Kelirumologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Added {{refimprove}} tag to article (TW) |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 42:
Coba amati perbedaan bentuk lagu dibawah ini (kode chord menggunakan huruf romawi I sampai VII):
* Keroncong asli memiliki bentuk lagu A - B - C. Dibawakan sebanyak dua kuplet utuh (dari atas). Berikut sepenggal alur lagu keroncong asli: | I
* Bentuk lagu langgam ada dua versi. Yang pertama A - A - B - A dengan pengulangan dari bagian A kedua. Beda sedikit pada versi kedua, yakni pengulangannya langsung pada bagian B. Berikut sepenggal alur lagu langgam: | I
* Stambul memiliki bentuk lagu A - A. Setelah interlude biasanya diulang dari bagian A ke dua. Berikut ini adalah sepenggal alur lau stambul: | I
Melihat begitu mencoloknya perbedaan antara ketiganya, maka penyebutan keroncong tidak serta-merta berdasar pada kesamaan irama saja, namun juga meneliti bentuk lagu (progresi chord).
Baris 55:
Secara lebih lengkap, Jaya Suprana mengumpulkan kekeliruan-kekeliruan di dalam peradaban dan kebudayaan umat manusia ( bukan terbatas kekeliruan dalam berbahasa) dalam serial Kaleidoskopi Kelirumologi jilid I sd VII yang kemudian digabung dan ditambah menjadi Ensiklopedi Kelirumologi yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Jaya Suprana juga menulis Kelirumoligi Genderisme dan Kelirumologi Reformasi. Direncanakan juga diterbitkan Naskah-Naskah Kelirumologi yang merupakan kompilasi naskah-naskah di rubrik Kelirumologi Suara Pembaruan.
Di dalam Simposiium Internasional Filsafat Indonesia yang diselenggarakan Jaya Suprana bersama Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara terdapat sesi bahasan khusus mengenai KELIRUMOLOGI oleh para tokoh-tokoh kelirumolog seperti HS Dillon, Kwik Kian Gie, Christianto Wibosono, Suka Hardjana, Sri Edi Swasono
== Lihat pula ==
|