Sichuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 67:
Mayoritas penduduk provinsi ini adalah [[Suku Han]], yang terpencar di seluruh wilayah kecuali di daerah barat jauh. Dengan demikian minoritas seperti [[Tibetan]], [[Yi]], [[Qiang]], dan [[Naxi]] bisa terlihat di daerah barat, membentuk transisi antara budaya Asia Tengah dan Asia Timur.
 
Sichuan merupakan provinsi keempat dengan penduduk terbanyak di CinaTiongkok, setelah [[Guangdong]], [[Shandong]], dan [[Henan]].
 
== Geografi ==
Baris 99:
Peradaban yang unik semenjak era pra sejarah hingga sebelum sejarah, telah ada di daerah Sichuan dan sekitarnya paling tidak sejak abad 15 sebelum masehi, bersamaan dengan berakhirnya Dinasti Shang dan Dinasti Zhou. Pada masa lalu, Sichuan disebut sebagai Ba-Shu (巴蜀), gabungan dari dua nama kerajaan independen Ba dan Shu di lembah Sichuan. Ba menguasai Chongqing dan bagian timur Sichuang serta Yangtze dan beberapa anak sungainya. Sementara Shu menguasai daerah yang kini dikenal dengan nama Chengdu, dataran di sekitarnya, dan wilayah perbatasan di bagian barat Sicuan.
 
Kerajaan Shu sangat sedikit tercatat dalam sejarah CinaTiongkok. Namun bisa dirujuk kepada Kerajaan Shujing yang merupakan sekutu dari Dinasti Zhou dalam mengalahkan Shang. Cerita mengenai Shu biasanya muncul dalam campuran antara cerita mistis dan legenda sejarah seperti Kronik Huayang yang dikumpulkan dalam periode Dinasti Jin (265-420), serta dengan dongeng rakyat seperti Maharaja Duyu (杜宇) yang mengajarkan rakyatnya bertani, lalu berubah menjadi kutilang setelah kematiannya.
 
Keberadaan industri logam yang merupakan bagian dari peradaban yang maju terkuak sejak adanya penemuan arkeologis pada tahun 1986 di dusun Sanxingdui in daerah Guanghan, Sichuan. Di daerah ini, yang diperkirakan sebagai kota kuno milik Kerajaan Shu, sebelumnya telah ditemukan artifak dari giok dan bebatuan. Namun belum ada penemuan yang signifikan hingga akhirnya pada 1986 ditemukan dua lubang pengorbanan yang berisi peralatan dari tembaga, serta artifak dari emas, giok, tembikar, dan bebatuan. Hal ini membantah teori sebelumnya yang menyatakan bahwa peradaban di lembah Sichuan terbelakang dibandingkan dengan peradaban CinaTiongkok yang lebih maju di Sungai Kuning.
 
Daerah ini memiliki pandangan agama dan dunia yang berbeda. Berbagai jenis bijih tambang tersedia dalam jumlah besar. Dan lebih jauh lagi, area ini adalah jalur perdagangan yang menghubungkan Lembah Huang He dengan negara lain di barat daya, seperti India.
Baris 107:
Sekitar abad kedua sebelum masehi, Kerajaan Ba dan Shu ditaklukkan oleh [[Dinasti Qin]], sehingga seluruh catatan dan pencapaian sipil kedua kerajaan tersebut dihancurkan. Pemerintahan Qin terlihat berusaha memperkenalkan rekayasa pertanian ke daerah ini, membuatnya sebanding dengan Huang He di Sungai Kuning. Sistem irigasi Dujiangyan, yang dibangun pada abad ketiga sebelum masehi di bawah pengawasan [[Li Bing]], adalah simbol dari rekayasa pertanian pada masa itu.
 
Pengairan ini terdiri dari beberapa bendungan yang mengalihkan aliran sungai [[Min Jiang]], anak sungai utama dari Sungai Yang Tze. Hal ini menciptakan pengairan bagi lahan pertanian, sekaligus mengurangi dampak banjir tahunan. Konstruksi ini dan beberapa projek lainnya meningkatkan hasil pertanian area ini, yang akhirnya menjadi sumber daya utama dalam bentuk persediaan makanan dan sumber daya manusia bagi upaya Qin menyatukan CinaTiongkok.
 
Selama sejarah Kekaisaran CinaTiongkok, arti penting militer di area ini seimbang dengan sokongan hasil komersial dan agrikulturalnya. Dengan kondisi geografisnya yang dikelilingi pegunungan Himalaya di barat, Pegunungan [[Qinling]] di utara, serta daerah pegunungan [[Yunnan]] di selatan, Sichuan menjadi daerah yang rentan dengan serangan kabut. Karena Sungai Yang Tze juga mengalir ke lembah sungai dan merupakan hulu dari berbagai aliran sungai di timur dan selatan CinaTiongkok, maka angkatan laut bisa dengan mudah berlayar ke arah hilir. Sehingga Sichuan cocok menjadi basis kekuatan militer amfibi dan sekaligus menjadi tempat persembunyian bagi pengungsi politik dalam sejarah pemerintahan CinaTiongkok.
=== Dinasti Han dan Zaman Tiga Negara ===
 
Sichuan pada masa ini berada di bawah kekuasaan otonomi beberapa raja yang ditunjuk oleh keluarga kekaisaran Dinasti Han. Dengan melemahnya kekuasaan Dinasti Han pada abad kedua, wilayah ini memulai pembentukan rezim dengan kekuasaan yang lebih independen. Pada tahun 221, selama pemisahan semenjak jatuhnya Dinasti Han Timur, pada [[Zaman Tiga Negara]], Liu Bei mendirikan Kerajaan Shu-Han (蜀汉; 221-263) di barat daya, dengan Chengdu sebagai ibukotanya. Pada tahun 263, Dinasti Jin dari utara CinaTiongkok menaklukkan kerajaan Shu-Han sebagai langkah awal mereka menyatukan CinaTiongkok.
=== Dinasti Tang ===
Selama kekuasaan Dinasti Tang, Sichuan yang awalnya merdeka ditaklukkan dan menjadi bagian dari kontrol militer dari Kekasiran di bagian Utara CinaTiongkok. Wilayah ini tetap sebagai daerah perbatasan, seperti juga statusnya dalam Kekaisaran Dinasti Han, dan akhirnya hancur akibat peperangan dan masalah ekonomi karena posisinya sebagai medan pertempuran antara Kekaisaran Tang dengan tetangganya, Kerajaan Tibet.
=== Dinasti Song ===
Sichuan sekali lagi tergabung dalam Kekaisaran CinaTiongkok yang kini berada di bawah Dinasti Song, pada pertengahan abad 10, sebagai lini depan.
 
Pada abad 12 dan 13, diaspora dari Dinasti Song Selatan membentuk pertahanan yang baik menghadapi Dinasti Mongol Yuan di Sichuan dan Xiang Yiang. Song Selatan memonopoli industri teh Sichuan untuk membiayai veteran perang, namun tindakan ini akhirnya merusak perekonomian dan pasar di Sichuan.
Baris 136:
 
{{Provinsi RRT}}
{{cinaTiongkok-stub}}
 
[[Kategori:Sichuan| ]]