sepakat dengan tawaran-tawaran Granada untuk mengakhiri dukungannya untuk Banu Ashqilula dan membalasnya dengan menjadikan Muhammad sebagai vasal Alfonso, membayar 300.000 maravedí setiap tahun sebagai upeti dan mengakhiri kerjasamanya dengan para pemberontak. Namun, saat pembayaran dilakukan, Alfonso menarik tawarannya, mempertahankan dukungannya untuk Banu Ashqilula dan meminta Muhammad untuk gencatan senjata.{{sfn|Harvey|1992|p=153}}{{sfn|Kennedy|2014|p=284}}
 
==Referensi==