Flu burung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Menambahkan tabel dan gambar
Baris 6:
== Penyebab ==
{{utama|Orthomyxoviridae}}
Flu burung disebabkan oleh virus dari spesies ''Influenza A virus'', genus ''Influenzavirus A'', famili ''Orthomyxoviridae'' yang tergolong dalam [[:en:Negative-sense single-stranded RNA virus|grup V]] dalam klasifikasi Baltimore, yaitu virus dengan [[RNA]] utas tunggal negatif. Terdapat tujuh genus dalam famili ''Orthomyxoviridae'', empat di antaranya adalah virus influenza. ,<ref>{{Cite web|url=https://species.wikimedia.org/wiki/Orthomyxoviridae|title=Orthomyxoviridae|last=|first=|date=|website=Wikispecies|publisher=|archive-url=|archive-date=|dead-url=no|access-date=12 Juni 2019}}</ref><ref name=cdcai>{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/flu/avianflu/influenza-a-virus-subtypes.htm|title=Influenza type A viruses|last=|first=|date=|website=Centers for Disease Control and Prevention|publisher=|archive-url=|archive-date=|dead-url=no|access-date=17 Juni 2019}}</ref> yaitu:
 
{| class="wikitable"
* Genus ''Influenzavirus A'' menginfeksi manusia, mamalia lain, dan burung, serta menyebabkan semua pandemi flu.
|-
* Genus ''Influenzavirus B'' menginfeksi manusia dan [[anjing laut]].
! Genus
* Genus ''Influenzavirus C'' menginfeksi manusia, [[anjing]], dan [[babi]].
! Spesies peka<ref name=who13112018>{{cite web |url=https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/influenza-(avian-and-other-zoonotic) |title=Influenza (Avian and other zoonotic) |last=WHO|first= |date=13 November 2018 |website=World Health Organization |publisher= |access-date=25 Juni 2019 |quote=}}</ref>
* Genus ''Influenzavirus D'' menginfeksi babi dan [[sapi]].
|-
| ''Influenzavirus A''
| Manusia, mamalia lain, dan burung
|-
| ''Influenzavirus B''
| Manusia dan [[anjing laut]].
|-
| ''Influenzavirus C''
| Manusia dan [[babi]]
|-
| ''Influenzavirus D''
| [[Sapi]]
|}
 
=== Subtipe ===
Baris 56 ⟶ 69:
== Kejadian penyakit ==
=== Dunia ===
{| class="toccolours" cellpadding="0" cellspacing="0" style="float:right; clear:right; font-size:85%; width:400px; margin:0 0 1em 1em;"
|- bgcolor="FF0000"
! colspan="2" align="center" | Peta penyebaran global H5N1 <br>(hingga tahun 2007)
|-
| colspan="2" | [[Berkas:Global spread of H5N1 map.PNG|pus|350px|Highly pathogenic H5N1]]
|- bgcolor=#FFEFEF
| style="width:25px; height:10px; background:#FF0000;" | || → Negara dengan kematian unggas akibat H5N1.
|- bgcolor=#FFEFEF
| style="width:25px; height:5px; background:#800000;" | || → Negara dengan kematian manusia dan unggas akibat H5N1.
|}
 
Flu burung pertama kali dilaporkan pada tahun [[1878]] di [[Italia]]. Awalnya, penyakit ini disangka sebagai kolera unggas bentuk akut dan septisemik. Virusnya sendiri belum diidentifikasi dan diklasifikasikan sebagai virus influenza hingga [[1955]]. Sebelum dikenal sebagai flu burung, penyakit ini diberi nama ''fowl plague''.<ref name=aihistory>{{cite journal |last1=Lupiani|first1=Blanca|last2=Reddy|first2=Sanjay M.|date=Juli 2009|title=Review: The history of avian influenza|url=http://agrilife.org/fazd/files/2012/02/The-History-of-Avian-Influenza.pdf|journal=Comparative Immunology, Microbiology and Infectious Diseases|volume=32|issue=4|pages=311-323|doi=10.1016/j.cimid.2008.01.004|access-date=25 Juni 2019}}</ref>
 
Baris 67 ⟶ 91:
Sekitar 3,5 tahun kemudian, tepatnya pada 10 Juli [[2007]], pemerintah menetapkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 393/Kpts/PD.620/7/2007 yang menyatakan bahwa flu burung telah mewabah di 31 provinsi.<ref>{{cite book |last=Pemerintah Republik Indonesia|first= |date=10 Juli 2007|title=Keputusan Menteri Pertanian Nomor 393/Kpts/PD.620/7/2007 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Penyakit Hewan Menular Influenza pada Unggas (Avian Influenza) di Wilayah Indonesia|url=http://perundangan.pertanian.go.id/admin/k_mentan/SK-393-07.pdf|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pertanian Republik Indonesia|page= |isbn= |author-link= }}</ref> Pada masa itu, Indonesia masih terdiri dari 33 provinsi ([[Kalimantan Utara]] baru diresmikan pada tahun [[2012]]) sehingga provinsi yang masih belum dinyatakan tertular flu burung hanyalah [[Gorontalo]] dan [[Maluku Utara]]. Provinsi Gorontalo kemudian ikut tertular pada Maret 2011.<ref>{{cite news |last=Jordan|first=Ray|date=29 Desember 2011|title=Dari 33 Provinsi, Hanya Maluku Utara yang Bebas Flu Burung|url=https://news.okezone.com/read/2011/12/29/337/549096/dari-33-provinsi-hanya-maluku-utara-yang-bebas-flu-burung|work=Okezone|location= |access-date=25 Juni 2019}} </ref>
 
Flu burung akhirnya berhasil diberantas di beberapa daerah. Provinsi Maluku<ref>{{cite book |last=Pemerintah Republik Indonesia|first= |date=31 Mei 2016|title=Keputusan Menteri Pertanian Nomor 362/Kpts/PK.320/5/2016 tentang Provinsi Maluku Bebas dari Penyakit Avian Influenza pada Unggas|url=https://drive.google.com/file/d/0B7TRoPlvUOk_RTU1bERCZ2s1VGs/view|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pertanian Republik Indonesia|page= |isbn= |author-link= }}</ref> dan Maluku Utara<ref>{{cite book |last=Pemerintah Republik Indonesia|first= |date=29 Januari 2016|title=Keputusan Menteri Pertanian Nomor 87/Kpts/PK.320/1/2016 tentang Provinsi Maluku Utara Bebas dari Penyakit Avian Influenza pada Unggas|url=https://drive.google.com/file/d/0B7TRoPlvUOk_UjBDSlRYcmVVUms/view|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pertanian Republik Indonesia|page= |isbn= |author-link= }}</ref> mendapatkan status bebas dari flu burung pada unggas di tahun 2016 sedangkan Provinsi Papua<ref>{{cite book |last=Pemerintah Republik Indonesia|first= |date=26 September 2017|title=Keputusan Menteri Pertanian Nomor 600/Kpts/PK.320/9/2017 tentang Provinsi Papua Bebas dari Penyakit Avian Influenza pada Unggas|url=http://keswan.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/01/SK-Mentan-Bebas-AI_Papua.pdf|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pertanian Republik Indonesia|page= |isbn= |author-link= }}</ref> di tahun 2017.
 
=== Kasus pada manusia ===
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sejumlah kasus flu burung pada manusia. Manusia dapat terinfeksi virus flu burung subtipe(''influenza A (virus'') subtipe H5N1), A (H7N9), dan A (H9N2).<ref>{{cite web |urlname=https:who13112018//www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/influenza-(avian-and-other-zoonotic) |title=Influenza (Avian and other zoonotic) |last=WHO|first= |date=13 November 2018 |website=World Health Organization |publisher= |access-date=25 Juni 2019 |quote=}}</ref> Infeksi flu burung pada manusia pertama kali ditemukan di [[Hong Kong]] pada tahun 1997 dengan jumlah kasus 18 orang dan 6 di antaranya meninggal dunia.<ref name=who25012012>{{cite web |url=https://www.who.int/influenza/human_animal_interface/H5N1_avian_influenza_update.pdf |title=H5N1 avian influenza: Timeline of major events |last=WHO|first= |date=25 Januari 2012 |website=World Health Organization |publisher= |access-date=25 Juni 2019 |quote=}}</ref> Temuan infeksi pada manusia selanjutnya dilaporkan di [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]], [[Vietnam]], [[Thailand]], [[Kamboja]], lalu Indonesia.<ref name=who25012012/>
 
Pada [[21 Juli]] [[2005]], tiga kasus fatal terjadi di [[Tangerang]], [[Indonesia]], yang disebabkan oleh flu burung subtipe H5N1. Berbeda dengan kasus lainnya di [[Asia Tenggara]] (Vietnam, Thailand, dan Kamboja), kasus ini dianggap unik karena korban tidak banyak berhubungan dengan unggas. Pada akhir tahun 2005, Indonesia mencatat 20 kasus dengan 13 kematian.<ref name=who25012012/><ref name="whocase">{{cite web|url=https://www.who.int/influenza/human_animal_interface/2019_05_10_tableH5N1.pdf?ua=1|title=Cumulative number of confirmed human cases for avian influenza A(H5N1) reported to WHO 2003-2019|last=WHO|first=|date=10 Mei 2019|website=World Health Organization|publisher=|access-date=25 Juni 2019|quote=}}</ref>
 
Hingga 10 Mei [[2019]], WHO telah mencatat sebanyak 861 kasus dengan 455 kematian pada manusia dengan rincian sebagai berikut:<ref name=whocase/>
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:95%;"
|-
! Negara