Gereja Masehi Injili Talaud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaiki
→‎Sejarah: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 7:
Secara kelembagaan, saat ini GERMITA memiliki anggota jemaat sebanyak kurang lebih 70.000 jiwa, dan 123 jemaat, yang terbagi dalam 13 wilayah pelayanan. Dilayani oleh 3.609 Pelayan Khusus, dan khusus pendeta berjumlah 157 Orang. Sejak tahun 2002 GERMITA menjadi anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), dan pada tahun 2012 yang lalu, menjadi “tuan dan nyonya” rumah penyelenggaraan Sidang MPL PGI. Di Kabupaten Talaud, GERMITA adalah lembaga keagamaan terbesar, yang diharapkan dapat mendorong proses transformasi sosial masyarakat Talaud menuju kepada kehidupan masyarakat yang semakin mencerminkan nilai-nilai religius, persaudaraan, keadilan, kesejahteraan, demokratis dan menjaga keutuhan ciptaan (''integriy of creation'').
 
Konteks pelayanan GERMITA adalah masyarakat Talaud yang secara geografis termasuk daerah bahari (kepulauan). Terletak di bagian Utara pulau Sulawesi, berbatasan langsung dengan negara tetangga Philipina. Di kepulauan Talaud terdapat 17 pulau besar dan kecil (yang berpenghuni dan tidak berpenghuni), mempunyai tradisi budaya tersendiri, seperti: bahasa, tari-tarian, nilai-nilai solidaritas, budaya mene’e (tradisi menangkap ikan dengan menggunakan janur), memiliki sistem kepercayaan tradisional dan pandangan hidup (filosofi) sansiotte samptaesampate-pate, suirene suwaide, yang masih berpengaruh sampai sekarang ini. Sejak tahun 2002 wilayah kepulauan Talaud telah dimekarkan menjadi satu Kabupaten, lepas dari Kabupaten Sangihe. Tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Talaud antara lain adalah membangunan infrastruktur pemerintahan yang kuat dalam rangka pelayanan masyarakat, dan juga pembangunan sarana-prasara (infrastruktur), seperti jalan, jembatan, bangunan sekolah, rumah sakit, pelabuhan, dsb.
 
Menghadapi konteks yang baru tersebut, GERMITA ditantang untuk merumuskan sikap (teologis)-nya terhadap berbagai prsoalan yang ada di sekitarnya, seperti dalam relasinya dengan pemerintah/negara (politik), dengan masalah sosial, budaya, ekonomi, lingkungan hidup, bahkan dengan masalah- keagamaan, seperti munculnya berbagai aliran kharismatik-fundamentalis yang semakin marak akhir-akhir ini di kabupaten Talaud.