Kalimantan Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Baris 74:
 
=== Hutan dan hutan adat ===
Hutan di Kalimantan Barat tinggallah bersisa 8,2 juta hektar, dan —sebagaimana dilansir oleh [[WALHI]] Provinsi Kalbar— mengalami deforestasi sebesar 124.956 [[hektar]] atau hampir 2 kali luas [[Jakarta]] pada periode 2015-16. Ia terdiri atas 124.657 hektar [[hutan primer]] dan [[hutan sekunder|sekunder]], serta [[hutan tanaman]] 299 hektar. Laju deforestasi hutan di sini 42.000 hektar pertahun. Angka ini, termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya akibat [[alih fungsi lahan]] untuk [[investasi]].<ref name=deforestasi>"Deforestasi di Kalbar Mendesak untuk Diatasi". ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]''. 18 Januari 2019. Hlm.15</ref>
 
Kalimantan Barat baru memiliki [[hutan adat]] yang baru disahkan oleh pemerintah. Presiden [[Joko Widodo]] pada 20 Agustus 2018 menyerahkan surat keputusan pengesahan atas hutan adat [[Tae, Balai, Sanggau|Desa Tae]], [[Balai, Sanggau|Kecamatan Balai]], [[Kabupaten Sanggau]] seluas 2.189 [[hektar]], hutan adat [[Tembawang Tampun Juah]] di Dusun Segumon, [[Lubuk Sabuk, Sekayam, Sanggau|Desa Lubuk Sabuk]], [[Sekayam, Sanggau|Kecamatan Sekayam]], masih dari Sanggau, seluas 651 hektar, dan 100 hektar hutan adat Pikul di [[Sahan, Seluas, Bengkayang|Desa Sahan]], [[Seluas, Bengkayang|Seluas]], di [[Kabupaten Bengkayang]].<ref>"Daerah Belum Pahami Proses Hutan Adat". ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]''. Hlm.17.</ref>