Tsunami: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
Baris 65:
 
[[File:Tsunami run-up, height, and inundation.png|thumb|Diagram yang menunjukkan ukuran yang berkaitan dengan besar tsunami, termasuk inundasi (''inundation'') dan kenaikan ('''run-up'').]]
Tsunami yang mencapai daratan dapat menyebabkan kenaikan permukaan air hingga 15–30 meter.{{sfn| Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=5}} Banjir yang dihasilkan dapat bergerak cepat hingga 90 km/jam,{{sfn|Rinard Hinga|2015|p=350340}} dan menjangkau hingga beberapa kilometer dari pantai.{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=5}} Aliran air ini mampu menghancurkan bangunan dan tanaman, menghanyutkan kendaraan atau benda-benda bergerak lainnya.{{sfn|Encyclopædia Britannica|2019|loc=Origin and Development}} Kerusakan akibat arus yang berkecepatan tinggi dan dipenuhi puing dan benda hanyut ini seringkali lebih besar daripada kerusakan akibat hantaman awal tsunami.{{sfn|Dudley|Lee|1988|p=41}} Banjir yang diakibatkan tsunami ini sering diukur dengan dua besaran: inundasi atau penggenangan (''inundation'') dan kenaikan (''run-up''). Inundasi adalah jarak maksimal yang ditempuh tsunami secara horizontal ke dalam daratan. Kenaikan adalah ketinggian maksimum yang digenangi banjir dibandingkan dengan ketinggian normal air laut.{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=5}}
 
Saat banjir tsunami mulai surut, arus balik air ke laut juga dapat menimbukan kerusakan besar.{{sfn|Dudley|Lee|1988|p=41}} Air dapat mengalir dengan cepat dan bergejolak, menyebabkan erosi dan merusak fondasi bangunan.{{sfn|Dudley|Lee|1988|p=42}}{{sfn|Encyclopædia Britannica|2019|loc=Origin and Development}} Air dapat bergerak bolak balik hingga beberapa hari.{{sfn|Encyclopædia Britannica|2019|loc=Origin and Development}}
 
==Penanggulangan==
=== Sistem peringatan dini ===
{{main|Sistem peringatan dini tsunami}}
[[Sistem peringatan dini tsunami]] berfungsi untuk mendeteksi risiko tsunami, memperkirakan daerah-daerah yang akan terkena, dan mengeluarkan pengumuman agar publik dapat mengambil tindakan untuk mengurangi korban jiwa dan kerusakan.{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|pp=7–8}} Peringatan tsunami biasanya berawal dari terjadinya gempa berkekuatan besar (magnitudo 7,0 atau lebih).{{sfn|Encyclopædia Britannica|2019|loc=Tsunami Warning Systems}}{{sfn|Rinard Hinga|2015|p=342}} Saat gempa seperti ini terjadi, penduduk daerah terdekat dapat langsung diberi peringatan dini disertai perkiraan kasar ukuran atau waktu kedatangan tsunami.{{sfn|Rinard Hinga|2015|p=343}}{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=7}} Sementara itu, pusat sistem peringatan dini mengumpulkan data-data lain, seperti perubahan pada permukaan laut, serta kedalaman dan karakteristik dasar laut setempat, dan mengolahnya untuk mengeluarkan perkiraan yang lebih rinci. Dengan data yang cukup, dapat dideteksi apakah ada tsunami, dan jika ada, perkiraan juga dapat meliputi peta pergerakan, daerah yang mungkin terkena, waktu kedatangan, maupun ukuran tsunami. Jika dideteksi tidak ada tsunami, peringatan dini dapat dibatalkan. Jika tsunami terdeteksi, pihak berwenang di daerah yang dianggap berisiko dapat mengambil tindakan penanggulangan, termasuk memerintahkan evakuasi daerah pesisir. Waktu respons yang dimiliki tiap lokasi berbeda-beda tergantung jaraknya dari pusat tsunami. Daerah yang cukup jauh bisa jadi memiliki waktu berjam-jam untuk bersiap dan melakukan evakuasi.{{sfn|Rinard Hinga|2015|p=343}}{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=7}}
 
 
== Catatan kaki ==