Stasiun Cibatu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 49:
Setelah kemerdekaan Indonesia, tahun [[1946]], [[Presiden Republik Indonesia]] saat itu, [[Soekarno|Ir Soekarno]], juga sempat berkunjung ke Stasiun Cibatu dalam rangkaian perjalanan menggunakan kereta api luar biasa melalui jalur selatan. Sepanjang perjalanan tersebut, rakyat di kota-kota kecil meminta Soekarno untuk turun di setiap stasiun (termasuk Stasiun Cibatu) dan berpidato.<ref name=":0" />
== Bangunan dan tata letak ==
Stasiun ini memiliki empat jalur aktif dengan jalur 2 sebagai sepur lurus. Tidak jauh ke arah utara stasiun, terdapat sebuah bangunan [[dipo lokomotif]] kecil yang saat ini berstatus subdipo.
 
TidakDi jauhsisi dariutara stasiun terdapat [[dipo lokomotif]] yang dahulunya dimanfaatkan sebagai tempat perbaikan dan pemeliharaan lokomotif uap. Dipo lokomotif ini berfungsi pula sebagai dipo lokomotif cadangan jika ada lokomotif yang harus diganti dalam perjalanan karena kerusakan atau jika ada lokomotif dengan rangkaian yang membutuhkan tenaga tambahan (biasanya [[Traksi ganda|traksi ganda]]). Pada tahun [[1983]], seiring ditutupnya jalur [[Jalur kereta api Cibatu-Cikajang|Cibatu-Garut-Cikajang]], dipo tersebut tidak lagi beroperasi sebagai salah satu dipo utama. Saat ini dipo tersebut hanya berstatus sebagai sub dipo.
 
== Layanan kereta api ==