Filsafat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 80:
[[Berkas:Rongo Analects 02.jpg|jmpl|''[[Analekta Confusius]]'' (fl. 551–479 BCE)]]
[[Berkas:Kitaro Nishidain in Feb. 1943.jpg|jmpl|170px|Kitarō Nishida, profesor filsafat di Universitas Kyoto dan pendiri [[Aliran Kyoto]].]]
Pemikiran filosofis Asia Timur dimulai sejak masa [[Sejarah Tiongkok#Tiongkok kuno|Tiongkok Kuno]], dan [[filsafat CinaTiongkok]] dimulai pada masa Dinasti [[Western Zhou Barat]] dan pada periode berikutnya setelah dinasti tersebut jatuh, yaitu ketika "[[Seratus Aliran Pemikiran]]" berkembang (abad ke-6 sampai tahun 221 SM).<ref>Garfield (Editor), Edelglass (Editor); ''The Oxford Handbook of World Philosophy'', Chinese philosophy.</ref><ref name="pe">{{cite book|last= Ebrey |first=Patricia|year=2010 |page= 42|title=The Cambridge Illustrated History of China|publisher=Cambridge University Press}}</ref> Periode ini ditandai oleh perkembangan intelektualisme dan budaya yang signifikan dan bangkitnya ajaran filosofis utama di China, [[Konfusianisme]], [[Legalisme (Filsafat Tiongkok)|legalisme]], dan [[Taoisme]] dan juga banyak ajaran lain yang kurang berpengaruh. Tradisi filosofis ini mengembangkan teori metafisik, politik dan etika seperti [[Tao]], [[Yin dan yang]], [[Ren (Konfusianisme)|Ren]] dan [[Li (Konfusianisme)|Li]] yang bersama dengan [[Buddhisme CinaTiongkok]], secara langsung mempengaruhi [[filsafat Korea]], [[filsafat Vietnam]] dan [[filsafat Jepang]] (yang juga mencakup tradisi asli [[Shinto]]). Buddhisme mulai berdatangan di Tiongkok selama [[Dinasti Han]] (206 SM-220 M), melalui transmisi Jalur Sutra secara bertahap dan melalui pengaruh asli yang mengembangkan bentuk bahasa China yang berbeda (seperti Chan/[[Zen]]) yang tersebar di seluruh [[budaya Asia Timur]]. Selama dinasti CinaTiongkok berikutnya seperti [[Dinasti Ming]] (1368-1644) dan juga di [[dinasti Joseon]] (1392-1897) sebuah kebangkitan [[Neo-Konfusianisme]] yang dipimpin oleh para pemikir seperti [[Wang Yangming]] (1472-1529) menjadi ajaran pemikiran dominan yang dipromosikan oleh otoritas kekaisaran.
 
Di era Modern, pemikir Tiongkok memasukkan gagasan dari filsafat Barat. [[Filsafat Marxis Tiongkok]] berkembang di bawah pengaruh [[Mao Zedong]], sementara pragmatisme Tiongkok berkembang di bawah [[Hu Shih]] dan [[Konfusian Baru]] meningkat dipengaruhi oleh [[Xiong Shili]]. Pemikiran Jepang modern sementara itu berkembang di bawah pengaruh Barat yang kuat seperti studi Ilmu Pengetahuan Barat ([[Rangaku]]) dan masyarakat intelektual modern [[Meirokusha]] yang mengambil pemikiran pencerahan Eropa. Pada abad ke 20 [[Negara Shinto]] dan [[Kenegaraan di Shōwa Jepang|nasionalisme Jepang]] berkembang pesat. [[Aliran Kyoto]], sebuah aliran filsafat Jepang yang unik dan berpengaruh dikembangkan dari fenomenologi Barat dan filsafat Buddha Jepang Abad Pertengahan seperti [[Dogen]].