Kadal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 30:
Bangsa kadal memiliki keanekaragaman jenis yang sangat beragam. Terdiri lebih dari 40 suku (tidak termasuk anak suku). Pola warna, bentuk dan ukuran tubuh kadal juga sangat beragam. Sebagian jenis mempunyai sisik-sisik yang halus berkilau, terkesan licin atau seperti berminyak, walaupun sebenarnya sisik-sisik itu kering karena kadal tidak memiliki [[pori]] di kulitnya untuk mengeluarkan [[keringat]] atau [[minyak]]. Beberapa jenis kadal seperti [[cecak]] dan [[tokek]] memiliki bulu-bulu khusus di telapak kaki yang berfungsi sebagai perekat saat memanjat pohon atau dinding.<ref>{{cite news|title=The world's top 10 reptiles – in pictures|url=https://www.theguardian.com/environment/gallery/2016/may/05/the-worlds-top-10-reptiles-in-pictures|work=The Guardian|date=5 May 2016}}</ref>
 
Beberapa spesies kadal tidak memiliki kaki sehingga mirip dengan ular, dan merupakan [[kadal tanpa kaki]]. Contohnya ular kaca, yang memiliki tubuh yang agak panjang dan tidak ada tungkai. Namun, kadal-kadat tanpa kaki sebenarnya masih bisa dibedakan dari ular, yaitu dari bentuk lidah yang bercabang dua namun setiap cabang berukuran pendek dan gepeng (sedangkan pada ular, kedua cabang lidah berukuran panjang, dan dapat dijulurkan dalam keadaan mulut tertutup), lubang telinga (ular tidak memiliki lubang telinga dan tidak bisa mendengar sama sekali), kelopak mata (ular tidak memiliki kelopak mata), ekor yang lebih panjang daripada tubuh (pada ular, tubuh lebih panjang dan ekor lebih pendek), sisik yang lunak (sementara pada ular, sisik cenderung lebih menonjol).<ref>{{cite book|author=Starr, C.; Taggart, R.; Evers, C.|year=2012|title=Biology: The Unity and Diversity of Life|publisher=Cengage Learning|page=429|isbn=978-1111425692}}</ref><ref name="Pou92">{{cite book |author=Pough et al |origyear=1992 |title=Herpetology |edition=Third |publisher=Pearson Prentice Hall |date=2002 |pages= }}</ref>
 
== Habitat dan penyebaran ==
Kadal adalah reptilia yang paling sukses berkembang di dunia dan dapat (bahkan sering) dijumpai di setiap jenis habitat: hutan, gurun pasir, padang rumput, kebun, sawah, daerah berawa, bahkan di pemukiman dan kota-kota, dimanapun selama kadal bisa menemukan makanan kesukaan mereka. Beberapa spesies seperti [[iguana laut]] bahkan hidup di pantai dan memakan [[rumput laut]] sebagai makanan utamanya. Kadal juga dapat hidup di wilayah sejuk seperti pegunungan. Namun, sebagai binatang berdarah dingin (poikiloterm), kadal tidak dapat bertahan terlalu lama di tempat yang bersuhu rendah dan memerlukan sinar matahari sebagai salah satu energi mereka untuk beraktivitas, sehingga kadal tidak akan bisa dijumpai di puncak-puncak gunung serta di daerah salju dan kutub. Kadal juga tidak bisa dijumpai di pulau-pulau terisolasi seperti kepulauan di Pasifik (kecuali [[Melanesia]] dan [[Selandia Baru]], serta [[Kepulauan Galapagos]] yang masing-masing daerah tersebut memiliki spesies kadal endemik).
 
Baris 57:
 
== Kadal dan manusia ==
Sebagian besar kadal tidak berbahaya bagi [[manusia]]. Sekalipun ada kadal menggigit manusia, jarang sekali gigitannya sampai menyebabkan luka parah. Diyakini pula bahwa hanya [[komodo|biawak Komodo]] yang bisa membunuh manusia dan hewan [[ternak]], baik karena mengganggu atau sebagai makanan. [[Kadal Gila]] dan [[kadal manik-manik Meksiko]] yang berbisa pun juga tidak selalu mematikan, meskipun luka yang diakibatkan oleh gigitannya sangat menyakitkan. Umumnya, kadal bahkan berguna bagi manusia karena mengendalikan [[hama]] yang mengganggu, sebagai hewan peliharaan (pet), atau menghasilkan [[kulit]] untuk dijadikan karya seni kerajinan, dan ada pula yang diburu dan diambil dagingnya untuk dimakan.<ref name=gatra_060615>[http://www.gatra.com/2006-06-15/artikel.php?id=95424 Jember Ekspor Tokek ke Asia], artikel Gatra.com, 15 Juni 2006</ref><ref name=indosiar>[http://indahjuli.multiply.com/reviews/item/3 Dendeng Tokek, Primadona Bisnis Probolinggo], tayangan teve Indosiar, Rabu, 22 Februari 2006, 12:00 WIB</ref>
 
Kadal juga dianggap binatang sakral dalam sebagian [[budaya]] dan [[mitologi]] suku-suku tradisional di dunia, misalnya di [[Australia]] dan [[Peru]]. Tidak mengherankan jika kadal kerap diterakan dalam simbol-simbol kesenian tradisional mereka.<ref name=larco>Berrin, Katherine & Larco Museum. ''The Spirit of Ancient Peru: Treasures from the Museo Arqueológico Rafael Larco Herrera.'' New York: Thames and Hudson, 1997.</ref>